Jangan Lupa Vote ya manteman
..Di dalam apartemen, Dierk baru saja selesai menyiapkan makan malam untuk elsa, namun sudah satu jam berlalu elsa belum kembali, ponselnya juga mati. Dierk tahu hari ini elsa memiliki dua kelas dan mungkin selesai sampai malam. Dengan sabar pria itu pun menunggu di ruang tv, sambil menunggu Dierk pun memilih menonton acara keluarga di tv meski hal ini sangat jarang ia lakukan.
Dua jam berlalu, dan sosok elsa masih belum kembali, Dierk mulai merasa cemas, karena tak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada sang istri Dierk pun memutuskan pergi ke kampus untuk memastikan bahwa istrinya baik baik saja. namun hal itu akhirnya tak terjadi karena saat dierk membuka pintu ia melihat elsa yang sepertinya baru akan menekan kode pintu.
" Sayang? Kenapa pulang malam sekali? " Tanya Dierk dengan mimik khawatir.
" Um aku--"
" Cepat masuklah, kau pasti sangat lelah " ajak Dierk tanpa mendengar penjelas dari elsa.
Dan hal itu berhasil membuat elsa menjadi merasa bersalah, ia menatap wajah suaminya dengan tatapan menyesal sekaligus kesal, mengapa pria itu bisa bersikap biasa saja? bahkan setelah dirinya melakukan hal yang aneh. Di ruang makan keduanya hanya terdiam menikmati makan malam buatan dierk.
" sayang apa kau ingin jus? Tadi aku membeli buah kesukaan mu "
" tidak, aku lelah dan ingin tidur " balas Elsa sembarang
" baiklah, kalau begitu kau naiklah dulu, aku masih memiliki pekerjaan yang harus ku selesaikan"
" yaa! Lakukan sesukamu " ucap Elsa seraya berlalu.
Kata katanya kini berhasil membuat Dierk terdiam heran, entah mengapa sejak tadi sikap istrinya itu terlihat aneh dan dingin. dierk yakin ada yang salah, tapi saat ia mengingat ingat, seperti nya tidak ada masalah. Namun setelah kembali mengingat hal hal yang ia lakukan hari ini dierk kini ingat bahwa siang tadi ia tidak bertemu atau berbincang dengan Elsa. Karena ponselnya mati dan ia di minta untuk membuat materi untuk seminar Profesor minggu depan.
" dia pasti memikirkan hal buruk tentang ku!! " hela Dierk yang sudah mencium bau pertengkaran.
Dengan sabar akhirnya dierk memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar, karena bagaimana pun dierk adalah pria yang tidak menyukai pertikaian atau membiarkan masalah berlarut lama. Sementara Elsa yang sudah kehilangan mood, memilih untuk memainkan ponselnya berharap rasa kesal di hatinya menghilang. Namun harapan gadis itu harus sirna karena sosok yang membuat dirinya kesal malah muncul .
" apa kau belum mengantuk? " sapa Dierk basa basi.
Alih alih menjawab Elsa malah merubah posisinya yang tadinya bersandar menjadi berbaring kemudian kembali menatap layar ponsel tanpa menoleh ke arah suaminya.
" ayolah sayang jangan seperti ini, bukan kah kita sudah sepakat untuk selalu terbuka jika salah satu antara kita berbuat salah? " imbuh dierk masih berusaha memperbaiki situasi.
Sementara Elsa yang semakin kesal melihat sikap tenang dierk yang seolah tidak pernah melakukan kesalahan kini mematikan ponselnya untuk melihat siapa yang berani mengatakan omong kosong itu.
" kau bisa mengatakan apa yang --
" apa kau benar-benar tidak menyadari apa kesalahan mu?? " sela Elsa dengan wajah dingin.
" aku--- ahh aku lupa mengabari mu tadi siang "
" ya, jika kau hanya lupa mengabari! Aku mungkin akan memaklumi, tapi pergi selama dua jam tanpa membawa ponsel bukan lah hal yang wajar dan bisa dimengerti christ, Lalu mengapa kau juga masih belum mengatakan pada pihak rumah sakit bahwa aku adalah istrimu? Kau tau berapa kali aku harus menjelaskan pada para suster bahwa aku adalah istri mu? dan aku berhak mengunjungimu tanpa harus membuat janji!? " oceh Elsa panjang lebar.
Ya, Elsa merasa hal ini sudah sangat keterlaluan selama beberapa bulan ini mereka menikah, terlebih saat ini dirinya sedang hamil. Dierk masih saja sibuk bahkan tidak pernah menjadi suami siaga, karena ia harus terus menghilang untuk mengurus pasien di rumah sakit.
Jujur saja sebenarnya Elsa cukup lelah menerima kenyataan hidupnya yang menikahi seorang dokter, tapi ia juga tidak bisa melakukan apa pun karena saat ini hanya dierk yang Elsa miliki setelah kepergian sang ibu.
Meski begitu tetap saja, sebanyak apa pun Elsa memahami pekerjaan dierk dirinya masih saja merasa bahwa semua ini terlalu menyedihkan, karena sepanjang hari ia hanya akan melalui hari harinya seorang diri.
" Elsa, aku tahu ini salah tapi aku mohon jangan memikirkan sesuatu yang buruk terhadap ku, aku bersumpah bahwa tadi siang aku sedang mengerjakan tugas untuk seminar rumah sakit dan soal memberi tahu dirimu, aku benar benar
tidak ingat, kau tahu pasien ku sangat banyak dan aku tidak sempat mengurus hal seperti ini"" apa aku terlalu spele bagimu??! "
" tidak bukan itu sayang, aku hanya-- um baik lah mulai besok aku akan mengumumkan pada semua staff bahwa kau adalah istri ku dan kau boleh menemui ku sesuka hatimu setiap hari --"
" tidak perlu Christ !! Aku tidak membutuhkan hal itu lagi!! "
" tapi sayang, Elsa please!! "
" sudahlah, aku mengantuk! kami harus beristirahat !! " finish Elsa yang sudah kehabisan kata kata.
" sayang aku mohon jangan seperti ini "
" Dierk please!! Go away!! " usir Elsa kesal.
" baiklah, aku akan kembali keruang kerja, aku akan memberimu waktu untuk menenangkan diri "
" apa yang harus ku lakukan dierk? Apa kah aku egois karena meminta hal rumit seperti ini padamu?? " batin Elsa bertanya-tanya.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Romantic
RomantizmStory about 18+ Maturre love - Complete - Romance .. .. Dunia nakal Elsa berakhir setelah dirinya tertangkap basah tengah berpesta di sebuah club malam. belum selesai dengan hukuman kehilangan fasilitas mewah, Elsa pun di paksa menikah dengan laki l...