Sepuluh bulan telah berlalu semenjak insiden tersebut, dan Tobio sekarang berumur 11 tahun. Kato, Yuri, dan Mio tidak diketahui lagi keberadaanya. Semenjak hari itu, ia tidak pernah lagi muncul disekolah.
Keadaan Tobio saat ini sudah membaik, meskipun ada sedikit trauma yang timbul akibat pukulan yang dilakukan Kato. Tobio akan tersentak takut jika ada orang yang mengangkat tangan kearahnya.
Hari ini adalah hari minggu, Tobio hanya tiduran di kamar karena mengalami virus mager. Dia merasa tidak ingin latihan voli dulu.
Dia tiba-tiba teringat bahwa Karma pernah cerita tentang es krim yang berada di Mall daerah Shibuya. Karena ingin mencobanya, ia lalu pergi turun untuk mencari Akihiro. Tobio mencari di seluruh rumah tapi keberadaan Akihiro tidak ditemukan. Ia lalu pergi ke lapangan, karena biasanya dia suka bermain basket dengan Ritsuka. Tapi sayang, disana juga tidak ada.
Tobio menghembuskan napasnya dengan gusar lalu masuk kedalam rumah, ia melihat kakaknya di dapur.
"Miwa-nee!" panggilnya.
"Oh, Tobi ada apa?" tanya Miwa sedang mengambil minuman dari kulkas.
"Miw-nee liat Akihiro-san, tidak?" Tobio lalu duduk dikursi.
"Akihiro-san? Tadi aku liat dia pergi dengan Haru," ucapnya kemudian menuangkan jus jeruk kedalam gelas.
"Mau?" tanyanya, Tobio hanya menggeleng lalu pergi ke kolam renang.
Setelah sampai, dapat diliat bahwa dikolam terdapat dua orang yang sedang berenang dan ada satu orang lagi sedang duduk di kursi lesehan dengan hanya memakai singlet dan celana pendek kolor sambil memegang gitar. Tobio mendatangi orang yang duduk tersebut, dan memanggilnya, "Ritsu-nii!"
Ritsuka menolehnya, "Tobi? Mau berenang?" tanya Ritsuka yang hanya dibalas gelengan.
Ritsuka menaikkan satu alisnya, "Terus?"
"Tadi aku mau mengajak Akihiro-san pergi beli es krim, tapi ternyata dia masih berenang sama Haru-nii, jadi mungkin kapan-kapan aja," ucapnya lalu duduk di samping kakaknya.
"Mau aku temenin? Aku bisa panggil Takashi-san kesini."
Takashi adalah nama attendant-nya Ritsuka.
"Gak usah, pasti Takashi-san juga sibuk. Besok kapan-kapan aja aku perginya," ucap Tobio tersenyum.
Setiap attendant dari Raven bersaudara tidak selalu berada di rumah. Tidak seperti Akihiro yang kerjaannya hanya akan dirumah dan pergi menjaga Tobio, ada attendant seperti Takashi yang akan pergi keperusahaan Kambe karena mereka juga harus mengurus beberapa hal disana.
"Jadi, apa yang mau kamu lakukan sekarang?" tanya Ritsuka, ia meletakkan gitarnya.
"Entah, mungkin aku akan minta Sei atau Karma untuk menjemputku kerumah mereka."
"Kamu tidak ingin menyusahkan Takashi-san tapi malah kedua temanmu itu?"
Tobio terkikik, "Itulah gunanya teman, Nii-chan!"
Ritsuka tersenyum ketika mendengar Tobio, sejak Tobio memiliki teman perasaanya selalu senang. Memang perasaannya Tobio selalu senang, tapi rasanya berbeda. Apalagi setiap pulang sekolah, ia pasti akan mulai bercerita tentang betapa jahilnya Karma. Atau saat Tobio bertemu dengan Seijuro dia pasti akan cerita betapa hebatnya Seijuro dalam setiap permainan Shogo melawan ayahnya.
Tapi semenjak insiden dengan senpainya tersebut, Tobio terkadang akan melamun sendirian atau tidak mendengarkan saat diajak bicara. Itu membuat semua keluarganya merasa sedih.
"Setelah musim panas ini, kamu ada Interhigh ya?" tanya Ritsuka.
"Mn! Dan aku akan berman lagi dilapangan!" ucap Tobio bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Sibling || Fem!Kageyama
Fiksi PenggemarRaven's Sibling. Siapa yang tidak mengenal mereka? Semua orang kenal akan mereka. Anak dari keluarga Kambe kaya raya yang semua anaknya mempunyai bakat yang menjanjikan. Tidak hanya itu saja, mereka semua juga mempunyai penampilan yang mempesona. Ke...