[18]

929 121 38
                                    

Happy reading

Setelah sampai di rumah Hinata aku mengabari ibunya juga adiknya. Adiknya senang mendengar kabar Hinata memiliki bayi berbeda dengan ibunya yang mengomel terlebih dahulu karna bisa hamil sebelum pernikahan.

Terlepas dari itu kami Senang dengan adanya anggota keluarga baru.

Kami makan malam bersama, karna ibu Hinata kondisinya mulai membaik dia ikut duduk di meja makan meski makanan yang kami makan berbeda dengannya.

"Jadi apa kalian akan mempercepat acara pernikahan?"

"Tidak ma,"

Hinata tersenyum sambil mengelus perutnya. Dia sangat manis saat ini.

Aku ikut menganggu mengiyakan Hinata. Ya kami tidak akan mengundur atau mempercepat pernikahan tetapi itu tergantung situasi nanti. Ya siapa tahu akan ada kendala lain.

Makan malam di lanjutkan dengan tenang dan beberapa gurauan antara hinata dan Natsu.

Setelah itu aku memutuskan untuk menginap di rumah Hinata. Ibunya menyetujui karna alasan kehamilan ibunya menyetujui kami satu kamar.

"Kageyama-kun."

"Hmm?"

Hinata yang duduk di pangkuanku menoleh keatas sementara aku fokus ke kertas yang sedang kubaca. Tepatnya pekerjaan yang belum selesai.

"Aku ingin makan dorayaki."

Aku menaikan alis ku lalu menatap Hinata dengan tatapan bertanya-tanya. Ini sudah cukup malam dimana aku bisa mendapatkan dorayaki.

"Baiklah, aku akan mencarinya."

"Tidak, aku ingin kau yang membuatnya."

Mungkin ini yang dinamakan ngidam. Tidak biasanya Hinata seperti ini. Aku mengangguk meski tidak tahu cara membuat Dorayaki seperti apa.

Aku membuka ponselku lalu mencari resep dorayaki. Ternyata resepnya sama dengan pancake hanya saja dorayaki memiliki isian. Cukup mudah.

"Apa aku boleh memakai dapur?"

"Iyaa!! Ayo aku ikut."

Hinata tersenyum lebar sementara aku mengelus kepalanya. Untunglah ngidamnya tidak aneh-aneh. Kudengar oikawa-senpai ngidam menginginkan jari kelingking alien untuk di pajang. Aku jadi merasa kasihan pada iwaizumi-san.

Hinata duduk di kursi meja makan sementara aku mulai membuat adonan dorayaki. Dia tersenyum sambil mengayunkan kakinya.

"Isiannya apa boleh pakai Nuttela?"

Hinata menggelengkan kepalanya dan memanyunkan bibirnya.

"Aku ingin kacang merah!"

Ahh.. kacang merah. aku mencari selai kacang merah di lemari rumahnya dan hanya menemukan satu kaleng disana. Mungkin ini cukup.

"Kageyama."

"Hmm..?"

Aku mulai memanggang dorayaki dengan api kecil agar tidak gosong.

"Kageyama-kun."

"Iyaa."

Aku membalikan badanku kearah Hinata sementara dia hanya menangkup pipinya sambil tersenyum. Aku menaikan alis menanyakan dan dia menggelengkan kepala.

"Kaa~geee~yaaa~maaa~kuuun."

"Iyaa ada apa?"

"Tidak ada, hanya saja aku ingin memanggilmu."

Chrysanthemum [kagehina Omegaverse] DROP!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang