Kemudian..

273 41 4
                                    

Jeanbot:"tempat ini masih rame aja"

Jeanbot dan Jeannine pergi ke Silver Plaza. Masih banyak orang yang nongrong dan bersantai di sana. 

Jeannine:"kak! Liat deh! Pohon tempat kita ujian waktu itu"
Jeanbot:"oh iya, hahaha, masih ada dia sampe sekarang ya"
Jeannine:"di sana sepi, ayoklah kita duduk di situ"

Jeanbot dan Jeannine berjalan dan duduk di bawah pohon itu. Di sana mereka mengingat, betapa susahnya soal buatan Pak Jack saat itu. 

Jeanbot:"ah...di situlah aku tau, siapa guru yang suka bikin jebakan di dalam soal"
Jeannine:"kira-kira kalau disuruh buat soal...dia masih begitu nggak ya"
Jeanbot:"hahahaha, kayaknya sih iya"
Jeannine:"ahh..andai aku bisa minum boba"
Jeanbot:"dah nasib kita, syukuri aja bisa gerak"
Jeannine:"haaah.."

Victory:"ei..kita nggak ada tujuan ini?"
Ginga:"enggak, kita jalan-jalan aja"
Victory:"jalan kemana, yang lain tuh udah sampe di tempat tujuan, kita masih muter-muter di sini, asal kau tau, kita udah muterin jalan ini tiga kali!"
Ginga:"yaahh...aku suka lewat ini soalnya"
Victory:"ya setidaknya coba jalan lain lah!"
Ginga:"nanti tersesat"
Victory:"terbanggg! Ini kemampuan terbang buat apaan?"
Ginga:"lah, burung aja bisa nyasar"
Victory:"kita bukan penghuni gua Ginga, kita punya teknologi"

Victory menyalakan GPS di hpnya.

Ginga:"ou"
Victory:"ayo pergi ke jalan sana"
Victory menarik paksa tangan Ginga. 

Ginga:"eh tunggu..perasaanku nggak enak"
Victory:"udahh, kan ada GPS"
Ginga:"ini bukan soal nyasar, balik sekarang Vic, sekarang!"
Victory:"ih kenapa sih?"

GRRRR
Ginga dan Victory menengok ke asal suara. Seekor anjing besar memperhatikan mereka dengan wajah menyeramkan. Anjing itu terus mengerang. 

Ginga:"ayo kita pergi dari sini"
Ginga dan Victory mundur perlahan, namun anjing itu malah ngejar. 

Ginga:"DIA NGEJARR"
Victory:"AAAAAAAAAHHH!"
Ginga:"AWASSS KAU VICTORY!!"
Victory:"MAAAPPP!"
Ginga:"AHHHHH!!"
Victory:"WEHH! KENAPA KITA LARI!!"
Ginga:"YA KAN DIKEJAR ANJING!!"
Victory:"kita kan ultramen"
Ginga:"oh iyak"

Ginga dan Victory pun langsung terbang, anjing itu terus menggonggong ke arah mereka. 

Ginga:"kamu tau? Katanya kalau anjing menggonggong berarti dia ngeliat hantu"
Victory langsung menatap datar ke arah Ginga. 



Sementara itu, Rosso berjalan sendirian ke kosan lamanya. Di sana ia sudah melihat kosan itu dihuni oleh orang lain. Orang yang nampaknya lebih cerdas dan berhati-hati dalam bertindak. Kosan itu nampak sangat rapi dan tertata, nggak ada masalah keran bocor, atap bolong, antena miring, dan berbagai masalah lainnya yang dia hadapi selama tinggal di kosan itu. 

Halaman kosan juga terang, ada meja kecil yang bisa dipakai tempat piknik. Rosso langsung teringat betapa gatelnya di suruh duduk di rumput pas piknik. 

Rosso:"hah...aku bahkan hampir nggak ngenalin tempat ini"

Meskipun lebih rapi dan tertata, kosan ini sangat tenang. Tidak ada suara berisik apapun yang keluar dari kosan, sangat berbeda dengan yang saat itu. Tanpa sadar, tempat ini telah membawa mereka tumbuh dewasa. Sangat membosankan, sudah tidak ada lagi sofa kebakar di rumah yang baru. Ya...karena mereka nggak punya sofa(lesehan is better for dompet)

Rosso:"hmm...aku nggak bisa lama-lama di sini, sebaiknya aku beli makanan"
Rosso berjalan meninggalkan tempat itu. 



Fuma:"ahh..diem! Jangan goyang-goyang"
Titas:"siapa yang goyang-goyang? Ngapain juga kau naik ke atasku kalau bisa terbang"
Fuma:"ih nanti ketauan!"
Titas:"apa yang ketauan sih?"

Titas langsung menarik Fuma keluar dari gudang sekolah. 
Fuma:"kenapa keluar? Nanti kalau ada yang liat kita gimana?"
Titas:"mending ketauan apa kekunci di gudang? Lagian kenapa kau ajak kita ke sekolah, dah tiap hari kita ke sana"
Fuma:"ayo mau liat kelas kita yang lama"
Titas:"buat apa?"
Fuma:"ya penasaran aja, yokk"
Titas:"haahh"

Titas dan Fuma naik lift ke lantai atas. Mereka pergi ke kelas yang dulunya kelas mereka. Di lorong menuju kelas itu, tidak terdengar suara berisik seperti dulu. Tempat ini sangat sepi. 

Titas dan Fuma mengintip ke dalam kelas itu. Di dalam sana banyak anak-anak murid modelan X dan Orb. Tidak ada pembuat onar, mereka semua terlihat sangat pintar. 

Titas:"waw..."
Fuma:"astaga, nggak ada guru pun meeka masih belajar, makhluk macam apa mereka ini"
Titas:"justru itu yang bikin guru seneng, hahaha, beda banget sama kelas kita dulu, pasti Pak Seven pusing banget"
Fuma:"guru sekelas Pak Zoffy aja langsung nyerah jadi wali kelas kita di hari pertama mengajar"
Titas:"hahaha, kita memang murid-murid ajaib"
Fuma:"dulu mah kita ditinggal bentar aja udah bikin arena perang kapal kertas, sayang banget di bubarin"
Titas:"hahahahaha, inget nggak waktu kita ngebakar lab di hari kedua sekolah"
Fuma:"hahahahahahaha, itu memang nggak ada lawan sih"
Titas:"untung kita dah lulus yak.."
Fuma:"yaudah balik yuk"
Titas:"hah? Cepet banget"
Fuma:"bosen ah..."
Titas:"yeh...yaudah deh"



Trigger berjalan ke taman, di sana ia menemui teman-teman kecilnya. 
Rigel:"eh! Itu Kak Trigger!"
Vega:"kak!! Kesini!"
Trigger:"iya!!"

Trigger berlari ke arah mereka. 

Trigger:"wah ternyata kalian duluan ke sini, jadi..kita mau main apa nih?"
Antares:"ibuku baru aja ngajarin aku main catur kemarin, tapi aku masih belum paham"
Zeta:"main catur?"
Trigger:"ohhh catur, hahaha, itu mah gampang buat pro player sepertiku...nah, sekarang biar kuajarkan kalian bagaimana cara main catur"
Vega:"bener kak?"
Trigger:"bener lah, dimana papan caturnya"
Antares:"sebentar, aku ambil dulu di rumah"
Rigel:"yahh....dikira langsung main"
Zeta:"nggak apa-apalah, rumah Antares itu deket sama taman, jadi dia nggak akan lama"

Trigger memperhatikan anak-anak itu satu persatu..
Vega:"oh..Kak Trigger? Kenapa?"
Trigger:"hah? Hahah nggak apa-apa"
Zeta:"Kak Trigger kayak punya masalah"
Trigger:"ah, enggak, kalau ada masalah harusnya kakak nggak sempet main ke sini kan"
Rigel:"iyasih..."

Antares:"TEMAN-TEMANNN!!"
Rigel:"eh! Itu dia!"
Vega:"cepet banget"
Zeta:"hahaha, udah kubilang rumahnya deket.."

Trigger:"yaudah! Ayo duduk di sini dan aku akan ajarin kalian cara mainnya"



Sementara itu...
"Slurrrppp...ahhh"

Mirror Knight duduk di kursi goyang sambil melihat ke luar jendela. Dengan secangkir teh dan bantal kecil, akhirnya dia bisa menikmati indahnya ketenangan. 

Mirror Knight:"udah lama nggak sepi begini, pikiranku jadi tenang"
Angin sepoi-sepoi mulai mengelus jidatnya(iya..dia kan nggak punya rambut). Membuat ia terpejam dan akhirnya tidur.

Beberapa jam kemudian

Ginga:"MIRROR!! WEHH! BUKA NI PINTU!!"
Orb:"tega amat dah..kita di kunciin di luar"
Jeanbot:"et dah..., MIRROR!!! WOI!"
Taiga:"yah, masa tidur di luar"
Jeannine:"astaga...apa kita dobrak aja ni pintu"
Geed:"udahlah kita nunggu yang punya portal aja"
Grigio:"tapi mereka masih lama pulangnya"

Rosso:"ya...pasrah..."
Fuma:"yailahh...lagian pake dikunci segala"
Z:"biar nggak ada maling kali"
Titas:"memangnya apa yang mau di maling di rumah kita"

.......

"Dahlah"


SCHOOL OF ULTRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang