[15]

920 115 23
                                    

Merebahkan diri di kasur dengan selimut dan juga guling. Ruangan gelap sama sekali tidak membantuku untuk mengistirahatkan diri.

Mungkin sudah dini hari saat ini jika melihat dari bulan yang mulai turun dari jendela yang kubiarkan terbuka.

Perasaan takut, gelisah dan khawatir menyerang pikiranku. Dan itu semua berputar dengan sosok Hinata yang membuatnya.

Ya aku sedang menghawatirkan dia, sore tadi dia menghindariku. Bahkan perawat secara halus mengusirku dari sana.

Hinata sedang dalam masa terburuknya, aku yakin. Tapi aku masih belum yakin tentang penyebabnya.

Hinata tidak mengunjungi ku sekitar seminggu, apa karna pembicaraan dia dengan Alisa tempo hari? Mungkin saja.

Namun apa yang dia bicarakan bahkan sampai tidak mau menemui ku?

Atau tentang percakapan terakhir kami?

Apa Hinata berusaha mendekatkan ku dengan Alisa kembali?

Apa itu yang ia inginkan?

Aku ingat Hinata mengatakan agar aku tidak terlalu kasar pada Alisa. Apa Hinata mencoba memberi kesempatan untuk Alisa mendekati ku?

Jika itu Hinata kurasa memang iya, hatinya terlalu lembut. Harusnya dia sedikit lebih egois apalagi tentang pasangannya, aku.

"Haahhh!"

Aku menghela nafas dengan berat lalu kembali mencoba memejamkan mata. Namun rasa kantuk itu tidak kunjung datang.

Sialan memang.

Aku menatap keluar lalu beranjak dari kasur. Kulihat jalanan yang biasa padat kini kosong melompong. Seluruh kota sedang beristirahat.

Melihat hal ini membuatku merindukan rumah ku, kuharap mereka mengurusnya dengan baik.

Hinata yang selalu tersenyum itu menangis, warna cerah di mata nya menjadi kelam. Ahh sial aku kembali mengingat saat dia menepis tanganku.

"Shoyou"

Gumamku sambil menatap kosong kearah bangunan di sebrang jendelaku.

Apa aku harus menghubungi Alisa? Tapi jika seperti itu mungkin Alisa akan mendapatkan alamat surelku. Aku tidak ingin di ganggu olehnya di waktu yang akan datang.

Aku akan menunggu besok siang saja, aku yakin dia akan ke kantor lagi mengingat dia setiap hari mengganggu ku.

~Chrysanthemum~

Bagus, dia tidak datang!

Si sialan itu tidak datang ketika aku mengharapkannya datang.

Aku memijit pelipisku sambil duduk di kursi kerja ku. Sunggunhnsemua ini membuatku pusing.

Pandanganku beralih menuju laptop. Daripada menghubungi langsung mungkin lebih baik menghubungi agensinya.

Aku mencari nomor agensi milik haiba, dan ternyata dia satu agensi dengan adiknya. Kenapa aku tidak melakukan ini dari tadi.

Kutekan nomor telepon yang tertera lalu bunyi telepon tersambung dari telepon kantorku.

Piipp!

"Halo dengan agensi xx apa ada yang bisa saya bantu?"

"Apa haiba Alisa berkerja hari ini?"

"Iya, saat ini dia sedang pemotretan."

"Ahh saya sekertaris dari perusahaan XXX yang menjalin kontrak dengan haiba lev, jika tidak keberatan tolong sambungkan dengan haiba Alisa sebentar."

Chrysanthemum [kagehina Omegaverse] DROP!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang