Di ruang bawah tanah pula, Yaitu tempat arsen di seret oleh felix tadi dengan sangat kasarnya. Hingga tangan anak itu memerah karena genggaman kuat dari felix.
Arsen, Remaja itu hanya menatap datar pada orang² yang kini sedang menatapnya marah, dia tidak peduli dengan orang² yang saat ini mengelilingi nya bak seperti hewan buas yang sudah mendapatkan mangsanya.
"Kenapa kau membawa baby keluar hem?" Ujar Opa arga datar.
Arsen mendongak menatap Opa arga yang berdiri tepat di depan nya itu, karena posisinya seperti di sekap dengan kedua tangan ter ikat ke belakang, Dan Dia duduk di kursi yang terlihat usang dengan bercak darah yang sudah mengering.
"Hanya ingin" Jawab arsen santai.
Guratan amarah tercetak jelas di kening para lelaki keluarga Diamond itu, Felix yang merasa geram dengan sikap anak nya itu akhirnya bergerak mencekram kuat rahang tegas milik arsen itu.
"Shhh..."
"Jawab yang benar Arsen!"
"Apa?"
"Shit, apa kau menguji kesabaran Daddy mu ini hem?"
"Pffttt.. Daddy sangat lucu hahahaha"
Tawa menggelar yang mengisi ruangan lembab dengan aura mencekam yang kini di hiasi pemilik suara berat dari keturunan ke-7 Diamond itu, menambah hawa pembunuh dari seorang felix memuncak ingin di lampiaskan.
Felix mengeram marah, rahang tegasnya ter-angkat mengeras. Warna mata yang tadi nya mengelap kini berubah merah padam, dan dengan sekali cengkeraman ia berhasil membuat seorang arsen berteriak karena rasa sakit yang mulai menjalar.
"Aakh--"
Teriakan arsen terpotong akibat sumpalan sapu tangan dari reno, yang saat ini tengah mengibaskan tangannya seperti sudah membereskan sesuatu.
"Berisik" Ujar reno dengan tampang tanpa dosanya.
Erix menyeringai Dengan kepala di miringkan, Ia berucap" Main-main boleh kan, Adek abang" Ucapnya seraya menatap arsen dengan senyum miring nya.
Tanpa menunggu jawaban dari arsen, erix segera menancapkan pisau tajam nya ke paha arsen hingga sang empu meringis kuat.
Jleb
"SHHh..."
Erix tidak berhenti sampai situ saja dia dengan lihainya, memainkan pisaunya yang masih berada di paha kanan arsen, yang membuat arsen harus menahan teriakan kesakitannya.
"Kau sudah lancang membawa baby ke tempat terlarang itu, tanpa berpikir panjang akan kesehatan baby. Apa kau tahu itu Boy?" Ujar Felix Yang juga ikut bergabung dengan putra sulungnya itu, dengan memukul paha putih arsen yang terbungkus celana jeans itu.
Plak
plak
plak
plak
plak..."Aakhh berengsek" Ringisan serta umpatan yang keluar dari bibir plum itu membuat para diamond bertambah haus akan pelampiasan dan hukuman untuk keturunan nya sendiri.
"Mengumpat hem?" Suara berat nan dingin itu berasal dari seorang Dirgo.
Dugh
Dengan sekali hempasan tubuh tegap itu sekarang sudah bersujud di depan para petinggi diamond. Pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah Pak dokter gila yang menyamar menjadi penyelamat di sebuah rumah sakit besar miliknya sendiri, Reno.
"Kau harus di kasih pelajaran yang setimpal bukan" Ucap reno menyeringai.
Opa arga mengambil cambuk yang sudah di siapkan oleh meik tadi, dia mengayungkan nya secara berutal pada punggung putih mulus itu tanpa merasa kasihan ataupun iba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Arganta Diamond. [END]
Fiksi RemajaKenzo arganta diamond sibungsu yang sangat di sayangi dan dimanja,memiliki paras yang dapat mengoda setiap pasang mata yang melihatnya.Imut dan mengemaskan,hanya dua kata itu yang mampu mendeskripsikan seperti apa itu seorang kenzo. Namun dibalik i...