Doctor Romantic

Chap XXl - sweet night in Hendbrug

Jangan lupa Vote nya manteman..

Elsa VOP

Aku menghirup kuat kuat udara pagi di Denmark, ya sudah lama sekali aku merindukan udara di Eropa.
Sementara Dierk terlihat sibuk berbicara di telepon. Aku tidak tahu apa yang sedang dierk bicarakan atau siapa yang menelpon dierk pagi pagi. Selain mengikuti langkah pria itu tak ada yang ku lakukan lagi, aku bahkan tak berani melakukan apa pun di depan Dierk. Entahlah karisma pria itu selalu berhasil membuat siapapun diam di depanya

Tak lama kemudian sebuah mobil pun muncul di depan kami dan seorang pria paruh baya keluar dari dalamnya. " Selamat pagi tuan muda, silakan masuk " sapa pria itu kemudian membawa koper kami

Dierk kini menjeda obrolannya lalu tersenyum pada pria tua itu kemudian meraih tangan ku untuk masuk kedalam mobil. Ku kira dia adalah sopir keluarga Laurent.
Setelah masuk kedalam mobil Dierk kembali melanjutkan obrolannya, ada beberapa kata yang ku tangkap dan sepertinya Dierk sedang membicarakan masalah di rumah sakit, atau semacamnya yang masih berkaitan dengan itu.

Karena lelah aku pun mulai tertidur hingga tak terasa perjalanan singkat kami akhirnya berhenti. Ya kini mataku kembali di suguhkan pemandangan indah, sebuah rumah besar klasik khas negara ini. Dan tempat yang cukup ku sukai juga setelah inggris. Kulihat ibu mertuaku yang tak lain ibunya Dierk sudah berdiri di depan pintu teras menyambut kedatangan kami, wanita ini begitu hangat dan baik. Berbeda sekal dengan ibuku, dia selalu tersenyum dan selalu bicara dengan anggun. Yaa., wanita seperti inilah yang layak menjadi seorang ibu.

" Welcome to your home Elsa ? " Sapa ibu mertua ku seraya memeluk ku penuh kelembutan.

" Thanks mom " jawabku seraya membalas pelukannya.

" Bagaimana perjalanan kalian? " Sambungnya kembali bertanya.

" Cukup menyenangkan " ucapku seadanya.

" Baguslah, ah Dierk- momy sudah membuatkan makanan untuk kalian apa kau --"

" Im sorry mom, aku akan makan nanti " sela Dierk dengan nada lembut bahkan aku tak pernah mendengar hal ini selama kami tinggal.

Aku kini mengerti bahwa Dierk sangat berbeda saat bersama kedua orang tuanya, yap., Dia benar benar definisi anak berbakti.

" Elsa aku akan keruangan ayah, mom, kau bisa temani elsa? "

" Yaa tentu saja "

kedua ibu dan anak itu tampak mengulum senyum penuh arti, dan kini hanya tersisa aku dan ibu mertuaku. Jujur saja aku sangat gugup dan bingung harus melakukan atau bicara apa, karena sebelumnya sikapku sangat dingin padanya.
Yaa duli aku masih sangat kesal dengan pernikahan kami hingga memebuat ku mengabaikan segalanya. Tapi sekarang? Ini benar bemar membuatku sangat kesal dengan diriku sendiri, bahkan saat ini  aku sangat takut ibu mertuaku tidak akan menyukaiku. Meski wajahnya tak pernah menunjukan hal itu.

" Elsa kau ingin makan atau istirahat dulu nak? " Tawar nya masih dengan wajah penuh senyuman.

" Um aku, bolehlan aku beristirahat dulu " jawabku hati hati.

" Tentu saja sayang, kita masih bisa makan setelah suami mu selesai dengan urusannya "

" Baiklah, aku akan mengantarmu kekamar " imbuhnya kemudian menuntunku kesebuah lorong besar yang menghubungkan bangun utama dengan bangun lain.

Sepanjang jalan ibu mertuaku terus menanyai hubungan kami atau bagaimana perasaanku terhadap Dierk dan semua itu akhirnya membuatku bisa bernafas lega. Kurasa dia menyukaiku, dan menginginkan anaknya hifup bahagia bersama ku. Ibu mertuaku juga bilang bahwa dierk adalah anak yang sangat sulit dekat dengan wanita. Meski dia pria yang memiliki sifat lembut tapi semua itu akan berubah jika dia berdekatan dengan wanita, dierk juga selalu bekerja sepanjang hari, bulan bahkan tahun.

Dan jujur saja setelah mendengar semua hal itu, aku jadi bersyukur karena sikap dierk padaku sangat berbeda dengan semua kenyataan yang ada. Dia sangat baik juga lembut bahkan tidak dingin seperti kata ibunya.

" Elsa, aku harap kau bisa menerima semua yang ada pada dierk, mungkin putraku memang membosankan tapi percayalah dibalik semua itu dia sangat baik juga penurut. " oceh ibu mertuaku dengan riangnya.

" Nah sekarang kau beristirahatlah! Kau yahu nak, aku sangat senang karena kini ada wanita lain di keluarga ini selain aku " sambungnya sebelum meninggalkan ku sendirian di kamar dierk.

Karena masih merasa lelah aku pun memutuskan untuk merebahakan tubuhku di atas kasur yang berukuran king size dan tak lama aku mulai kehilangan kesadaran ku

🍁🍁🍁

Normal Vop

Angin berhembus cukup kencang hingga menyibakan semua tirai goden di ruangan itu. Elsa yang masih asik dengan mimpinya mulai merasa terusik dengan suara kibasan gorden yang saling beradu di tambah bunyi lonceng yang terus bedenting akhirnya membangunkan tidur Elsa.

" Jam berapa ini? " Gumam elsa sebelum bemar benar membuka matanya, perlahan gadis itu meraba sekililing tempat tidur karena nafasnya tiba tiba merasa sesak dan pengap.

Mata elsa kini terbuka lebar saat merasakan sesuatu yang berat,  menimpa tubuhnya. Tidak tidak, ini bukan berat lebih tepatnya besar um tidak juga, maksudku sebuah dekapan erat di perutnya

" Apa ini ? " Batin elsa mulai cemas.
Perlahan Elsa menurunkan pandangannya, dan akhirnya ia melihat sebuah tangam kekar memeluk tubuhnya posesif.

" What the--"  lidah elsa membisu saat mengingat tangan siapa yang kini memeluknya

Dan expresi cemas itu pun kini berubah menjadi senyuman manis yang dipenuhi rasa senang.

Ya setelah kembali dari ruangan sang ayah, Dierk langsung menanyakan keberadaan elsa pada ibunya dan menyusul gadis itu kekamar. Namun setibanya di kamar dierk malah melihat elsa tampak tengah tertidur dengan nyaman di atas tempat tidurnya.

Pertama tama, dierk mendudukan tubuh lelahnya setelah lima jam duduk di kursi pesawat. Tanpa sadar dierk mengulum senyum lega saat melihat wajah elsa, ia kini merasa lega karena akhirnya Elsa bisa hidup dengan baik, gadis itu berubah dalam sekejap setelah hidup bersamanya. Dan seiring berjalannya waktu, dierk menyadari bahwa perasaannya bukanlah perasaan kasihan atau simpati seperti saat ia melihat seorang pasien. Terlebih saat mengingat betapa tulus dan sabarnya elsa hidup bersamanya, meski sering ia tinggalkan sendirian. Elsa tidak pernah mengeluh kesepian meski ia tinggal seorang diri, dan hal itu mungkin tidak akan pernah dierk temukan dimana pun. karna biasanya gadis liar tidak akan tahan dengan kehidupan di dalam rumah. elsa membuktikan dia bukan gadis seperti itu dan hal itu lah yang akhirnya meruntuhkan dinding es di hati dierk.

***