"Dai nii-chan! Ayo main voli denganku!" Teriak Tobio bersemangat, seorang gadis kecil yang berumur sekitar tujuh tahun. Ia memiliki perawakan pendek dan lucu seperti anak pada umumnya. Kakinya yang sedikit gemuk berlari kecil menyusuri tangga. Dua rambut kepang hasil dari percobaan kakak pertama, Miwa, bergerak-gerak ketika Tobio melangkahkan kaki dengan bersemangat.
Dengan satu tangan berusaha memegangi bola voli dengan susah payah, dia membuka pintu kamar. Suara deritan engsel pintu pun terdengar. Tobio lalu mengintip kakak keduanya dari luar melalui sedikit celah yang dibuka.
Terlihat seorang kakak kedua atau tidak lain adalah Daisuke tengah membaca buku dengan begitu fokus, tanpa terganggu sedikit pun. Sepertinya dia tidak mendengar panggilan Tobio.
"Dai-nii?" Panggil Tobio pelan. Merasa sedikit takut jika menganggu aktivitas Sang kakak.
Daisuke berkedip sebentar ketika mendengar panggilan si bungsu. Kepala tidak lama setelah itu terangkat, beralih dari buku kemudian menatap Tobio yang tubuhnya masih tertutupi oleh papan pintu. Daisuke menutup bukunya. Senyum kecil tercetak di garis lengkung bibirnya yang tipis. "Ada apa?"
Melihat senyum Daisuke, Tobio semakin melebarkan pintu. Merasa lega karena kakaknya tidak merasa marah oleh tindakannya. Dia berjalan masuk. Kedua tangan kecilnya yang memegangi bola voli terulur maju untuk diperlihatkan pada Daisuke.
"Kazuyo-san bilang kalau mau melatihku bermain voli. Ayo Nii-chan kita main!" Saat memintanya, kedua mata Tobio memancarkan percikan memelas menatap Sang kakak.
"Oji-san? Dia datang berkunjung?" Tanya Daisuke sedikit mengernyit. Berusaha menepis tusukan memelas Tobio. Tentu saja dia tidak boleh mudah luluh hanya karena sikap menggemaskan itu. Dia harus menahan diri. Dirinya masih belajar sekarang.
"Iya! Belum lama sampainya! Makanya ayo sekarang main voli!" Tobio mendaratkan bola volinya ke pangkuan Sang kakak. Tangan langsung meraih lengan Daisuke untuk ditarik-tarik, mengajaknya agar mau berdiri dan keluar bermain voli dengannya.
Daisuke menghela napas pelan. Tangan memijat pangkal hidung melihat tingkah Tobio. Pada akhirnya, dia hanyalah seorang kakak yang lemah terhadap adiknya. Daisuke mengiyakan permintaan Tobio. Dia melepas kacamatanya, lalu membereskan semua buku yang berantakan di atas meja.
Setelah selesai, dia berdiri. Tangan menggenggam telapak tangan kecil milik adiknya, lalu satunya memegang bola voli. Kepala Daisuke sedikit menunduk untuk melihat Tobio yang memiliki tinggi badan sangat berbeda jauh darinya.
Kepala Tobio mendongak, bibirnya tersenyum cerah hingga deretan gigi putihnya terlihat. Dia mulai menarik tangan Daisuke dengan bersemangat.
Daisuke yang ditarik seperti itu hanya pasrah mengikuti kemanapun langkah kaki Tobio pergi. Dia lalu bertanya, "Kamu tau 'kan kalau aku buruk dengan olahraga? Kenapa tidak meminta Ritsu untuk berlatih denganmu? Biasanya dia yang paling bersemangat."
Tobio langsung memajukan bibir hingga beberapa senti. Mata melirik Daisuke dengan cemberut, kemudian menundukkan kepala. "Ritsu-nii tadi sedang berlatih dengan gitarnya. Aku jelas tidak bisa mengganggu."
Daisuke memunculkan senyum tipis yang tampak terpaksa dengan jawaban Tobio. "Aku tadi juga sedang belajar. Kenapa tetap datang?"
"Habisnya orang yang paling mudah aku temui di rumah itu Nii-chan. Nii-chan kan suka jadi nerd di kamar baca buku hehe." Tobio nyengir tanpa dosa menatap Daisuke dengan mata bulatnya yang berkedip-kedip. Lagi pula dia hanyalah sesosok anak kecil yang belum tahu bagaimana kejamnya dunia.
Daisuke menggelengkan kepala melihat tingkah laku Tobio. Tangan terulur untuk menepuk lembut pucuk kepala lalu bergumam lirih, "Bocah satu ini."
Saat sampai di lapangan voli pribadi milik keluarga Kambe, mereka berdua dapat melihat seorang bapak tua tengah berdiri di kejauhan, dengan semua rambut-nya yang telah memutih, hingga ke janggut-janggut. Ia memakai kaos berlengan pendek dan celana training yang senada warnanya yaitu putih bergaris gelap. Satu tangannya sibuk memutar-mutar bola.
![](https://img.wattpad.com/cover/278687055-288-k397961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Sibling || Fem!Kageyama
Hayran KurguRaven's Sibling. Siapa yang tidak mengenal mereka? Semua orang kenal akan mereka. Anak dari keluarga Kambe kaya raya yang semua anaknya mempunyai bakat yang menjanjikan. Tidak hanya itu saja, mereka semua juga mempunyai penampilan yang mempesona. Ke...