Hare Hare Ya - Maigo Hanyuu
***
Asahi menatap rumus matematika dan fisika di hadapannya. Dia menggaruk kepalanya sebentar sebelum menatap Jaehyuk dengan tatapan meminta pertolongan. Sejujurnya dia kesulitan mengerjakan soal-soal tersebut karena terlalu banyak angka dan rumus. Baginya yang selalu menghadapi kanvas atau kertas HVS setiap hari, jelas sangat sulit untuk mengerti rumus-rumus tersebut.
Jaehyuk menghela napas. Kembali menjelaskan bagaimana caranya mengerjakan soal-soal tersebut. Bahkan dia juga memberikan rumus cepat pada Asahi, tetapi tetap saja pemuda berambut putih itu kesulitan. Pada akhirnya Asahi menutup buku fisika dan matematika di hadapannya.
"Enggak tau, aku nyerah." Dia berkata pelan sambil menarik salah satu kertas HVS di hadapannya.
Jaehyuk tertawa kecil. "Padahal ini baru bab pertama, tapi kamu udah nyerah aja."
"Aku dari dulu enggak suka matematika," kata Asahi sambil menggambar abstrak di atas kertasnya. Kentara sekali bahwa dia sedang stress setelah menghadapi angka-angka barusan.
Jaehyuk mengangguk. Dia langsung membereskan buku-bukunya yang berantakan karena nampaknya Asahi sudah tidak lagi berminat dengan rumus fisika dan matematika. Lagi pula mereka sudah belajar sejak tadi pagi jadi wajar saja kalau Asahi berhenti.
Pemuda itu segera memasukkan buku-buku tersebut ke dalam tas. Matanya memicing untuk melihat jam yang melingkar di tangannya. Sudah jam 15.34 dan saat dia ke kampus untuk kelas sore.
"Aku ke kampus dulu, ya? Sampai ketemu besok," katanya sambil berdiri.
Asahi menatap pemuda itu datar. "Aku tunggu kamu habis kelas. Selesai jam berapa?"
Jaehyuk sedikit terkejut. Dia menaikkan alisnya sambil berpikir apa yang membuat pemuda itu ingin dia kembali ke sini. Lalu ingatannya kembali teringat tentang perkataan Yuta bahwa dia harus bersiap mematuhi semua kemauannya.
"Jam setengah sembilan. Kenapa emangnya?"
Asahi menggeleng. "Cuma harus ke sini dan bawa makan malam aja. Enggak usah banyak tanya bisa, 'kan?" ujar Asahi mengantisipasi pertanyaan yang lebih banyak dari Jaehyuk.
Pemuda yang tengah berdiri itu sedikit mengerjap karena ucapan Asahi. Dia tersenyum kaku sebelum mengangguk dan berlalu keluar dari kamar Asahi.
***
Sesekali dia menguap. Tangannya bergerak untuk menumpu kepalanya yang terasa berat. Tentu saja ada banyak alasan kenapa dia menjadi seperti ini. Salah satunya adalah harus datang ke rumah Yuta sebelum pukul tujuh. Dia juga harus menyiapkan sarapan untuk Asahi dan mengajari pemuda berambut putih itu pelajaran matematika dan juga fisika. Salahnya juga kenapa harus memilih dua mata pelajaran itu.
Lagi-lagi Jaehyuk menguap untuk yang kesekian kalinya. Beruntung dia tidak memilih bangku paling depan karena pasti akan mendapat teguran dari dosen yang sedang mengajar. Dia melirik jam yang melingkar di tangan dan menghembuskan napas panjang saat mengetahui kelas akan berakhir setengah jam lagi.
Pada akhirnya Jaehyuk meletakkan kepalanya di atas tumpukan buku. Menutupi wajahnya dengan lengan agar tidak ada yang melihat bahwa dia akan segera tertidur. Lalu mulai memejamkan matanya yang terasa berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] How Can I Love You [Jaesahi]
FanfictionHanya ada tiga hal yang Asahi suka di dunia ini. Menggambar, musik, dan ... Jaehyuk. [bxb] #1 on jaesahi #1 on jungchanwoo #2 on boyslovers #3 on fiksipenggemar #3 on asahi #5 on romantis #8 on albino [15.7.2021-27.12.2022] ©rani