SUPERNOVA [END]

7 | Artificial Love

7 | Artificial Love

HOTNEWS Time : Desainer ternama Hyuuga Hinata mengejutkan media, katanya betah melajang tapi berakhir menikah dengan pengusaha!

ClipNews : Sebuah video tersebar! Dimana Desainer ternama di Jepang, Hyuuga Hinata di lamar pengusaha asal Milan!

JapanNews : Ini dia sosok yang berani melamar Hyuuga Hinata. Ternyata pengusaha fabrikasi perhiasan!

Media'sNews : Uzumaki Naruto di kabarkan melamar Hyuuga Hinata di sebuah restoran tradisional.

Apa itu pernikahan? Hinata tidak pernah benar-benar tahu artinya. Pernikahan baginya adalah ritual orang-orang yang beruntung mendapatkan cinta, yang beruntung pula memiliki keyakinan besar. Tapi, ternyata ia salah. Pernikahan bisa jadi kesepakatan yang di buat untuk kepentingan semata. Bukan karena cinta bukan pula karena keyakinan untuk menua bersama.

Pernikahan juga bisa di katakan politik dalam skala kecil.

Hinata menyunggingkan senyumnya remeh. Membaca clickbait berita tentang dirinya membuat pusing, bahkan undangan untuk menghadiri wawancara tak ia gubris. Semuanya ia tolak dengan alasan privasi. Melelahkan sekali membagikan kehidupan pribadinya dengan media, dimana mereka tidak akan berakhir saling memuji saja tapi berakhir memaki jika tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

Hinata tidak menggunakan media untuk menyorot kehidupannya, ia hanya ingin media menyorot karyanya saja. Tapi, tidak semudah itu bekerjasama dengan dunia televisi, dimana mereka haus akan hal-hal panas yang bahkan melanggar hak-hak privasi. Hinata bahkan muak ketika dibuntuti untuk mendapatkan sejumput kehidupan pribadinya, untung saja ia orang yang sangat berhati-hati dalam melangkah apalagi menjaga imagenya sebagai desainer.

Tapi, pernikahan mendadaknya dengan Naruto bisa menjadi tanda tanya besar untuk media. Mereka pasti akan mengorek hingga ke akar, karena terlalu janggal tiba-tiba ada pernikahan padahal sejak awal Hinata memproklamirkan penolakan untuk menikah. Hal ini menjadi lubang besar yang sulit untuk ditutupi meski hanya dengan gundukan tanah saja, ia dan Naruto sebisa mungkin meyakinkan media.

Hinata memilih mendial nomor ponsel Naruto, ia mendesah kesal saat membaca nama kontak lelaki sialan itu dengan sebutan "my husband".

Naruto yang memintanya, katanya totalitas agar tak dicurigai orang-orang di rumahnya. Rasanya menyebalkan bertindak seperti sepasang kekasih bodoh, yang sering di sebut orang-orang sebagai pasangan romantis.

Lama menunggu, akhirnya telfonnya tersambung. 

"Helooo dear? What's it?" Naruto menyahut dari sebrang, Hinata menjauhkan ponselnya bergidig ngeri. Dear? Panggilan memalukan apalagi itu?

"Don't call me dear. Kau mulai semena-mena ya—"

"Ada Ayah di sampingku." Bisik Naruto kentara pelan, "ada apa hm?" Sambung Naruto, Hinata kontan berdehem. Ia tidak pernah memiliki kesempatan untuk marah-marah, apalagi pada tindakan Naruto yang seakan betulan calon suaminya.

"Kita harus menghadiri wawancara, bagaimana menurutmu?" Tanya Hinata, terdengar suara tawa Minato di sebrang. Sepertinya mereka tengah bersantai bersama. Hari ini memang weekend, Hinata juga awalnya di undang untuk ke rumah keluarga Namikaze tapi ia menolaknya dengan alasan lelah karena persiapan pernikahan mereka.