21. Mulai Menata Hidup [Chapter 02]

7 3 4
                                    

Hallo Assalamu'alaikum semwaaa, apa kabar nih?

Btw belakangan ini aku break nulis hehe, sibuk nontonin Olimpiade Tokyo. Ada yang samaan nggak? Hehehe, maafkann..

Hari ini Jonatan Christie menang lawan Singapura, tadi pagi G. Tunjung juga menang dan bisa lanjut pertandingan ke pertandingan selanjutnya. Besok babak perempat final bakal dimulai, Kevin&Marcus bakal main. AAAAA, aku harus nonton!! Kalian juga ya hehe, di TVRI atau Indosiar.. Okeee?

Sip.


Saatnya baca kelanjutan kisah Blu.



PERHATIAN

Tolong tinggalkan kesan pesan buat Byan Blu diakhir nanti.


***


Waktu bergulir seakan berlari. Sangat cepat dan tidak terasa ternyata hari yang sangat tidak dinanti Blu datang juga. Hari ini adalah hari keberangkatan Byan ke Pesantren. Sejak pagi tadi baik Byan maupun Blu tidak ada yang saling menyapa. Entah karena apa, Byan mendadak pendiam seharian ini.

Blu mengamati penampilannya sekali lagi pada cermin besar dikamarnya. Gamis abaya cream pemberian Bunda telah membungkus tubuhnya. Sore ini Blu putuskan untuk turut serta mengantar Byan ke Pesantren. Blu jelas tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan bertemu Byan sebelum benar-benar tidak akan menemui pria itu hingga sebulan kedepan.

"Non, bu Maya sepertinya sudah siap. Pintu pagar mereka sudah terbuka."

Mbak Sekar muncul di daun pintu masih dengan menggenggam sapu. Blu sekali lagi melirik cermin sebelum akhirnya menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Tampaknya hari ini akan menjadi hari yang cukup berat bagi Blu.


***


Suasana mobil Byan kali ini tampak berbeda dengan biasanya. Bunda tidak banyak bicara, begitu juga dengan Abil. Hanya om Surya yang sesekali membuka percakapan berupa nasihat-nasihat yang harus Byan patuhi ketika menjalani hidup di Pesantren.

Sebuah notifikasi muncul di ponsel yang sedari tadi Blu mainkan. Melihat siapa yang mengiriminya pesan membuat Blu menoleh pada Byan yang duduk tepat disampingnya.

Byan

Blu, nyanyi gih.

Biar pd ktawa.

HAHAHAHAHAHA

Sudah mau berpisah, masih sempat-sempatnya membikin perkara. Dengan cepat jari Blu mengetikkan balasan pesan pria yang kini sedang menahan gelak tawanya.

Blu

Bisa gk sehari aja ga usah ngajak berantem?

Byan

Gklah, yakali gk berantem.

WKAKAKAKAKAKAK.

BLU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang