Menerobos Pintu Tak Terlihat

291 43 10
                                    

Jam 11 malam, mereka bergerak.

Zero:"oke, pasukan satu masuk"
Taiga:"eh bentar, tadi pasukan satu siapa aja sih?"
Zero:"ei..kau ini dengerin nggak sih?"
Taiga:"denger...cuma lupa"
Zero:"maju sono! Kamu tim satu, bareng X Blu sama Fuma"
Taiga:"eh iya iya"

Tim satu mendekat ke arah lab.
Blu:"cuma aku sama X yang punya akses untuk masuk ke lab malem-malem, gimana cara supaya dua ini bisa masuk?"
X:"aku punya ide"

Taiga:"ei..sempit! Geser dikit!"
Fuma:"ha? Kamu malah lebih luas Taiga!"

Blu:"eh...kamu yakin untuk nyembunyiin mereka di dalem hp?"
X:"nggak ada cara lain, kalau malem-malem begini, ada penembak otomatis yang aktif di atas pintu"
Blu:"yah..yaudah, ayo masuk"

X, Blu, dan dua ultra yang diubah jadi data masuk ke dalam lab.
Mereka langsung menuju ke ruangan kendali, untungnya tidak ada orang di sana.
X pun mengubah kembali Taiga dan Fuma menjadi bentuk normalnya.

Taiga:"AHH...akhirnya"
Fuma:"tu hp sempit banget astaga, bersihin tu foto Gomora!"
X:"ih! Mana bisa! Aku nggak tega!"
Blu:"oh iya, kita kudu matiin apa aja nih?"

X menghampiri Blu, dia melihat semua tombol di ruang kendali.
X:"jadi kita perlu matiin CCTV, penembak otomatis, robot patroli, robot penjaga, dan eh alarm matiin nggak?"
Blu menengok ke arah Taiga dan Fuma.

Fuma:"apa liat-liat?"
Blu:"matiin aja deh"

X:"oke, pintu masuk kita buka"

Para ultra yang masih di luar melihat ke arah pintu masuk yang terbuka.
Zero:"tim dua masuk sekarang"

Mirror Knight, Jeanbot, Orb, Geed bergerak masuk. Jeannine, Victory, Rosso, Grigio, dan Titas mengikuti mereka dari belakang.

Blu mengaktifkan alat komunikasi, alat itu terhubung dengan Jeanbot dan Jeannine.
Blu:"hologramnya itu ada di ruangan paling pojok di sebelah kiri, dari pantauan kami di sana agak rame"
X:"aku akan kirimin penunjuk arah ke memori mereka"

Jeanbot dan Jeannine mendapat lokasi dari ruangan itu. Mereka pun membawa tim masing-masing untuk pergi ke tempat itu.

Jeanbot:"ada orang di ruangan tempat hologram itu"
Geed:"jadi gimana cara kita ngambilnya?"
Orb:"kayaknya kita kudu ubah rencana"

X:"Blu! Kasih tau Jeanbot, aku mau tuker posisi sama Geed"

Blu:"Jeanbot"
Jeanbot:"ya?"
Blu:"tolong bawa Geed ke ruang kendali, aku kirim lokasinya"

Jeanbot:"teman-teman semuanya, kita akan pergi ke ruang kendali dulu, ada petukaran personil"
Jeanbot dan tim nya pun bergerak ke ruang kendali.

Sementara itu, Tim Jeannine pergi ke tempat hologram itu berada.
Jeannine:"semuanya berhenti! Ada suara langkah kaki"
Rosso:"yah...ini kita sembunyi di mana, nggak ada ruangan"
Victory:"ah ilah..udahlah pulang aja"
Grigio:"manfaatkan ruang yang gelap!"
Titas:"hah?"

Grigio menengok ke sekitarnya, lorong gelap yang sepi itu.

TAP TAP TAP TAP
Ilmuan1:"tadi kamu denger ada suara kan dari sini"
Ilmuan2:"iya, tapi kok nggak ada siapa-siapa"
Ilmuan3:"perasaan kalian doang kali, udah ayok buruan pulang"

Ketiga orang itu pun berjalan pergi.

Para ultra itu ternyata bersembunyi di ujung lorong, Grigio menggunakan barriernya untuk menutupi mereka, dengan tambahan kekuatan tanah yang membuat barrier itu menjadi gelap.

Jeannine:"fyuhh...aman"
Victory:"eh...aduh"
Rosso:"kenapa?"
Victory:"mau bersin.."
Grigio:"aduh...tahan!"
Victory:"nggak bisa"
Titas:"kau kan tak punya hidung"

BROOTT

Ketiga ilmuan yang lewat mendengar suara mematikan itu.

Titas:"astaga.."
Victory:"sori..."

Grigio spontan menghilangkan barrier itu.
Jeannine mulai panik, dia mendengar suara orang berlari ke arah itu.

Jeannine:"ah ilahh.."
Rosso:"cem mana pula ini"
Victory langsung membuat dinding tanah untuk menutupi mereka.
Grigio:"oi! Ngapain buat dinding?"
Titas:"kalau begini kita semua bisa ketauan"
Victory:"lah terus harus gimana?"
Rosso:"semuanya! Ada pintu di sini!"

Jeannine:"Vic! Ancurin dindingnya!"

Dinding tanah di hancurkan, mereka semua masuk ke dalam ruangan di balik pintu itu.

Victory:"eh gelap cuy"
Rosso:"bentar"

Rosso menyalakan api di tangannya.

Grigio:"kira-kira sampe kapan kita diem di sini?"
Jeannine:"tunggu, aku mau liat"

Jeannine menggunakan mode tembus pandang, di balik pintu itu terlihat tiga ilmuan yang sedang kebingungan. Setelah beberapa menit, mereka akhinya memutuskan untuk pergi. Tim Jeannine pun keluar dan melanjutkan perjalan menuju ruangan tempat hologram berada.

Sementara itu, tim Jeanbot sudah sampai di ruang kendali.

Mirror Knight:"kami masuk"
X:"oke, aku langsung ke intinya, Geed kita tukeran"
Geed:"ehm oke"

X:"oh iya, Taiga dan Fuma ikut kalian aja, Blu dan Geed bisa kan di sini?"
Blu:"bisa lah, ya kan Geed"
Geed:"iya, bisa"

X:"kalau gitu aku ikut mereka ya"
X, Taiga, dan Fuma pun ikut Tim Jeanbot menuju ruangan itu.

Sementara itu di luar lab.
Glenfire:"aku heran, ngapain kita di sini? Kelebihan orang kah?"
Ginga:"tau dah...buat apa sih Zer?"
Zero:"kalian ini, jangan gitu dong, justru kalian ini penting"
Ginga:"terus kenapa kita cuma diem doang di sini?"

Zoffy:"kalian ngapain di situ!"

Glenfire:"buset! Pak Zoffy..."
Zero:"ini dia waktunya, ayo bersiap!"
Ginga:"hah? Bersiap?"

Zero:"halo pak"
Zoffy:"ngapain kalian? Ini udah hampir jam 12 malem, kenapa kalian masih ada di sini?"
Glenfire:"eh tunggu tunggu, kami di sini pastinya mau melakukan sesuatu pak"
Zoffy:"ngelakuin apa?"
Ginga:"eh....kami nyari sesuatu"
Zoffy:"nyari apa?"
Ginga:"ih bapak kepo amat, mau tau aja"
Zero:"ciee...bapak sayang sama Ginga?"
Zoffy:"astaga.."
Glenfire:"hahahahah bapak emang"
Zoffy:"ka...kalian kenapa?"

Glenfire:"kyahahahah, jangan pergi dong pak, seneng dulu aja di sini"
Zero:"kita nobar bola! AHAHAHAH"
Ginga:"nih nih, nobar"

Ginga mengeluarkan hpnya dan membuka video orang yang nggak ngapa-ngapain.
Mereka bertiga pun menontonnya dengan bahagia.

Pak Zoffy pun pergi menjauh, entahlah..mereka menakutkan.

Ginga:"AHHHH!! PUTIH PUTIH!!"
Zero:"BAPAAAKKK!!"
Glenfire:"MAKKK!!"

Zoffy langsung menengok ke belakang, ia melihat seorang wanita berpakaian serba putih dan tangannya penuh dengan darah. Zoffy melihat jam tangannya, ini sudah jam 12 tepat.

Zoffy:"yak...saya harus pulang"

Ginga:"PAKK TOLONG PAK"
Zero:"AAAAAHH!! AAAHHH!! JANGAN! TOLONGG!!"
Glenfire:"TOLONG KAMI PAK!! INI BENERAN! ASTAGAAA!! AAAAHAHAHAHA"

Langkah Pak Zoffy terhenti, rasa keadilan dan kepahlawanan berkobar di hatinya. Ia kembali ke tempat itu dengan gagah berani, menghadapi makhluk putih yang menakut-nakuti ketiga mantan muridnya itu.

Zoffy:"DENGARR! Jangan berani lagi kau menakut-nakuti kami! PERGI!!"
Wanita itu menengok ke arah Pak Zoffy. Wajah menyeramkan yang berdarah itu membuat kaki Pak Zoffy bergoyang.

Zoffy:"p..pergi, mbak..."
Makhluk putih itu mulai mendekati Pak Zoffy. Pak Zoffy semakin takut, keringetnya sudah becucuran bagaikan hujan.

Zoffy:"mbak...HEH! MBAK! AAAAAAAAAAA"
Pak Zoffy mengeluarkan teriakan jantannya. Zero, Glenfire, dan Ginga makin merinding. Bahkan orang setegas Pak Zoffy dibuat ketakutan oleh wanita aneh itu.

Zoffy:"AAHHH!! TOLONG!!! AAAAAA!! AHAHAAAAA"
Pak Zoffy lari terbirit-birit karena dikejar hantu. Yah setidaknya, dia tidak akan curiga kepada para Ultra muda itu.



Di dalam, tim Jeannine berhasil menemukan ruangan tempat hologram itu disimpan. Namun seperti yang dikatakan X, tempat itu di kelilingi orang-orang. Sepertinya mereka ilmuan yang bertugas untuk menguji coba alat itu.

Bersambung

SCHOOL OF ULTRA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang