Part 21 (Tamat)

246 13 23
                                    

"ALEENA!"

Yang dipanggil menoleh pada sang pemanggil yang baru saja datang bersama seonggok cowo yang ditariknya.

"Deon, mau aja lo dipaksa-paksa gitu sama cewek beringas ini," tutur Aleena cekikikan.

"Gue nggak maksa kok! Ini dia aja yang jalannya lelet." Mendengkus, matanya menjelajah mencari keberadaan seseorang. "Pacar lo mana?"

Tangan Aleena mulus mendarat di puncak kepala Tere. "Bukan pacar!"

"Iya deh iya yang HTS an!"

"Apa tuh HTS?" celetuk seseorang yang baru saja datang.

"Hubungan Tanpa Status!" pekik Tere dan Deon bersamaan.

Revan melirik Aleena dan mereka kompak berkoor, "Cieeee."

Muka Tere merah padam. Kenapa jadi senjata makan tuan?

Cowok berkacamata di sebelah Tere itu pun hanya mengulum senyumnya. Dia melirik tangannya yang masih digenggam oleh kakak kelasnya ini.

"Kak," cicitnya.

Tere menoleh. Dia segera melepas genggamannya. Wajahnya makin memerah karena malu. "S-sorry! Gue lupa!" ujarnya judes, menutupi fakta bahwa dia salting.

"Baik, selanjutnya mari kita saksikan penampilan duet maut antara cecan dan cogan terhits SMA Nusantara, Revan Aditama dan Aleena Seviala!"

Suara pemandu acara terdengar begitu menggelegar. Revan mendekati Aleena, menggenggam tangan dingin gadis yang dicintainya itu. "Nggak papa, Na. Ada gue."

Aleena mengangguk kaku.

Tere tersenyum melihat interaksi keduanya. "Semangat, Aleena Sayang!" pekik Tere.

Aleena tersenyum. "Doain ya, Re."

Tangan Tere menggenggam dan melayang ke atas. "Pasti!"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju panggung. Keduanya mengambil mix masing-masing. Aleena menatap Revan. Sungguh, dia sangat menyayangi lelaki rese tersebut.

I like your eyes, you look away when you pretend not to care

Suara merdu Aleena mengawali.

I like the dimples on the corners of the smile that you wear

Revan menyusul dan menatap balik gadis berlesung pipi di sebelahnya.

I like you more, the world may know but don't be scared

Senyum Revan merekah, dia merasa seolah-olah Aleena memang tengah tulus mengungkapkan perasaannya.

Coz I'm falling deeper, baby be prepared

Aleena balas tersenyum sembari masih saling bertatapan dalam dengan pria di sebelahnya ini.

I like your shirt, I like your fingers, love the way that you smell

Kerlipan jail Revan hampir membuat Aleena cekikikan.

To be your favorite jacket, just so I could always be near

Revan mendekat dan mengambil satu tangan Aleena.

I loved you for so long, sometimes it's hard to bear

Aleena mengangkat miknya dan balas menggenggam tangan Revan erat.

But after all this time, I hope you wait and see

Mereka berdua balik menghadap para penonton yang tengah tercengang dengan berpengangan tangan dan bernyanyi bersama.

Love you every minute, every second

Love you everywhere and any moment

Always and forever I know I can’t quit you

Coz baby you’re the one, I don’t know how

I love you til the last of snow disappears

Love you til a rainy day becomes clear

Never knew a love like this, now I can't let go

I'm in love with you, and now you know

[I Like You So Much, You'll Know It - Ysabelle Cuevas]

Sorak sorai penonton menjadi akhir dari penampilan mereka. Setelah membungkuk sebagai ucapan terima kasih, mereka berbalik bersama dengan tangan yang masih saling menggenggam.

Revan mendekatkan bibirnya ke telinga Aleena dan memperdengarkan sebuah bisikan, "Aku jatuh cinta padamu, dan sekarang kamu menyadarinya."

Mata bulat Aleena menatap kaget cowok di sebelahnya yang sudah menegakkan badan. Dia berjinjit dan menghadiahi sebuah kecupan di pipi Revan serta sebuah jawaban. "Me too."

Aleena terkikik kecil kala mendapati Revan kaku di tempatnya. Dia berlari ke arah teman-temannya.

"Van, lo mau jadi tiang bendera?" celetuk Tere yang memang menyaksikan semuanya.

Revan terkesiap sebelum berjalan dengan mata jail menuju gadisnya. "Udah berani, hm?"

Aleena tertawa dengan bersembunyi di belakang Tere.

Aksi mereka diinterupsi oleh seseorang yang baru saja datang.

"Congratulations, Bro!"

Revan berbalik dan tersenyum ramah mendapati sosok di depannya. Tangannya terangkat untuk bersalaman ala lelaki dengan cowok gondrong di depannya.

"Harusnya gue yang ngomong itu. Akhirnya kalian berdua bersatu juga kan!"

Alex terkekeh. "Jodoh nggak akan ke mana kan!"

Beby yang berada di sebelah Alex tersenyum malu. "Apaan sih, Lex!

Tere menoleh saat merasakan sebuah genggaman di tangannya. "Makasih, Kak."

Senyum manis terukir di wajahnya dihiasi rona merah di pipinya.

"Wah-wah pada manis semua nih pasangan. Yuk lah fotbar bareng!" ajak Aleena.

"Kuy!"

Mereka pun fotbar bersama dengan para gadis berdiri di depan masing-masing lelakinya. Formasinya Aleena di tengah yang memegang ponsel, dengan Revan yang memeluk lehernya.

Beginilah akhir kisah mereka.

Biarlah ....

Tawa melingkupi semuanya
Kesedihan menyingkir sejenak
Biarkan mereka bahagia
Meski takdir tak tahu akan membawa akhir yang sebenarnya ke mana ....

TAMAT

Next, karena ada prolog, bakal ada epilog juga😊

My Secret Admirer [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang