Ruangan yang mewah nan indah itu kini tidak bisa lagi di sebut seperti itu. Aura Dominan dari sang pemimpin menguar di seluruh penjuru ruangan itu, Isak tangis dan geraman amarah menyatu menjadi satu. Bercak darah serta organ² manusia berhamburan di ruangan itu, dari Jantung, mata, otak manusia, ginjal, hati, bahkan alat kelamin lelaki pun ada. Semua itu bukan milik hewan tapi manusia yang tidak beruntung di dalam hidupnya. Mereka yang lalai menjaga satu orang manusia membuat nyawa dan tubuh mereka tanpa sisa pada hari itu.
Sang pemimpin Diamond yang murka akan kelalaian para bawahan nya itu kini menjadi sangat menakutkan bahkan ia meremas kuat mata salah satu Bodyguard andalan miliknya, Ia meremas mata itu seakan itu adalah Agar² yang sangat lezat bila di makan dan sangat enak jika kita menghancurkannya.
Para keturunan diamond pun sama, mereka menjadi tak terkendali sekarang ini. Bahkan tidak ada kata angkuh lagi di mata itu, kini mata hitam yang indah berubah menjadi merah darah.
"Temukan baby sekarang juga, jika kalian tidak ingin seluruh keluarga kalian MATI." Ucapan arganta membuat semua Bodyguard itu merinding takut.
"Ba-baik tuan." Ucap mereka gugup lalu mereka semua bergegas untuk mencari Permata kecil Diamond itu.
Setelah Para Bodyguard itu pergi mereka semua kini terdiam dengan pikiran masing². Namun tak lama dari itu suara tembakan mengudara di udara membuat mereka semua tersadar dari keterdiaman mereka.
Dor
"Mom?" -Erix
"Jika kalian hanya ingin berdiam di sini dan menunggu para anjing tidak berguna kalian itu untuk melaporkan hasil pencarian mereka, maka lakukanlah tanpa aku!" Tegas Jian dengan menatap tajam pada keluarganya.
Di belakang Jian juga ada Oma Melani, Tia, Vian dan Rara. Para wanita itu tampak serasi dengan pakaian hitam seperti para Bodyguard tapi bedanya Style mereka sangatlah modis tampak. Dengan senjata yang berbagai macam dari mereka membuat penampilan mereka tampak lebih keren. Jian yang memegang Pistol, Oma memegang Tongkat Bisbol yang nampak bercak darah di ujungnya, Tia Yang memegang Pistol juga tapi dia juga memiliki Pisau lipat kecil di saku Celana depannya. Vian memegang Repoler Dan Rara yang memegang Pisau Karat?.
"Kalian semua kembali ke kamar." Ujar Opa Arga dengan suara berat dan dingin.
"Oh~ Maaf saja, Tapi itu tidak akan mungkin sayang~" Ucap oma Dengan senyum kecilnya.
"Ya" -Vian
"Kalau Aku sih ikut saja." Ucap rara Dengan tampang tak berdosanya, bahkan ia masih main hp di situasi seperti ini. Reno ingin sekali melempar wajah itu dengan suntikan baru yang ia buat kemarin.
"Jangan membantah kembali ke kamar kalian sekarang!" Bentak Felix Tajam.
"Tidak! Kami akan pergi mencari baby! Kemana pun dan di manapun baby kami akan tetap mencarinya!" Ujar jian Tegas bahkan ia juga mengarahkan pistol nya pada Felix.
"Cukup di rumah biar kami yang mencarinya." -- Dirgo
"Diam Dirgo! Reno cepat cari lokasi Terakhir kali baby berada." -- Oma
" Oke"
Reno mulai mencari lokasi kenzo terakhir kali dia menghilang dan lokasi menunjukkan kalau kenzo berada di Perbatasan hutan saat itu hingga Gps berhenti di sana dan tidak ada lagi kontak setelah itu.
Di lain sisi juga alex menghampiri tia, ia berdiri di depan tia dan tangan kanan alex mengambil senjata di tangan dan saku celana tia lalu ia membuang senjata itu ke sembarang arah dan setelah itu ia membawa tia ke kursi tempat duduknya tadi dan ia langsung menuntun tia untuk duduk di sana. Alex berjongkok di depan tia lalu ia memeluk tia erat dengan menegelamkan kepalanya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Arganta Diamond. [END]
Fiksi RemajaKenzo arganta diamond sibungsu yang sangat di sayangi dan dimanja,memiliki paras yang dapat mengoda setiap pasang mata yang melihatnya.Imut dan mengemaskan,hanya dua kata itu yang mampu mendeskripsikan seperti apa itu seorang kenzo. Namun dibalik i...