Chap X - Elsa new'life

1.3K 87 2
                                    

Jangan lupa Vote komen dan save
..

Pesawat dengan lambang kerajaan inggris itu akhirnya landas dengan mulus di bandara Boston.
Elsa yang masih tertidur akhir nya terbangun setelah landing sepuluh menit yang lalu.

" Kau sudah bangun?" Tanya Dierk yang masih setia menunggu gadis nya tidur.

Elsa pun mengangguk pelan setelah melihat tatapan tenang suaminya

" Apa kita sudah sampai?" Tanya Elsa sedikit malu.

" Yaa kita baru saja sampai? Apa kau masih butuh waktu untuk menormalkan kesadaran? Aku masih bisa menunggu ? " Tanya Dierk santai.

" Ah tidak tidak!" Sahut elsa cepat seraya bangkit dari posisi nya.

Kedua nya pun akhirnya turun dari pesawat mewah itu dengan suasana canggung terlebih bagi elsa, karena ini adalah pertama kali nya ia pergi ke Amerika.

" Selamat datang di Boston? Aku yakin kau pasti akan menyukai kota ini di banding London!" Sambut Dierk seraya membuka kan pintu mobil.

Elsa kembali menatap wajah teduh Dierk, ia tidak tahu harus bersikap seperti apa pada pria sebaik Dierk.
Sedang gelar gadis bar bar sudah tersemat di dalam dirinya.
Secara logika ia tidak
mungkin berubah menjadi gadis baik dan penurut atau kembali menjadi gadis sopan seperti dulu.

Beberapa puluh menit pun berlalu, Dierk juga elsa kini tiba di sebuah apartemen yang cukup elit karena Dierk adalah pecinta kebersihan sudah pasti ia akan tinggal di tempat yang sangat bersih juga non polusi.
Seperti gedung yang kini Elsa pandangi dengan cukup heran itu.

Tidak ia sangka kepala dokter akan tinggal di dalam sebuah apartemen bukan kah unit mereka itu sangat kecil? Lalu bagaimana sekarang? Mereka akan tinggal di dalam sebuah apartemen yang sempit?

Kira kira begitu lah isi kepala elsa saat ia tiba di loby Apartemen yang terlihat sangat sepi itu.

Waston tower sebenar nya merupakan apartemen yang sangat elit dan juga mahal, tidak banyak orang bisa membelinya. Selain elit fasilitas di sini juga semuanya sudah otomatis.
Mulai dari pintu dan lift yang hanya akan terbuka dengan scand face.
Tidak ada yang perlu repot repot di kerjakan oleh tangan.

Elsa cukup terkejut dengan semua sistem juga fasilitas yang ada di dalam lobby tidak ia sangka terjyata gedung polos itu akan secanggih ini.

" Masuk lah " pinta Dierk setelah pintu apartemen nya terbuka.

Elsa melihat Dierk sesaat setelah menyadari betapa salahnya pandangan ia selama ini. Dierk tidak tinggal di sebuah apartemen biasa atau pun standar seperti yang ia tahu.
Meski begitu ia tidak berani menanyakan apa pun, selain diam dan menuruti ucapan dierk tak ada yang elsa lakukan.

Mata elsa kini mulai menjelajah, ruangan kecil dan sempit yang ia kita ternyata adalah sebuah ruangan besar yang mana di dalam nya terbuat dari material kaca dan marmer. Ia juga melihat beberapa mesin atau robot penyedot debu berkeliaran di lantai.

" Aku tau Mungkin Apartemen ini tidak sebesar rumah keluarga gulmando, tapi aku harap kau akan nyaman tinggal di aini, ah ya! Lagi pula aku akan jarang berada di sini karena jam operasi kadang tidak menentu jadi kau bisa melakukan hal apa pun dengan bebas di sini ! Dan satu lagi, Aku juga tidak memiliki pembantu atau pelayan! Jadi saat aku tidak ada dan kau ingin memakan sesuatu kau bisa memesan makanan, tenang saja di sini ada semua jenis makanan bahkan khas eropa " jelas Dierk panjang lebar.

" Aku mengerti " sahut Elsa singkat, jujur saja ia tidak tahu harus mengatakan apa.

Berada di sini saja sudah merupakan hal terbaik yang pernah ia alamiz meski rumah keluarga gulmando memang jauh lebih besar dan luas tetap saja semua itu tidak secanggih ini.

Elsa kini tahu apa arti Higenies!

" Kamar mu ada di atas, dan kamar ku ada di ujung sana, aku sudah menaruh beberapa alat dan kau bisa  mengatakan apa pun dari kamar mu akan mendengar nya "

" Maksud mu alat??"

" Yaa, di sana ada robot -- am aku tidak perlu menjelaskan detail nya pada intinya semua yang kau ingin bisa kau katakan pada robot itu!" Terang Dierk singkat

" Am tuan Christoffer--"

" Panggil saja aku Christoffer!" Sela Dierk

" Ya, Christoffer apa aku bisa menanyakan sesuatu?"

" Ya !! "

" Kapan aku akan memulai kuliah ku?"

" Minggu depan! Satu minggu ini kau bisa beristirahat dengan nyaman di sini, dan ini ponsel baru mu di sana ada beberapa nomor penting juga nomor ku! Ingat semakin baik sikap mu maka semakin cepat kebebasan kau dapat " ucap nya seraya menyuruh elsa untuk segera masuk kedalam kamarnya.

" Ada apa dengan ku? Mengapa aku merasa sedih saat ia selalu mengingatkan hubungan kami? Ya aku tahu semua kebaikan juga perhatian hanyalah demi ayah nya, tapi entah mengapa aku tiba tiba aku merasa kecewa? "

Elsa POV

Aku kembali menatap wajah Dierk yang kian menjauh kemudian menghilang di balik pintu, aku ingin sekali bertanya apa semua ini hanya demi keinginan ayah nya?

Untuk pertama kali nya aku bertemu dengan seseorang yang sangat baik juga hangat seperti Dierk, meski wajah nya sangat asing bahkan kami tidak pernah bertemu sebelum ini
Aku mulai merasa hubungan kami sebenarnya sangat dekat.
Hanya saja aku merasa ada pembatas besar antara kami

Pria ini tidak pernah bisa ku tebak, wajah nya begitu dingin namun sikap nya begitu hangat dia memiliki dua arah berlawanan yang tak bisa di jelaskan.
Jika memang dierk adalah pria baik hati dan berfikiran terbuka mengapa dia tidak ingin aku menyebut nama panggilan orang orang pada nya.

Dia seolah menunjukan bahwa kami memiliki jarak dan batas yang tidak boleh ku lewati tanpa izin nya.
Dia memperlakukan ku jauh lebih baik dari siapa pun tapi dia juga memperlihat kan kenyataan bahwa hubungan kami hanya lah sebatas kontrak kerja sama dan itu memiliki batas waktu yang hanya bisa ia tentukan.

Apa sebenarnya tujuan Dierk? Harus kah aku berhati hati? Apa di dunia ini sudah tidak ada manusia yang bisa ku percaya?

" Tuhan bantu aku! Bantu aku agar aku bisa menemukan jalan ku juga agar aku bisa melihat siapa sebenarnya orang orang yang benar benar berada di pihak ku?"

Ponsel ku pun tiba tiba bergetar, ku lihat sebuah pesan masuk dan itu dari Dierk.

" Aku akan menyiapkan makan malam, setelah membersihkan diri turun lah ke ruang makan " kira kira begitu lah isi pesan nya.

Aku pun memilih untuk merebahkan tubuh lelah ku karena berjam jam duduk di pesawat.

" Rumah baru, kota baru, dunia baru!"

Ya, semua ini adalah awal kehidupan baru ku, aku tidak tahu apa semua nya akan berjalan sesuai dengan keinginan ku atau aku hanya akan berjalan di atas keinginan nya.

**********************************

Doctor RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang