Peta yang Tidak Bisa Dipakai

519 57 10
                                    

Pagi itu....

Zero:"kali ini kita akan belajar tentang benda, benda ada di sekitar kita, kalian tau apa itu?"
Zero menunjuk sebuah cermin di dekat pintu.

Jora:"cermin?"
Zero:"yap..benar sekali! Cermin yang menunjukan bayangan tapi ketampananku ini..."

Anak-anak itu langsung terdiam.
Geed:"kalau itu cermin, yang ini namanya?"
Anak-anak:"MEJA"
Geed:"yang panjang ini?"

.....

Geed:"hahaha belum tau ya, ini namanya penggaris, buat bikin garis"
Geed mengambil spidol dan membuat garis lurus di papan tulis.

Arcta:"pak?"
Zero:"ya?"
Arcta:"Arcta mau ke toilet"
Zero:"hah? Kenapa dia nggak bilang sendiri?"
Geed:"itu Arcta.."

Zero:"ohh boleh silahkan"
Arcta:"tapi Arcta nggak tau toiletnya"
Zero:"iya...toilet, yang buat poop.."
Anak itu langsung diam

Geed:"bukan Zer, dia nggak tau toiletnya dimana?"
Zero:"buset 3 bulan ngapain aja"
Geed:"eh jangan bilang gitu, dia anak kecil"
Zero:"yaudah nih fotocopy-an petanya, bawa dia ke toilet"

Geed:"ehm..yaudah..ayok"
Geed menggandeng anak itu keluar dari kelas.

Zero:"okeh...ada yang tau kursi yang mana?"

Sambil menggandeng anak itu, Geed terus melihat peta itu.
Arcta:"pak?"
Geed:"ya?"
Arcta:"kenapa jalannya pelan-pelan?"
Geed:"ehh..sebenarnya aku juga nggak tau toiletnya dimana"

Geed melihat sepanjang lorong yang sepi nggak ada orang.
Ia kembali melihat peta itu.

Arcta:"mungkin Arcta ingat"
Geed:"kamu inget?"
Arcta:"nggak tau, Arcta jarang pakai toilet sekolah, selalu di rumah"
Geed:"oke, seinget Arcta kemana?"
Arcta:"kesitu"

Ia menunjuk ke jalan yang menuju ke tangga.
Mereka berjalan ke sana. Geed sebenarnya merasa aneh, masa ke toilet aja harus naik ke lantai atas.

Selama setengah jam mereka berputar-putar keliling sekolah. Geed makin nggak yakin, bahkan sekarang dia harus gendong si Arcta.

Zero:"ilahh...itu orang kemana sih?"

Arcta:"ehh..dimana ya"

Guru3:"eh Arcta? Mau kemana?"
Arcta:"Arcta nggak inget toilet ada di mana bu"

Sang guru pun melihat Geed dengan tatapan bingung.
Geed:"saya juga tidak tau bu"
Guru3:"ayo Arcta, ke sini"

Si ibu guru mengantar Arcta dan Geed ke toilet terdekat.

Guru3:"sudah?"
Arcta:"iya, terima kasih bu"
Guru3:"sama-sama...oh iya Geed, kamu ajak dia turun dari tangga itu"
Geed:"baik bu, terima kasih"
Guru3:"sudah ya, ibu balik dulu"

Arcta:"pak..Arcta capek..."
Akhirnya Geed gendong si Arcta sampe balik ke kelas.

Victory:"Ginga, anterin ke ruang guru dah"
Victory menyodorkan beberapa lembar kertas.

Ginga:"ruang guru dimana?"
Victory:"di situ udah aku selipin peta dari Bang Mebi"
Ginga:"ohh okelah, bentar ya bro"

Ginga berjalan keluar dari kelas.

Ginga:"kanan...terus kiri..lurus...maju 3 langkah, mundur lagi tiga langkah, muter-muter dan"
Bughh

Ginga:"aww!"
Ginga menabrak tembok kamar mandi siswa.

Ginga:"hah? Sejak kapan ruang guru begini?"
Petugas kebersihan:"bapak guru baru ya?"
Ginga:"eh hehee iya"
Petugas kebersihan:"ruang guru ada di pojok sana"

Si petugas nunjuk ke lantai paling atas, ruangan paling pojok di sekolah ini.
Ginga:"hah? Yakin pak?"
Petugas kebersihan:"iya itu yang kelas atas"
Ginga:"saya yang kelas bawah"
Petugas kebersihan:"ohh kelas bawah, di situ"

Si petugas sekarang menunjuk ke lantai paling bawah, lagi-lagi ruangan paling pojok.

Ginga:"kenapa harus di pojok-pojok si..."
Petugas kebersihan:"saya nggak tau, mungkin supaya daerah pojokan tidak kumuh"
Ginga:"oh iyahahaha makasih banyak pak"
Petugas kebersihan:"iya sama-sama"

Masalah tidak berhenti di sana.

Grigio:"ini peta bener nggak sih? Udah sepuluh kali muter-muter, terus aja ke gudang sekolah"
Ultra Father:"halo?"
Grigio:"AA! Maaf pak"
Ultra Father:"kamu nyari ruangan saya?"
Grigio:"iya pak.."
Ultra Father:"itu..."

Ultra Father menunjuk ke arah ruangan di sebelah gudang itu.

Grigio:"hahh.."
Ultra Father:"hehe, kayaknya pintunya kurang mewah..."
Grigio:"....."


Fuma:"kamu kenapa?"
Touri:"hiks...tadi..jatuh di sana"
Fuma:"ohh..sebentar ya, ayo sini diobatin"

Fuma membantu anak itu berjalan.
Fuma:"eh sebentar..tadi UKS di mana yak?"

Fuma nengok ke kanan dan kiri.
Fuma:"oh iyakk"
Dia mengeluarkan hpnya dan membuka file peta itu.

Fuma:"oke, masih bisa jalan?"
Tauri:"sakit.."
Fuma:"gendong aja deh..., pegangannya"

NGENGGG
Fuma memakai kecepatannya dan mengikuti peta itu.

Beberapa detik kemudian..

Fuma:"oke kita sampai"
Tauri:"hah? Ini dimana?"
Fuma:"ini UKS...lah?"
Tauri:"kok dingin?"
Fuma:"lahh kok nyasar sampe ke sini?"

"Wah..kuat banget itu berdua nggak pake jaket"
Kata orang-orang di Mount City..

Fuma:"aduh...jalan pulang lewat mana yak"
Tauri:"mama..."

Beberapa jam kemudian di ruang kepala sekolah.

Zero:"jadi, itulah yang terjadi hari ini"
Seven:"Fuma udah balik?"
Zero:"udah, dijemput sama X"
Ultra Father:"Zero.."
Zero:"ya?"
Ultra Father:"kamu nyasar nggak pas jalan ke sini"
Zero:"oh..jelas"
Ultra Father:"kayaknya ini peta harus dibuat ulang dah"
Seven:"bukan kayaknya lagi, udah harus, soalnya guru senior aja masih suka nyasar"
Ultra Father:"oke jadi kesimpulannya kita harus bikin peta baru, tapi siapa yang bisa buat?"

Ceklek
X:"permisi, ini benar ruang kepala sekolah?"
Ultra Father:"iya bener, masuk"

X masuk ke ruangan sambil membawa beberapa buku.
X:"ini paket yang ada di depan pak"
Ultra Father:"oh iya iya, terima kasih, eh tunggu..."
X:"kenapa pak?"
Ultra Father:"kamu bisa bikin peta nggak?"
X:"ehm bisa sih pak"
Ultra Father:"tolong ya bikin peta baru di sini"
X:"ehm..sendiri pak?"
Ultra Father:"boleh cari partner kalau dia setuju"
X:"deadlinenya kapan pak?"
Ultra Father:"ehm..secepatnya aja sih"
X:"ehm..baik pak, saya permisi dulu"

X pun keluar.

Ultra Father:"eh...kalian ngatur kelas gimana?"
Zero:"satu kelas ada dua guru, saya sama Geed"
Ultra Father:"X sama siapa?"
Zero:"Orb"
Seven:"yah sepertinya tidak masalah"

Seven:"eh kalian ngajarnya gimana?"
Zero:"yah...dijelasin, dikasih contoh, terus gantian mereka yang ngasih contoh lain"
Seven:"cara ngasih contohnya?"
Zero:"nunjuk ke benda sekitar, kalau nggak ada..digambar atau pake layar apa itu..."
Ultra Father:"layar?"
Seven:"LCD proyektor?"
Zero:"nah iya itu.."
Ultra Father:"udah harus diupgrade pake hologram ini"
Seven:"oke saya catat"
Ultra Father:"eh tunggu dulu, belom pasti"
Seven:"ni sekolah kan banyak duit"
Ultra Father:"eh jangan main keluarin duit sembarangan dong"
Seven:"ya tapi jangan pelit-pelit sama murid"
Ultra Father:"iya dah, catet"


X:"eh Blu!"
Blu:"X? Kenapa?"
X:"bisa bantu nggak, buat itu.."
Blu:"itu apaan?"
X:"bikin peta, peta sekolah, udah banyak yang nyasar"
Blu:"ohh...bentar"

Blu menghampiri Rosso yang lagi duduk sambil gambar.
Blu:"bang"
Rosso:"apaan"
Blu:"bisa ngurus kelas sendiri nggak? Sementara"
Rosso:"emang mau ngapain?"
Blu:"bantuin X bikin peta"
Rosso:"yaudah, tapi jangna lama-lama"
Blu:"oke makasih bang"

Blu pun balik lagi ke X.
Blu:"oke aku bisa"
X:"langsung?"
Blu:"ayo aja"

X dan Blu pun beraksi.

SCHOOL OF ULTRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang