Gegara insiden tertinggal itu, Ritsuka kini sedang merajuk. Dia berdiam diri di kamarnya, menutup diri di dalam selimut. Tidak mau berbicara pada siapapun.
Miwa mendekati buntalan besar di atas kasur, menepuk-nepuk dengan muka bersalah. "Ritsu.." panggilnya pelan. "Nee-chan minta maaf.."
Ritsuka diam membisu. Dirinya enggan menjawab.
Tidak jauh dari posisi keduanya, ada Daisuke, Haruka, dan Tobio yang berdiri melihat Miwa memohon maaf. Mereka bingung harus melakukan apa agar Ritsuka mau keluar dari selimut tebalnya.
.
2 jam yang lalu saat masih di taman
Sesaat setelah Daisuke dan Tobio pergi, ketiga Raven yang masih cekcok karena panggilan kakak yang Tobio ucapkan, akhirnya berhenti menyadari kedua saudara mereka menghilang.
Haruka melihat sekitar. "Kemana Tobi dan Dai-nii?"
Karena di dekat mereka tidak ada munculnya tanda-tanda dua saudara tersebut, mereka akhirnya pergi mencari ke tempat-tempat yang agak jauhan.
Tetapi setelah beberapa saat, keduanya tidak ditemukan juga. Miwa akhirnya meminta Ritsuka untuk menghubungi Daisuke, "Coba telpon Dai, Ritsu."
Ritsuka mengambil ponselnya. Saat mencoba menghubungi sang kakak, dering segera terdengar.
Tunggu..
Dering terdengar..
Ketiga Raven segera memutar kepala mereka ke tempat dering itu berbunyi. Dan sialan, ternyata ponsel Daisuke tertinggal.
Miwa mengambil ponsel Daisuke dengan bingung. "Kenapa Dai tidak membawa ponselnya?"
Haruka tiba-tiba terkesiap. "Jangan-jangan--!"
Ritsuka langsung menabok bahu saudaranya mengetahui apa yang baru saja ia pikirkan. "Jangan mikir aneh-aneh, Haru!"
Haruka langsung menggerutu karena bahunya terasa sakit.
Miwa menghela napas. Mengetahui bahwa kedua adiknya akan ribut lagi, dia akhirnya meminta Ritsuka untuk mencari Tobio dan Daisuke ke tempat yang lebih jauh sendiri. "Ritsu, coba kamu cari mereka sekali lagi yang agak jauhan."
Dan begitulah kronologi singkat tertinggalnya Ritsuka.
.
Masa sekarang
"Ritsuu..." Miwa mulai menggoyang-goyangkan badan Ritsuka yang tertutupi selimut. Dia tidak mau menyerah begitu saja pada adiknya. Dan juga, dirinya merasa bersalah karena sempat melupakan Ritsuka. Berpikir bahwa seharusnya dia bisa menjadi kakak yang baik dan bertanggung jawab.
Karena tidak tahan dengan rengekan sang kakak, Ritsuka berteriak kesal. "Pergi!"
Miwa masih menggoyang-goyangkan gumpalan selimut besar tersebut. "Ritsuuu!!!"
"Pergi!"
Haruka yang melihat sikap ngambek Ritsuka, lama-lama tidak tahan. Dia berjalan mendekat dan langsung menarik selimut saudaranya. "Ish! Ritsu! Mau sampai kapan kamu merajuk?!"
Siku-siku imajiner sudah banyak bermunculan di wajah Ritsuka. Dia menarik kembali selimutnya dengan marah. "Lepas selimutnya!"
"Ogah!" Tapi Haruka tidak tinggal diam, dia menarik juga selimut Ritsuka.
"Lepas!"
Mereka berdua akhirnya saling adu tarik menarik selimut dengan gigi saling menggeretak.
"Keluar tidak?!" bentak Haruka geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Sibling || Fem!Kageyama
FanfictionRaven's Sibling. Siapa yang tidak mengenal mereka? Semua orang kenal akan mereka. Anak dari keluarga Kambe kaya raya yang semua anaknya mempunyai bakat yang menjanjikan. Tidak hanya itu saja, mereka semua juga mempunyai penampilan yang mempesona. Ke...