Chap XXXIII - i purple you

909 60 3
                                    

Jangan lupa Vote yaa guys.

One Month Later

Udara pagi kota Boston hari ini begitu cerah, yap ini adalah pagi pertama musim semi Elsa bersama dengan Dierk.
Pagi ini dierk bangun lebih awal karena ia memiliki sift pagi dan itu mengharuskan ia masuk sebelum jam 7.

" Sayang bangunlah, aku sudah menyiapkan sarapan " ucap Dierk seraya menggoyangkan bahu Elsa pelan.

" Yaa " balas elsa dengan nada malas.

" Cepatlah, aku tidak ingin mendengar kata kata aku lebih memetingkan pekerjaan dari pada istriku " bujuk Dierk, mengingat protes Elsa minggu lalu.

" Yaa, yaa.. tapi aku masih sangat mengantuk " rengek elsa kekeh.

" Ya sudah, bagaimana kalau sehabis sarapan kau tidur lagi, aku ingin sarapan bersama dengan istriku " tawar Dierk sekaligus memohon.

" No.. "

" Ck, ya sudah kalau begitu aku akan berangkat kerumah sakit " akhirnya Dierk mengalah. Ia tidak ingin membangunkan sisi kasar elsa, terlebih saat ini hormonnya sedang tidak stabil serta sangat emosional.

Suasana apartemen itu pun kembali sunyi, elsa juga sudah kembali terlelap dalam tidurnya. Hingga beberapa jam kemudian akhirnya ia terbangun. Elsa mengerang seraya mulai meregangkan otot otot tubuhnya.

" Aaah, udara hari ini begitu segar " gumam nya sembari menarik kuat kuat.

Dengan langkah pelan ia pun berjalan kedapur untuk mengisi perutnya yang terasa sangat lapar.
Dengan expresi bingung Elsa menatap kearah piring yang berisi nasi goreng dan itu sudah sangat dingin. Kini ia juga teringat akan ucapan Dierk yang mengajaknya sarapan bersama namun ia tolak karena matanya masih ingin wekali tidur.

" Oh my god! Elsa mengapa kau mengatakan hal bodoh? Christ pasti kesal karena aku menolak untuk sarapan bersama  " ucap Elsa kesal pada dirinya sendiri.
Sesaat ia menatap kearah jam yang kini sudah menunjuk keangka 11 am.

" Sebaiknya aku mandi dan pergi kerumah sakit untuk mengajaknya makan siang  " imbuhnya berniat meminta maaf dengan mengajak Dierk makan siang.

Setelah bersiap siap Elsa segera mengambil tas dan kunci mobilnya, ya., Karena usia kehamilanya masih muda dierk pun mengijinkan elsa untuk mengendarai mobil atau bepergian bersama teman temanya.
Tiga puluh menit berlalu dan elsa kinu sudah berada di parkiran rumah sakit, ia juga sudah membeli beberapa makanan. Dengan langkah riang elsa memasuki loby rumah sakit, ia bergegas berjalan kearah resepsionis untuk menanyakan keberadaan suaminya, namun resepsionis mengatakan bahwa Dierk baru saja keluar untuk makan siang.

" Makan siang? " Ulang Elsa mulai kecewa. Karena maksud dari kejutannya nya gagal.

" Um kalau begitu aku akan menunggu dokter dierk di ruangannya " pinta Elsa yang merasa bahwa ia adalah istri sang dokter.

" Sorry mam, kami tidak bisa mengizinkan orang asing memasuki ruangan pribadi dokter dirumah sakit ini "

" Orang asing? " Tanya Elsa tak percaya.

" Tapi aku adalah-- " ucapan elsa terhenti saat ia menyadari bahwa Dierk tidak memberi tahu ia adalah istrinya.

Elsa tidak mengerti mengapa dierk tidak mengatakan bahwa ia sudah menikah atau minimal dierk memberi tahu stafnya bahwa elsa adalah istrinya, Padahal elsa sudah sering datang kerumah sakit ini.

" Um apa dokter Dierk mengatakan akan kembali jam berapa? "

" Mungkin sekitar jam 2 "

" Jam 2?? " ulang Elsa semakin tidak percaya jika suaminya membutuhkan dua jam hanya untuk makan siang sedang setiap mereka makan bersama dierk pasti akan selesai lebih dulu.

" Baiklah kalau begitu terimakasih "
Elsa akhirnya kembali kemobil dan berniat menelpon dierk untuk menanyakan dimana pria itu saat ini.

Namun sudah beberapa kali elsa coba menelpon, ia tak kunjung mendapat jawaban. Wajah elsa semakin memerah menahan kesedihan, ia sungguh tidak tahu kemana suaminya pergi dan mengapa telponnya tak kunjung di angkat.

" Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan!? " Batin Elsa mencoba berpikir positif.

Elsa juga sudah mengirim beberapa pesan namun aplikasi pesan Dierk sedang offline. Dan hal itu semakin membuat perasaan elsa tak karuan, dengan terpaksa elsa pun menyalakan mobil dan bergegas menuju kampus.

Sesampainya di kampus elsa pun kini bertemu dengan diana sahabatnya dan kebetulan wanita itu belum makan akhirnya Elsa mengajak Diana makan bersama.

" Kau memang benar benar sahabatku Elsa, kau bisa tahu bahwa aku belum makan apa pun sejak bangun tidur " ungkap Diana sebelum melahap makanannya.

Elsa pun mengulum senyum hambar, ia tidak enak jika harus mengatakan bahwa makanan ini sebenarnya ia beli untuk Dierk. Namun pria itu malah pergi, tanpa mengatakan apa pun padanya.

" Ah yaa, elsa apa kau menyukai musik asia ? Like a Korean? " Tanya Diana

" Yaa, aku cukup menyukai lagu lagu asia, terutama korea;) tapi, tidak tidak, sebenarnya aku menyukai semua lagu dengan berbagai genre " balas Elsa mulai menyukai membahasan mereka

" Serius? Bahasa mereka sangat sulit dan cukup aneh di telingaku "

" Um sebenarnya tidak Dy, lagu lagu mereka cukup menyenangkan untuk di dengar lagi pula sekarang mereka mulai menggunakan bahasa inggris dalam lirik lagu mereka  "

" Oh yaa? Kalau begitu beri aku rekomendasi lagu siapa yang mudah masuk kudengar " pinta Diana.

" Tapi kenapa kau tiba tiba menanyakan ini? "  Tanya Elsa penasaran.

" Ah itu, anakku kau tahu dia baru berusia 7 tahun dan sudah menggilai sekelompok boy grup um siapa namanya -- BTS yaa anakku sangat menyukai mereka dan menyuruhku untuk menyukai mereka juga " terang Diana menjelaskan

" Jadi anakmu adalah Army ? " Gelak Elsa merasa memiliki teman.

" Kau tahu Army? "

" Yaa im Army " balas elsa bangga.

" Wow you so Cool, i like that. Artinya aku tak perlu bersusah payah mencari guru untuk belajar " tawa Diana senang

" Yaaa tentu saja katakan lagu apa yang ingin kau dengat aku akan mengirimkan semua koleksi albumku lagu di ponsel padamu "

" Apa saja asal enak di telinga dan mudah ku mengerti "

" Baiklah aku akan mengirimnya nanti malam oke?"

" Oke "

Keduanya pun mulai hanyut dalam obrolan mereka hingga Elsa pun kini lupa dengan kesedihannya.




Doctor RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang