13 - Terbuli #2

364 61 13
                                    

"Ittai.." Tobio meringis saat bola melayang ke arahnya dan mengenai tepat ke kepala.


"Pfft--hahaha."

"Nangis! Gitu aja nangis!"

Tobio memandangi kedua senpainya. Akhir-akhir ini mereka memang sering melakukan hal itu kepada Tobio, yaitu melemparinya bola dengan sengaja.

"Hei bocah! Bukankah kau tadi pagi yang menabrak Yuri?!" teriak salah satu senpai.

Yuri?

"A-apa maksud senpai?"

"Jangan pura-pura bodoh, bocah! Hanya karena kau dipilih menjadi setter inti tingkahmu jadi belagu!"

Dahi Tobio berkerut, memandangi mereka dengan bingung. Apa yang dimaksud belagu oleh kedua senpai ini?

"Jangan kira kau sudah terpilih tingkahmu jadi sok saat di lapangan!" salah satu senpai itu mendorong dahi Tobio.

Tobio masih tidak mengerti.  "Tapi senpai, apa yang kulakukan?"

"Haa? Kau masih tanya? Kau tidak lihat Coach selalu memujimu?!"

"Ada apa dengan hal itu?"

Salah satu senpai itu merasa geram. Merasa tidak tahan dengan tingkah Tobio yang menurutnya menjengkelkan, ia menarik rambut Tobio dengan kasar. "Jangan belagu, bocah. Kau terpilih oleh coach hanya karena dia merasa kasihan padamu!"

Tidak ada yang berani membantu Tobio. Semua orang takut pada kedua senpai tersebut karena diketahui orang tua mereka adalah salah satu pengurus di sekolah. Celakanya lagi, coach sekarang ini lagi ijin ke belakang, jadi mereka bisa bebas membuli Tobio.

Tobio merasakan kulit kepalanya sakit. "Sen-pai.. Ittai..."

"Pfft ya terus kenapa kalau sakit? Aku tidak peduli!" senpai yang menjambak Tobio tadi mendorongnya hingga terjatuh.

"Tch, ayo Mio," ajak Senpai yang menarik rambut Tobio tadi.

"Oh! Karena kau sudah belagu sama Yuri ni--!" senpai yang satu melempar bola ke kepala Tobio.

"Makan tu bola! Ayo Kato!" mereka lalu pergi.

Tobio menggosok-gosok kepalanya. Dia berucap pelan dengan sedih, "Aku salah apa?" Tobio lalu melihat ke arah dua senpainya tadi berjalan. "Apa benar coach memilihku karena kasihan? Berarti Kato senpai yang cocok jadi setter.. ya?"

Tobio menghela napas lalu mulai berlatih lagi sendiri. Sejak kedua senpai itu terus membuli Tobio, ia mulai berlatih sendirian. Anggota timnya ketika diajak berlatih dengannya pasti akan menolak dan lebih memilih berlatih dengan orang lain. Takut jika bermain dengan Tobio, maka mereka juga akan ikut terkena imbas.

_____

"Tobi!" panggil Miwa dengan nada girang. Melihat adiknya baru saja pulang sekolah, Miwa belari dan langsung memeluk Tobio.

"Okaeri!"

"Mn.. Tadaima.."

"Aku sudah menunggumu! Ayo, Nee-chan tadi belikan beberapa baju! Kamu har----tunggu dulu! Ada apa dengan keningmu?!" Menyadari ada sesuatu yang seharusnya tidak ada, mata Miwa seketika memindai dengan terbelalak kaget. Dia membolak-balikkan kepala Tobio.

"Ada apa?" Daisuke yang melihat tingkah Miwa, mendatangi mereka.

"Lihat Dai! Kening Tobi lebam!"

Daisuke segera mengamati Tobio dengan menyipitkan mata. Dia langsung bertanya tanpa basa-basi, "Ada yang membulimu di sekolah?"

Raven's Sibling || Fem!KageyamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang