Kejadian yang membuat Semua orang hampir menyerah dalam hidup itu, menjadi sebuah kenangan yang sangat berbekas bagi semuanya. Mereka yang tidak percaya dengan takdir dan keajaiban itu seketika sirna, Ilusi yang membuat mereka terjerat dalam ketakutan itu kini telah lenyap bersama dengan memori dan kebahagiaan mereka. Dan kini semua telah berakhir, baik bagi sang pemberi maupun sang penerima.
Lima tahun tahun telah berlalu setelah hari itu, Bocah kecil yang manja dan polos itu juga telah tiada. Meninggalkan kenangan yang indah di setiap perjalanannya. Permata sang diamond kini tidak lagi polos dia sudah dewasa, Tubuhnya yang hampir berbentuk seperti petinju itu menambah karisma nya. Rambutnya yang mulai panjang dengan warna hitam itu di kuncir dua, ah bisakah kalian membayangkan nya?.
Dia tidak lagi bertubuh mungil ataupun pendek tapi sekarang tubuhnya sudah hampir sama dengan abangnya Arsen. Namun yang membuat semua tetap memanggilnya bayi adalah karena wajahnya yang tidak berubah mungkin sekarang tambah imut, Setelah kejadian itu keluarganya malah tambah Posesif padanya. Bahkan ia di jaga dengan ketat oleh abang keduanya, Arbian. Ya Arbian.
Bukankah ini membingungkan?
Lalu apa yang terjadi 5 tahun yang lalu?
Ini aneh.
Flashback~
"Tentu saja kenzo serius! kenzo mau sama babang biar babang ngak sedih dan sendiri lagi. Dan kita juga bisa main bersama nanti di sini, dan kenzo mau menghabiskan semua itu bersama babang kenzi." Ucap kenzo semangat dia membalas pelukan hangat dari kenzi lalu mendusel dusel kan kepalanya pada ceruk leher kenzi.
Setelah nya mereka tertawa bahagia, melepas semua rasa rindu di hati mereka. Hanya ada mereka dalam dunia putih tapi indah itu, Kenzo dan kenzi bermain hingga lelah mereka melakukan sesuatu yang sangat ingin mereka lakukan dan itu terwujud untuk sekarang. Cukup lama mereka bermain hingga salah satu di antara mereka marasa lelah.
"Bang kenzi, kenzo mau istirahat."
"Baiklah, ayo sini biar babang puk puk." Ucap kenzi dengan menepuk nepuk pahanya.
Kenzo menurut dan langsung rebahan dengan berbantal paha kenzi, ia memejamkan matanya saat tangan hangat kenzi menepuk nepuk pantatnya seperti bayi.
Kenzi mentap sendu pada kenzo dia beralih mengusap usap kepala kenzo dengan lembut dengan tersenyum teduh pada kenzo lalu berucap.
"Adek pulang ya." ia berucap seperti perintah untuk kenzo bukan sebuah pertanyaan.
kenzo mengerutkan alisnya bingung "kenapa?" Ucapnya dengan membuka mata dan langsung menatap mata kenzi yang warna nya biru langit.
"Mereka menunggu mu sayang, Apa kau tidak kasihan dengan mommy dan Daddy? Sekarang mungkin sedang menangis karena mu. Dan ingat adek babang kenzi ngak boleh bikin orang menangis. Jika kenzo melakukan itu maka babang kenzi akan marah pada mu." Ujar kenzi dengan menatap kenzo lembut.
Kenzo terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa.
"Tapi..jika kenzo pulang terus yang temani bang kenzi siapa? Kenzo takut bang kenzi sendirian.." Cicit kenzo dengan mata yang sudah berkaca kaca.
Kenzi tersenyum manis ia mengelus surai hitam itu dengan pelan lalu berucap " Bang kenzi akan kembali ke tempat yang jauh lebih indah dari ini, dan disana bang kenzi memiliki banyak teman yang nasibnya sama seperti babang"
" Jadi kenzo juga harus kembali, karena waktu kenzo bukan pada saat ini. Adeknya abang ini memiliki umur yang panjang karena banyak sekali yang mendoa kan nya, Sehingga sang pencipta belum bisa mengambil miliknya yang berharga ini. Adek harus kembali dan jangan memikirkan bang kenzi mu ini, karena babang kenzi akan selalu bersama mu." Lanjutnya dengan mengusap air mata kenzo yang mulai mengalir deras, kenzo menangis pilu. Ia tidak bisa seperti ini, ia tidak ingin memilih karena itu sangat sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Arganta Diamond. [END]
Fiksi RemajaKenzo arganta diamond sibungsu yang sangat di sayangi dan dimanja,memiliki paras yang dapat mengoda setiap pasang mata yang melihatnya.Imut dan mengemaskan,hanya dua kata itu yang mampu mendeskripsikan seperti apa itu seorang kenzo. Namun dibalik i...