[1]

3.8K 270 41
                                    

Kageyama tobio, itulah namaku yang diberikan orang tua yang kini meninggalkanku sendirian disini.

Aku terlahir sebagai alpha dominan namun aku masih belum memiliki omega atau istri bahkan di usiaku yang sebentar lagi berkepala tiga.

Aku adalah seorang ahli botani. Keseharian ku mengurusi kebun dan rumah kaca.

Hari ini sama seperti biasa aku menyiram beberapa tanaman di kebunku. Mereka terlihat sangat cantik dengan kilauan air yang terpantul dari sinar matahari.

Udara segar menerpa pipiku, mungkin karna masih pagi dan tempat yang cukup jauh dari jalan utama udara menjadi bersih dari polusi.

Usai menyiram tanaman aku memutuskan untuk duduk di bawah pohon yang kutanam beberapa tahun lalu. Itu adalah pohon mapple.

Tiitt-tiiit -tiiit

Indra pendengaran ku mendengar suara kendaraan besar yang parkir di depan rumahku.

'kenapa mereka memarkirnya disana?' pikirku lalu berdiri dan menuju kedepan rumah.

Terlihat beberapa orang mengangkut kardus besar dan beberpa barang pindahan.

'rumah itu akhrinya ada penghuninya kah?' aku menaikan alis sambil menatap rumah disebelah yang terlihat bagus namun sudah lama tidak terurus mungkin sejak 2 tahun lalu.

Terlihat ada seorang pemuda yang sepertinya usianya tidak jauh dariku memberi arahan pada petugas pindahan.

Dia memiliki surai orange yang merekah seperti bunga Krisan. Suaranya sangat keras bahkan aku yang jauh dari tempatnya masih bisa mendengarnya.

'apa dia seorang omega?' Mata ku memicing memperhatikan ciri fisik pemuda itu.

Pemuda itu melihat kearah ku dan melambaikan tangannya sambil tersenyum cerah. Aku membalasnya dengan melambai lalu segera masuk ke rumahku. Ini membuatku gugup. Baru pertama kali aku melihat manusia dengan rambut seperti bunga.

~Chrysanthemum~

Sore hari ini aku berencana untuk keluar membeli beberapa persediaan makanan, namun begitu keluar rumah aku disambut senyum cerah milik tetangga baruku. Dia tersenyum sambil memegang sebuah bungkusan.

"Salam kenal, namaku Hinata shouyou. Mulai hari ini kita bertetangga mohon bantuannya." Ucapnya sambil menunduk lalu kembali menatapku.

"Kageyama tobio. Mohon bantuannya." Ucapku lalu dia kembali tersenyum dan memberikan bingkisan itu.

"Ini cookies yang aku buat sebagai tanda perkenalan, semoga Kageyama suka."

"Hmm.. terimakasih." Aku menatapnya yang masih berdiri di depan rumahku. Sejenak aku berpikir apa yang harus kulakukan.

"Ahh silahkan masuk." Ucapku padanya, mungkin setidaknya aku bisa menyajikan teh untuknya. Tercium feromon omega yang lembut darinya membuatku sedikit nyaman.

"Terimakasih, tapi lain kali aja soalnya habis ini aku mau belanja keperluan sehari-hari" aku menaikan alis lalu menaruh bingkisan itu di meja.

"Kebetulan aku juga mau berbelanja, mau bareng?" Ucapku tanpa sadar mengajaknya. Ini cukup aneh untukku karna biasanya aku akan menghindari sosialisasi.

"Benarkah?? Kalo gitu bisa tunggu sebentar aku mengambil dompetku dulu." Timpal nya lalu berlari kearah rumahnya, tak memakan waktu lama dia keluar rumah lalu mengunci rumahnya.

Akupun ikut mengunci rumahku dan berjalan meninggalkan pekarangan.

Diperjalanan pergi kami hanya diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan, suasana yang cukup canggung tapi ini membuatku nyaman.

Setelah sampai di supermarket kami berpisah karna keperluan yang akan kami beli sedikit berbeda. Setelah sekitar lima belas menit kemudian kami kembali bertemu di bagian rak buah-buahan.

Hinata tersenyum lalu menghampiriku yang sedang memilih buah peach.

"Kageyama suka buah juga ternyata." Ucapnya lalu berdiri dia sampingku.

"Hmm" jawabku singkat lalu berbalik memperhatikannya. Dia membawa sekotak anggur lalu mengambil beberapa buah jeruk.

"Udah belanja nya?" Tanya nya padaku sambil sedikit mendongkak. Tubuhnya sangat kecil.

"Tinggal beli beberapa kotak susu mungkin." Jawabku lalu berjalan menuju kulkas yang terletak cukup dekat dari sini.

"Ohh okee!" Dia mengikutiku dari belakang, yah aku tidak terlalu peduli dia mau mengikutiku atau tidak.

Setelah sampai di kulkas aku mengambil 3 karton susu murni lalu beberapa susu kotak sekali minum dengan varian rasa berbeda.

"Kageyama suka baget sama susu yaa!!?"
"Ehh!? Ahh sedikit" ucapku dengan malu. Yaa karna bagi seorang alpha berumur masih suka susu itu terdengar memalukan iyakan.

Setelah itu kami beranjak menuju kasir dan membayar barang yang kami bawa. Hinata masih setia disampingku tanpa banyak bicara.

Aku dan Hinata berjalan menuju rumah kami masing-masing. Suasana hening karna tidak ada pembicaraan, ya maklum saja kami baru saja berkenalan.

"Kageyama, kamu seorang alpha kan?" Aku menaikan alis begitu mendengar ucapan Hinata.

"Iyaa kenapa?"
"Tidak, hanya saja ini pertama kalinya aku tidak dihindari seorang alpha haha." Dia mengatakan itu dengan nada yang dalam dan suara tawa yang di paksakan.

"Hmm?? Maksudnya?" Kenapa juga dia harus di hindari alpha?

"Feromon milikku memiliki aroma yang aneh jadi jika alpha menciumnya dia akan mual, makanya aku sangat berhati-hati saat bersamamu." Ucapnya sambil menggosokan tangannya ketangan yang lain.

Ahh pantas saja dia berani tinggal sendirian, biasanya omega tidak akan tinggal sendirian karna terlalu rawan apalagi saat menuju siklus heat nya.

"Tapi saat ini aku tidak mengontrol feromonku dan Kageyama apa kau tidak merasa mual?" Tanya nya padaku. Aku hanya menatapnya lalu mengalihkan pandangan.

"Tidak." Jawabku singkat, karna jika aku menjawab jika aku menyukai bau nya itu sama saja dengan menyatakan rasa cinta. Dan aku tidak memiliki pengalaman seperti itu.

Hinata kembali diam dan tak lama kami sampai di depan rumahku. Hinata melambai lalu mengucapkan selamat malam dengan senyumannya yang terlihat cerah.

~Chrysanthemum~

Malam semakin larut dan pikiranku masih memikirkan pernyataan tentangga baruku yang mengatakan jika dia akan dijauhi alpha jika feromon ya keluar.

Tapi bagiku aroma feromon ya sangat lembut dan membuatku nyaman, dan tentu sedikit menggoda jika terlalu banyak menghirupnya.

Tak lama aku teringat sesuatu tentang cookies yang Hinata buat untukku. Akupun turun dari kasurku dan menuju meja dekat pintu. Disana masih terbungkus manis sekantung cookies.

Akupun mengambilnya dan mencoba memakan cookies tersebut. Rasanya enak meskipun aku tidak terlalu suka kue kering seperti cookies tapi aku menikmatinya. Tanpa sadar aku sudah menghabiskan setengah dari bungkusan itu.

"Ahh" sepertinya aku sangat menikmati ini. Akupun menyimpan sisa nya kedalam toples dan meletakan toples itu di meja dapur.

Karna sudah terlalu malam akupun memutuskan untuk beristirahat, dan terlelap dalam mimpi.

Jika harus jujur saat menatapmu pertamakali, mungkin saat itulah aku mulai menyukaimu. - Hinata shouyou

TBC

A/n
hallo salam kenal~ ini Lily heuheu
Book ke 2 kali ini tentang kagehina yaa ~ SC sampulnya ada di Gugel heuheu kebetulan baget nyari bahan buat di edit ehh dapet yang udah pas dong sama tema nya ><)/ 

Vote dan komen yaa~

Chrysanthemum [kagehina Omegaverse] DROP!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang