Chap XXVII - Back to London

979 77 3
                                    

Jangan lupa Vote yaa manteman

Sepanjang jalan Elsa terus menangis, Elsa bukan gadis yang kuat, meski ia pernah menyandang status sebagai gadis bar bar. Yaa elsa melakukan semua hal gila saat itu hanya untuk mencari perhatian, selebihnya ia tak ubah seperti gadis manja pada umumnya, lemah dan cengeng.

Puluhan panggilan dari dierk terus ia abaikan, Elsa sudah malas mendengar alasan Dierk, terlebih karena kondisi kehamilannya elsa semakin tak bisa mengontrol emosinya, ia bukan gadis pemarah namun saat ini isi kepalanya terasa hanya di isi oleh amarah dan kemurkaan saja.

Sesaat elsa menatap kearah tas yang tergeletak di samping kursinya, elsa kebingungan harus menghilang kemana agar tak bertemu dengan Dierk, jujur saja elsa sangat ingin membalas perbuatan dierk, ia ingin memnuat dierk merasakan bagaimana rasanya kehilangan. dan setelah berfikir cukup lama, akhirnya Elsa memutuskan untuk pulang ke London. Elsa tahu, rumahnya bukanlah suatu tempat yang bisa ia jadikan tempat berlindung atau dapat mengalihkan semua beban hidupnya. tapi ia tak memiliki tujuan lain, Elsa juga tidak punya teman di luar negri.

" Apa sebaiknya aku pulang saja? " batin elsa mengingat bahwa hari ini ia sudah selesai kuliah semester pertama.

Setelah memesan tiket pesawat, Elsa pun segera meluncur menuju airport. Namun sesampainya di sana, elsa harus ditahan karena ia tak membawa pasport atau visa, yaa., Elsa terbiasa bepergian dengan menaiki pesawat pribadi, atau milik kerajaan, jadi ia tak pernah membawa pasport.

Namun setelah elsa menjelaskan siapa dirinya dan menunjukan bukti bukti bahwa ia adalah anggota keluarga kerajaan inggris, akhirnya pihak bandara pun mengizinkannya terbang tanpa pasport. Semua itu bukan tanpa alasan, karena saking sulitnya meyakinkan pihak bandara, akhirnya ia terpaksa menelfon sang ibu dan memintanya memberi jaminan bahwa Elsa benar benar keluarga kerajaan, Tak butuh waktu lama pesawat kelas satu itu akhirnya take of menuju inggris.

Empat jam kemudian.

Elsa kini sudah tiba di London internasional airport, tak lupa Clara juga menyuruh sopir untuk menjemput Elsa. Kini mobil mercedes hitam itu berhenti tepat di depan mansion keluarga Gulmando.

Kedatangan Elsa pun di sambut hangat oleh Clara, namun tetap saja suasana mansion Gulmando terasa dingin dan sepi. Elsa sengaja meminta sang ibu untuk tidak memberi tahu sang ayah bahwa dirinya kembali terlebih tanpa Dierk.

" Welcome to your home sayang " ucap Clara yang bahagia saat melihat wajah putri semata wayangnya itu.

" Kau sudah makan, momi sudah menyiapkan makan malam untukmu" imbuh clara menawari

" Thanks mom, tapi aku akan langsung beristirahat "

" Apa kau sakit? "

" Tidak aku baik baik saja "

" Tapi wajahmu sangat-- "

" Aku hanya kelelahan saja" balas Elsa seraya berjalan lemas kekamarnya.

" Baiklah, um apa suamimu tahu bahwa kau pulang "

" Dia tahu, tapi malam ini dierk sedang melakukan operasi jadi jangan mengganggunya "

" Baiklah sayang, kau beristirahatlah " jawab Clara mengerti. Namun disisi lain ia merasa ada sesuatu yang anaknya sembunyikan, Clara yakin ada masalah di antara mereka namun ia tak ingin membahas hal tidak jelas seperti ini pada Elsa atau elsa akan kembali membencinya.

Clara sudah berhenti bekerja atau berurusan dengan pemerintahan. karena saat ini, ia divonis memiliki sebuah tumor meski belum dinyatakan ganas tapi dokter melarang Clara untuk banyak bekerja atau sampai kelelahan.
Sikapnya juga perlahan kembali membaik seperti awal, hanya saja karena terlalu lama memperlakukan elsa dengan dingin akhirnya hubungan ibu dan anak itu tak pernah bisa kembali normal meski mungkin jika di lihat dari luar mereka akan terlihat seperti keluarga bahagia, namun dari dalam itu sama sekali bukan kenyataan.

Sesampainya di dalam kamar elsa langsung merebahkan tubuhnya yang sudah tak karuan, mual dan pusing benar benar tak bisa ia tahan lagi hingga tanpa sadar elsa pun akhirnya pingsan.
Namun berkat sang pelayan yang Clara suruh untuk menawarkan air hangat dan saat tiba di dalam kamar melohat Elsa yang sudah tak sadarkan diri pun segera memanggil dokter untuk memeriksa.

Setelah beberapa jam akhirnya elsa pun tersadar dengan mata yang terasa berat Elsa mencoba membuka matanya, ia juga merasa perutnya mulai berteriak karena lapar. Dan saat elsa membuka matanya kini ia melihat wajah sendu sang ibu yang menatap dirinya penuh haru. Ya., Kabar kehamilan elsa semakin membuat clara bahagia, Clara tidak menyangka bahwa sebentar lagi ia akan memiliki seorang cucu setalah menunggu anak dari pernikahan Harry yang tak kunjung ada, akhirnya clara meraea penantiannya terbayar.

" Aku sangat haus " erang Elsa yang meminta segelas air pada sang ibu.

" Ahh ini sayang " ucap Clara seraya menyerahkan segelas air.

" Thanks " gumam Elsa kemudian meneguk habis airnya

" Apa kau ingin sesuatu lagi? " Tawar Clara tulus.

Alih alih menjawab pertanyaan sang ibu Elsa malah memalingkan pandangannya kearah jendela, ia cukup heran dengan perubahan sikap ibunya, dan pemikiran lain dikepalanya mengatakan bahwa clara melakukan semua ini karena saat ini ia tidak memiliki siapa pun lagi, bahkan kedua anak laki lakinya juga membuang Clara.

" apa sekarang kau sudah mendapat hidayah? " Sindir Elsa

" Sayang apa yang kau "

" Ayolah nyonya Clara, kau bahkan tidak pernah mau berlama lama dikamarku "

" Elsa momy tahu, mungkin selama ini momy gagal menjadi ibu yang baik bagi kalian, tapi semua yang momy lakukan benar benar demi masa depan anak anak momy" terang clara berkaca kaca.

Memang benar selama ini Clara selalu mengutamakan pendidikan untuk anak anaknya, ia juga selalu berusaha agar ketiga anaknya dapat hidup mewah dengan terus bekerja namun karena ambisinya Clara malah membuatnya semakin jauh dari anak anaknya terutama Elsa. Dan elsa akui semua fasilitas yang ia dapat tak lain adalah pemberian ibu dan ayahnya, bahkan jika tanpa kuasa Clara Elsa tidak akan bisa masuk ke universitas Oxford. Karena kala itu nilai ujian Elsa tidak masuk kriteria dan standar kampus.

" Izinkan momy melakukan semua hal yang belum momy lakukan "

°°°°°°°

Doctor RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang