[9]

1.2K 146 19
                                    

Baju rapi, rambut rapi, lalu dasi juga sudah. Aku bercermin melihat pantulan diri sendiri yang bersiap menghadapi calon mertua.

Ya karna aku memutuskan untuk menghentikan perjodohan, acara yang awalnya sudah di susun semuanya di batalkan.

Terdengar bodoh tapi seperti ini terasa berbeda. Setelah perdebatan dengan oikawa akhirnya dia menyerah.

Hinata akan mengenalkan ku sebagai  tetangga sekaligus calon suaminya, aku harap ini berhasil.

Setelah bersiap aku langsung pergi ke kediaman keluarga Hinata. Begitu sampai aku disambut Hinata dan adiknya lalu beberapa pelayan.

Kali ini aku pergi sendiri, karna ini bukan perjodohan jadi aku tidak ingin banyak orang mengetahui hubungan kami.

"Kageyama!! Terimakasih kau mau menjenguk ibuku!"

Hinata tersenyum riang sambil berjalan disampingku, aku mengangguk dan mengelus kepalanya.

Adiknya kembali ke kamarnya setelah menyambutku dan kini aku sedang berjalan menuju kamar ibunya Hinata.

Semoga dia tidak terlalu terkejut dengan tindakan ku.

"Mama ini shouyou, boleh masuk?"

"Ya masuklah."

Hinata membuka pintu lalu terlihat wanita paruh baya yang wajahnya samar-samar ada di ingatanku berbaring disana.

"Permisi."

Ibu Hinata menatapku begitu pintu terbuka, matanya sangat mirip dengan Hinata. Dia mengalihkan pandangannya seolah bertanya siapa aku.

"Mama, dia adalah tetanggaku dan sebenarnya dia adalah pacarku juga."

"Jadi karna dia kamu membatalkan perjodohan mu?"

"Sebenarnya saya yang membatalkannya."

Ya karna memang aku yang membatalkannya. Dia menatapku dengan bingung lalu perlahan bangun.

"Tobio? Apa itu kau?"

"Lama tidak berjumpa Tante."

Dia menutup mulutnya lalu melirik Hinata yang sedang tersenyum.

"Kuperkenalkan sekali lagi, Kageyama tobio tetanggaku yang sekarang pacarku ma."

Wajah Hinata memerah mengatakan itu tapi aku sangat menyukainya. Ibu Hinata menatapku dengan intens lalu menjulurkan tangannya.

Kuhampiri lalu taklama dia memelukku sambil menangis.

"Syukurlah kau masih sehat sayang, aku memang mendengar ibumu menjodohkan kalian meski aku menyetujuinya aku tidak mendapat kabar apapun tentangmu."

Ah ternyata Tante masih sama seperti dulu, dia akan memperlakukanku seperti anaknya sendiri. Aku senang dengan itu.

Dia melonggarkan pelukannya lalu mengangkup pipiku dan mengusapnya pelan.

"Maafkan aku Tante, aku tidak menghubungimu karna aku sama sekali tidak mengingat kenangan masa kecilku."

Aku menunduk mengalihkan pandangan darinya, jika saja aku mengingatnya tidak akan ada cerita seperti ini.

"Tidak masalah, kamu masih selamat saja sudah cukup bagiku."

Pantas saja Hinata sangat cantik, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Meskipun sudah menginjak usia paruh baya, ibu Hinata masih terlihat cantik.

"Mama, jangan memonopoli kekasihku!"

Hinata menarik dan memeluk lenganku membuat ibunya terkekeh.

Chrysanthemum [kagehina Omegaverse] DROP!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang