[4]

1.4K 194 36
                                    

Musim mulai kembali berganti, daun-daun mulai menguning. Bahkan pohon mapple di halamanku pun mulai menurunkan rambut merahnya.

"Kageyama ohayou!!"

"Aa, ohayou."

Sejak Hinata sembuh dari demamnya, dia kembali seperti biasa. Dia menyapa ku yang kini sedang membersihkan daun kering dari beberapa pot tanaman.

"Kageyamaaa~ apa yang akan kau lakukan hari ini??"

Aku menoleh kearahnya lalu berfikir sejenak, dan mengangkat bahuku. Yaa aku paling akan merapikan beberapa tanaman baruku atau mungkin bersantai sambil membuat teh herbal.

Ya hobi baruku membuat teh herbal. Ingat saat aku memberikan Hinata teh camomile, dan dia mengatakan menyukainya aku jadi terbawa pujiannya dan mulai membuat teh dari beberapa tanaman di rumah kacaku.

"Apa kau mau menemaniku berbelanja??"

Dia menyandarkan diri di pagar yang memisahkan halaman.

"Ayo, sepertinya aku juga akan membeli beberapa keperluan."

Aku menghentikan aktivitas ku lalu berdiri. Hinata tersenyum cerah menatapku.

"Kalo gitu berangkat jam 10 yaa!! Aku mau menuntaskan pekerjaanku dulu, editor sudah sejam sekali menelponku. Ini sangat merepotkan."

Dia menggerutu dengan mulut mengerucut membuatku sangat ingin mencubit mulutnya.

"Baiklah, oh apa kau sudah sarapan?" Yaa karna ini masih pagi wajar saja jika aku bertanya seperti itu kan.

"Aku tidak punya waktu untuk memasak hikss.."

Aku menaikan alisku, dia tidak sempat memasak tapi bisa menyapa ku?

"Baiklah akan kubuatkan sarapan, jadi fokuslah pada pekerjaanmu."

Dia mengangguk lalu melambaikan tangan sambil berlari kecil memasuki rumahnya.

Setelah melihat Hinata masuk kerumahnya akupun berjalan sambil melepas sarung tanganku dan menyimpannya di bangku.

Aku berencana membuatkannya omurice, ya karna itu mudah dan cepat disajikan.

"Hinata, aku masuk yaa"

"Yaa masuk aajaa!!"

Terdengar suara Hinata dari ruangan tengah rumahnya begitu aku membuka pintu.

Aku membawa nampan dengan isi 2 piring omurice dengan salad. Aku berjalan menghampiri asal suara tadi dan menaruh nampan di meja.

"Ayo sarapan dulu."

Aku menatap Hinata yang sedang berkutat dengan laptopnya. Apa dia tidak pusing melihat layar monitor itu?

"Aghhh aku kehabisan idee!!!" Dia berteriak sambil mengacak-acak rambut jingganya.

"Mungkin setelah makan kau akan mendapatkan ide."

"Kau benar, dan aroma nya sangat menggoda."

Hinata berbalik dari monitornya dan berjalan menuju meja. Dia berdecak kagum melihat omurice yang terlihat biasa saja di mataku.

"Selamat makan!"
"Selamat makan."

Setelah selesai memakan omurice Hinata kembali melanjutkan pekerjaannya sementara aku mencuci piring.

Aku sudah menganggap rumah ini rumah kedua ku saking seringnya aku berkunjung kesini. Begitu pula bagi Hinata, rumah ku sudah seperti rumahnya.

Hinata sering sekali melupakan makanannya karna pekerjaan yang menumpuk jadi kadang aku memasak untuknya seperti hari ini.

Chrysanthemum [kagehina Omegaverse] DROP!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang