Chap XXIX - Shoping time

958 77 3
                                    

Jangan lupa Vote manteman..

..

Rasa sakit dan mual yang elsa rasakan semalam perlahan menghilang saat Dierk terus mengelus perut ratanya. Ajaib tapi nyata, sepertinya bayi yang sedang Elsa kandung sangat ingin dekat dan terus bersama sang ayah. Dan itu terbukti saat dierk berada disisi elsa , elsa tak lagi merasakan mual atau pusing seperti kemarin malam.
Hari ini dierk memutuskan untuk mengambil cuti beberapa hari karena Dierk berpikir selama mereka menikah, mereka belum pernah melewatkan waktu bersama bahkan bulan madu.

Dierk juga sangat bersyukur karena ia tak perlu menjalankan program apa pun untuk memiliki anak, terlebih Elsa juga tidak menolak saat ia merasa dirinya hamil. Padahal kebanyakan wanita muda di amerika mereka sangat enggan hamil di usia muda, mengingat saat ini jaman semakin berkembang, dan maju. banyak hal yang bisa dilakukan oleh kaula muda dan hal itu pastinya akan membuat siapa pun enggan untuk memiliki anak.

Tapi tidak untuk elsa, baginya memiliki anak setelah menikah adalah hal yang sangat luar biasa. Elsa bahagia karena setelah ini akan ada seseorang akan menemaninya di rumah saat dierk pergi bekerja.

Malam ini saat elsa merasa kondisinya sudah baik baik saja, ia cepat cepat meminta pada dierk untuk pergi jalan jalan. Ya., Elsa sangat merindukan suasana malam kota london. Belum lagi dengan makanan khas negara eropa, ah rasanya lidah elsa akan kebas karena terlalu banyak memakan makanan junkfood. Dierk pun langsung setuju, ia khawatir hal ini adalah keinginan sang anak. Terlebih dierk adalah seorang dokter jadi ia sangat mengerti apa yang dibutuhkan oleh seorang ibu hamil.

Dierk dan elsa juga sudah memberitahu kabar kehamilannya pada kedua orang tua Dierk dan mereka sangat bahagia mendengar hal ini. Namun kabar itu hanya sampai pada mereka saja, elsa enggan memberitahukan hal ini pada sang ayah. Meski Clara dan Dierk sudah berusaha membujuk tapi elsa tetap kekeh pada pendiriannya, bagi elsa, sang ayah tidak lah memiliki peran apa pun lagi dalam hidupnya.
Elsa juga tidak peduli dengan respon apa pun dari pria yang masih berstatus sebagai ayah kandungnya itu

Dan kebenciannya kian bertambah saat clara mengatakan bahwa ia memiliki canser stadium satu. Namun hal ini belum clara katakan pada sang suami karena ia tak pernah pulang ke mansion. Kehidupan pernikahan kedua ezron tampaknya benar benar sudah membuat pria itu melupakan keluarga pertamanya. Dan naasnya pernikahan mereka tak bisa berakhir karena janji pernikahan. Ya., Sebelum ada yang mati diantara keduanya maka mereka tak dapat melakukan pernikahan apa pun, namun sepertinya hal itu tak berpengaruh untuk ezron karena nyatanya sampai saat ini mereka terus bersama.

Jujur saja pada awalnya pun Elsa sudah tidak ingin berhubungan dengan ayah atau ibunya, tapi saat mengetahui hal malang yang menimpa sang ibu, elsa pun jadi iba dan mulai melupakan rasa bencinya meski belum sepenuhnya. Setidaknya saat ia ia sudah mau berbicara atau makan bersama. Dierk pun yang diberi tahu elsa berjanji akan memberikan pengobatan terbaik agar Clara bisa kembali sehat.

" Apa kalian akan pergi ?" Tanya Clara saat melihat Elsa dan dierk turun dari kamar mereka.

" Ah ya, apa momy mau ikut? " Tawar Dierk.

" Oh, tidak tidak, momy tidak ingin kemana mana " tolak Clara mengerti bahwa sang anak tengah menikmati masa pernikahan mereka.

" Kau yakin? " Timpal Elsa ikut menawarkan.

" Yaa sayang, momy yakin. Momy merasa kurang enak badan--"

" Apa kau merasa sakit lagi?? " Balas Elsa mulai memasang wajah cemasnya.

" Tidak, bukan. Momy baik baik saja. Momy hanya butuh istirahat sebentar saja nak, kalian nikmatilah malam kalian  "

" Mom, jika kau merasa ada yang sakit atau tidak beres katakan saja oke? I will stay 24 hours for you " ucap Dierk menawarkan diri.

" Thank you son, um sebaiknya kalian cepat pergi atau malam akan semakin dingin"

" Baiklah kalau begitu, kami pergi dulu mom " pamit Dierk .
Kini kedua pasangan itu pun mulai menaiki mobil dan pergi menuju pusat kota.

Setelah beberapa puluh menit berlalu, Elsa dan dierk pun tiba di sebuah mall. Elsa berniat untuk belanja beberapa pakaian, karena rasanya sudah cukup lama ia tidak membeli baju, bahkan terakhir jauh sebelum ia menikah elsa hanya pernah berbelanja satu kali itu pun karena paksaan Hana dan Kim.

" Pelan pelan " ucap Dierk saat ia membuka kan pintu untuk istrinya.

" Thank dad " goda Elsa manja.

" Jadi pertama kita akan ke-? "

" Victoria " bisik Elsa yang tidak sabar membeli dalaman keluaran terbaru milik istri davied beckham itu.

" Seriusly? " Tanya Dierk tak yakin.

" Yaa, aku belum punya sepasang bra berwarna lilac " rengek Elsa

" Baiklah tapi boleh kah aku menunggu di luar saja? "

" Kau malu? " Kini elsa mulai memasang wajah sedih.

" Um tidak, maksud ku --"

" Baiklah, baiklah " akhirnya Dierk pun mengalah pada keinginan elsa.
Meski jujur saja Dierk sangat tidak yakin untuk melangkah kan kakinya kedalam butik pakaian dalam tersebut.

Setelah sampai di dalam butik elsa pun segera memilih beberapa pasang bra dan underwear berwarna lilac idamannya.

" Christ look at me " panggil Elsa seraya mengangkat dua pasangan baju tidur super tipis.

" What -- what must i do? " Tanya Dierk tak mengerti.

" Ck lihat, menurutmu mana yang bagus ? " Jawab Elsa balik bertanya.

" Um, semuanya bagus "

" Oh ayolah, aku hanya ingin satu pasang saja " ucap elsa sebal dengan jawaban suaminya.

" Um warna merah? Ah tidak jangan merah-- " gumam Dierk semakin malu.

Kini Elsa kian merebakan senyumannya saat melihat expresi malu suaminya. Dan untuk pertama kalinya elsa membuat Dierk kehilangan image cool nya di depan umum.

Ya., Sepertinya segala hal akan pria itu lakukan demi sang buah hati meski yang ia lakukan mengharuskannya mengorbankan harga diri.

" Daddy come on?! " Protes Elsa sengaja memasang wajah kesal.
Bahkan kini mereka menjadi pusat perhatian karena untuk biasanya jarang ada pria yang mau masuk toko pakaian dalam wanita bahkan sampai memegangi barang belanjaannya. Di tambah dengan wajah tampan serta aura keren Dierk, benar benar akan membuat siapa pun tidak menyangka bahwa seorang dokter bedah yang tak kenal takut itu akan tunduk di hadapan istrinya.


Doctor RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang