03 - The worst morning

930 103 6
                                    

Kelima Raven bersaudara saat ini sedang berada di ruang tamu. Mata fokus menatap layar, menonton sesuatu di Netflix. Kebiasaan mereka pada saat lagi tidak ada kerjaan.

Tobio duduk di antara Haruka dan Ritsuka. Sedangkan Miwa dan Daisuke duduk di sofa masing masing, yang hanya dapat ditempati satu orang. Jika bertanya tentang Kazuyo dimana dirinya berada, tentu saja sekarang ini ia sedang tidur di kamar.

Dua jam berlalu tanpa terasa. Film yang mereka tonton akhirnya selesai. Saat sedang mematikan televisi, mereka langsung sadar jika Tobio sudah tertidur lelap di pelukan kakaknya, Haruka.

Daisuke mendekat, mengangkat tubuh kecil adiknya, lalu di bawa ke dalam gendongannya. Ia kemudian berjalan menuju kamar Tobio yang berada di lantai atas.

Saat Daisuke membaringkannya di kasur, Tobio menggeliat, mata secara perlahan terbuka dengan berkedip-kedip. Terlihat sekali bahwa dirina sudah benar-benar mengantuk.

"Ung.. Dai-nii?" Panggil Tobio sembari mengerang. Mata setengah terbuka menatap langit-langit kamar.

"Ya?" Daisuke dengan lembut mengusap surai rambut Tobio. Dia lalu ikut membaringkan tubuh di samping Tobio.

"Bilang pada Mama dan Papa kalau Tobi rindu mereka," ujar Tobio tiba-tiba setengah melantur. Satu fakta tentang dirinya yaitu, ketika sudah mengantuk dia akan berbicara seperti sudut pandang orang ketiga.

Daisuke menimpali, "Tobi rindu dengan Mama dan Papa?"

"Iya. Tobi rindu. Makanya Dai-nii harus bilang ke mereka agar cepat pulang dan bertemu Tobi." Tobio menguap dengan lebar, yang mana Daisuke langsung menutupi mulutnya.

"Hai hai. Nanti Dai-nii sampaikan pada mereka," lirih Daisuke mencium pelan dahi Tobio, lalu memeluknya.

Tobio mengangguk dengan mata sudah tertutup. Dia bergumam sebagai balasan, "Mnm.. Tobi pasti senang mendengarnya." Lalu mendekatkan diri pada Daisuke. Menenggelamkan wajah di dadanya.

Tidak lama setelah itu, Tobio pun tertidur kembali.

_____


"Guten Morgen~" Teriak Miwa menggelegar di seluruh penjuru ruangan. Dirinya saat ini memakai pengeras suara, sehingga suaranya terdengar sangat nyaring.

"Tes.. Tes.. satu, dua, tiga." Dia lalu berdehem sebentar. Mempersiapkan tenggorokannya agar tidak kering. "Bangunlah kalian wahai anak pemalas!"

Melihat tidak ada yang keluar ataupun turun dari wilayah lantai atas. Miwa kemudian naik dan mulai berjalan mendekati salah satu kamar yang berasa di pojok. Itu kamar Daisuke.

Dia mengendap-ngendap dengan perlahan. Berusaha tidak membuat bunyi dari gesekan kaki menyentuh lantai. Benar-benar bersikap hati-hati.

Ketika sudah sampai di depan pintu kamar Daisuke, Miwa tanpa pikir langsung membukanya. Dia tanpa ijin masuk ke dalam.

Betapa terkejutnya.. Badan seketika terjingkat kaget saat melihat Daisuke yang sudah bangun dari tidurnya, dan saat ini tengah duduk di kasur, memandang dia dengan sorot mata tajam.

"Apa?!" Tanya Daisuke iritasi. Sepertinya dia terbangun karena mendengar suara Miiwa menggunakan toa.

Miwa meringis. "Oh! Kau sudah bangun ya, Dai? Haha! T-tidak! Tidak ada apa-apa. Bye!" Dengan secepat kilat, Miwa langsung lari keluar kamar Daisuke. Takut jika orang itu akan mengamuk.

Daisuke mengusak-usak rambut dengan gusar. Dalam hati memaki karena terganggu tidurnya. Tadi malam dirinya pindah dari kamar Tobio saat hari sudah menjelang pagi. Jadi tidurnya bisa dibilang kurang.

Raven's Sibling || Fem!KageyamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang