"Ayo Tobi, makan ini..."
Tobio menggeleng. "Gak enak."
"Tapi kalau kamu gak makan, nanti makin lama sembuhnya."
Tobio tetap bersikeras menutup rapat mulutnya. Dia paling tidak suka jika disuruh untuk makan makanan rumah sakit. Rasanya terlalu hambar dan juga susah ditelan. Bukan maksudnya susah ditelan karena sulit dimakan tidak, tapi karena teksturnya yang aneh menurut Tobio. Jadi ketika ditelan, kemudian masuk ke dalam kerongkongannya dia merasakan getir yang aneh.
Maklum dia makan bubur encer.
Miwa menghela napas lalu melirik ke arah Daisuke untuk meminta bantuan. "Dai?"
"Kalau Tobi tak suka, jangan dipaksakan."
Miwa menghela napas dengan berat. Dia seharusnya tidak mengajak Daisuke, tapi Ritsuka atau kalau tidak Haruka. Daisuke terlalu lemah untuk berurusan dengan Tobio.
"Ayo dong makan, nanti biar cepat sembuh." Mohon Miwa dengan sendok berisi bubur sudah berada didepan mulut Sang Adik.
"Aku sudah sembuh.." ungkap Tobio pelan dengan kepala berpaling tidak mau berhadapan dengan sendok.
"Tobi.."
"Gak mau.."
Akhirnya menyerah, Miwa meletakkan mangkuk pada nakas. Dia hanya mengambil susu yang berada di atasnya lalu memberikannya pada Tobio.
"Kalau begitu minum susu, mau?"
Tobio melirik sebentar, kemudian mengambil susu itu. Dengan mengamati susu itu perlahan, dia lalu meminumnya.
Ketika air susu itu mengalir ke kerongkongannya, Tobio memejamkan mata. Menikmati rasa susu yang telah lama ia damba.
Setelah selesai ia memberikan gelasnya kembali pada Miwa, dan mulai menatap luar lagi melalui jendela.
Inilah yang selalu dilakukan Tobio. Meskipun memang dia sudah berbicara seperti dulu, tapi keadaannya seakan berubah. Dia sekarang lebih pendiam dan suka melamun menatap luar. Entah apa yang ada didalam pikirannya.
Daisuke mengusap pelan rambut Tobio yang sekarang sudah sepunggung. Dia belum potong sejak saat ia bangun hingga sekarang.
"Apa kamu mau makan sesuatu, Tobi? Nanti Nii-chan belikan."
Tobio menggeleng. "Tidak Nii-chan." Dia lalu menoleh menatap kakaknya. "Kalian pulanglah, pasti ada hal yang mau kalian lakukan 'kan?"
"Eh~?" Miwa langsung sedikit cemberut. Memasang wajah seakan dia tampak kecewa, karena merasa Tobio mengusir dirinya. "Tapi Nee-chan lagi pingin sama Tobi lebih lama..."
"Jangan sia-siakan waktu kalian untukku. Pergilah.. nanti Sei dan Karma akan datang."
Daisuke sedikit merengut. "Bukankah kamu terlalu banyak main dengan mereka? Kamu seakan mengusir kita dan lebih memilih bersama dengan mereka."
Memang.
Tobio memang sengaja melakukannya. Tapi tentu dia tidak bisa mengucapkan kalimat itu secara langsung.
"Itu hanya perasaan Nii-chan aja, lagipula kalau kalian sibuk jangan kesini. Tapi selesaikan dulu urusan kalian."
Mereka berdua tersentak. Kedua tangan mereka terkepal dengan kuat.
Miwa menatap Tobio dengan sedih. "Tobi.."
Tobio balas menatapnya. Bibirnya menyunggingkan senyum kecil. "Pergilah Nee-chan.. selesaikan urusanmu. Lagipula Haru-nii dan Ritsu-nii tidak kesini karena sibuk 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Sibling || Fem!Kageyama
FanfictionRaven's Sibling. Siapa yang tidak mengenal mereka? Semua orang kenal akan mereka. Anak dari keluarga Kambe kaya raya yang semua anaknya mempunyai bakat yang menjanjikan. Tidak hanya itu saja, mereka semua juga mempunyai penampilan yang mempesona. Ke...