[25]

1.2K 131 27
                                    

Hinata menatapku dengan mata bulatnya, aku terenyuh dan kembali memeluknya. Kali ini aku tidak bisa menahan tangisanku.

"Terimakasih.. dan maafkan aku.."

"Kenapa kau minta maaf kageyama-kun?"

Hinata mengusap air mata yang keluar dari sudut mataku. Begitu aku membuka mata dia tersenyum dengan cerah lalu mengecup bibirku sekilas.

"Jangan terlalu di pikirkan, mereka selamat. Begitu pula aku.."

Aku mengangguk pelan ketika pipiku di tangkup olehnya. Aku ingin memeluk erat dirinya namun bergerak berlebihan bisa membuat luka di perutnya terbuka.

"Aku ingin menggendong mereka bisa kau tolong bawa kesini?"

Aku mengangguk dan mendorong kedua box mendekat ke arah ranjang Hinata. Aku mengambil Naoto dan menggendongnya dengan perlahan seperti yang selama ini di ajarkan dokter. Ya tentu saja aku ikut belajar saat itu.

Aku membaringkan Naoto di ranjang Hinata dan Naoya di box Incubator disamping Naoto.

Warna rambut mereka berbeda, Naoto berwarna raven sama sepertiku sementara Naoya berwarna senja seperti Hinata. Kami belum bisa memastikan warna mata mereka karena bayi baru lahir tidak akan langsung membuka matanya.

Aku duduk di samping box Naoya sambil melihat Hinata yang mengelus tangan kecil Naoto dengan senyuman indahnya.

"Tobio-kun, bagaimana ini!?"

"Kenapa apa kau sakit? Akan ku panggilkan dokter!"

"Tidak, bukan itu.. "

Hinata berbicara dengan lirih, dia menatap kedua bayi kami lalu menatap kearahku. Aku menatapnya khawatir, jika memang tidak sakit lalu apa yang membuat dia seperti itu.

"Apa aku bisa menjadi ibu mereka?"

Ah jadi karena itu, aku kira hanya aku yang khawatir tidak bisa menjadi ayah dan suami yang baik untuk mereka.

Aku mengelus tangan Hinata untuk menenangkannya, dia menggenggam tanganku sambil menatap Naoya yang bergerak-gerak di dalam box.

"Kau pasti bisa, aku yakin .. aku akan disini membantumu."

Hinata menoleh kearahku dan mengangguk pelan. Aku harus bagaimana agar bisa menenangkannya di saat begini?

~Chrysanthemum~

Malampun tiba dengan lebih cepat, Natsu sempat kesini mengantarkan makanan untukku saat jam besuk sore namun dia langsung pulang karena khawatir ibunya melakukan sesuatu yang nekat lagi.

Hinata berbaring di ranjangnya setelah ku suapi bubur yang di berikan rumah sakit untuknya, namun karena rasa nya aku menambahkan makanan yang Natsu bawa.

Tanpa di duga kedua bayi kami juga tertidur pulas, meski beberapa saat lalu mereka merengek namun setelah Hinata memberi mereka asi mereka langsung tidur. Dan Naoya sudah di keluarkan dari incubator, sepertinya feromonku dan Hinata membuatnya kuat. Kini mereka tidur di box yang sama.

Aku menutup jendela dan segera berbaring di sofa, hari ini sangat melelahkan dan menegangkan.

Aku memejamkan mata dan tertidur disana, mungkin sekitar tiga puluh menit aku terpejam karena sekarang kedua bayi kami merengek.

"Tobio-kun, apa kau tahu mereka kenapa?"

Aku menggelengkan kepalaku sambil menatap kedua bayi yang merengek di dalam box. Apa mereka lapar?

"Mungkin mereka lapar lagi?"

Hinata menatapku dan segera aku memindahkan mereka ke pangkuan Hinata.

Chrysanthemum [kagehina Omegaverse] DROP!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang