Taeil - Starlight
***
"Hah?"
Jaehyuk mengerjap. Mencoba mencerna apa yang baru saja diucapkan oleh Asahi. Namun, dia sangat yakin bahwa apa yang dia dengar tidak salah. Fokus yang tadi tertuju pada makanan, kini terbagi ke Asahi. Pemuda kelahiran Jepang itu tampak datar menatap Jaehyuk. Membuat Jaehyuk menerka apa yang dipikirkan Asahi saat ini.
"Suka yang kayak gimana?" Jaehyuk bertanya. "Definisi dari kata suka itu banyak, Sa. Kalo kamu bilang suka sama aku, aku juga suka sama kamu dalam artian kamu itu bukan seseorang yang harus aku benci." Pemuda itu menjelaskan dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari sebelumnya entah kenapa.
Serius, Jaehyuk saat ini merasa bahwa dirinya senang ketika Asahi mengatakan hal itu. Lalu entah bagaimana dirinya berharap bahwa Asahi tidak menyukainya dalam definisi yang dia katakan barusan karena pada dasarnya rasa suka dalam definisi tersebut tak lebih dari keinginan untuk berteman. Sama seperti yang sebelumnya ketika Jaehyuk mengajak Asahi menjalin pertemanan.
Asahi menggeleng. "Lebih dari itu. Aku enggak tahu, saat sama kamu itu rasanya nyaman banget. Aku ngerasa punya pelindung kalo kamu ada di sini, aku selalu pengen kamu di sini terus. Ada sesuatu yang rasanya hilang kalo kamu pulang ke rumah. Aku kadang juga ngerasa antusias banget kalo kamu mau kesini." Lantas Asahi teringat sesuatu. "Definisi cinta itu kayak gimana?"
Lagi. Jaehyuk merasa jatungnya dipacu lebih cepat dari yang sebelumnya. Apalagi wajah Asahi yang terlihat lebih bahagia dari hari-hari sebelumnya. Iris mata itu memang tak lebih terang dari orang-orang di luar sana yang memancarkan kebahagiaan, tetapi lebih daripada itu iris mata Asahi menunjukkan bahwa dia merasa lebih baik dari sebelumnya. Seakan dia mulai merangkak bangkit dari keterpurukan.
"Definisi cinta itu ...." Jaehyuk mengusap rambut Asahi lalu menyeka nasi di sudut bibirnya. "Lebih dari definisi suka. Saat dua orang membiarkan dirinya jatuh sejatuh-jatuhnya pada sesuatu yang bisa jadi membahagiakan atau menyedihkan. Definisi cinta itu banyak, Sa. Lalu orang yang memutuskan jatuh cinta harus siap dengan segala apa yang terjadi selanjutnya bersama dengan orang yang dia cintai."
Pikiran Jaehyuk menerawang. "Tapi bisa jadi juga perasaannya bertepuk sebelah tangan. Cinta emang kadang membahagiakan, tapi kadang juga menyakitkan. Dua orang yang saling jatuh, mereka bisa jadi pasangan." Lantas dia menatap Asahi. "Tapi satu hal yang pasti, cinta enggak boleh dipaksakan. Kita enggak boleh memaksa seseorang cinta sama sesuatu yang enggak mereka suka."
Asahi menelan ludahnya. Merasakan bahwa detak jantungnya berdetak lebih cepat, tetapi tidak terasa sakit seperti biasanya. "Apa aku kalo aku cinta sama kamu?"
Uhuk!
Jaehyuk tersedak angin kosong. Pikirannya tiba-tiba kacau, mencoba mencerna kembali kata-kata yang diucapkan oleh Asahi. Tiba-tiba saja cara kerja otaknya menjadi lebih lambat. Jantungnya berdegup lebih kencang dari yang sebelumnya.
"Maksudnya gimana, Sa?" Padahal Jaehyuk paham betul apa maksud Asahi.
"I'm fall in love with you. I-i'm, i don't know but I feel happy with you."
Sudut bibir Jaehyuk kini membentuk sebuah senyuman. Jaehyuk kali ini tidak ingin egois, entah pada dirinya sendiri atau pada Asahi. Dia juga tidak ingin kesempatan ini sia-sia hanya karena dinding gengsi. Bagaimanapun, Jaehyuk tahu ciri-ciri orang jatuh cinta. Asahi bukan satu-satunya di antara mereka.
Menyingkirkan makanan yang mereka nikmati, Jaehyuk merengkuh Asahi dalam pelukannya. Matanya terpejam saat bagaimana rasa hangat menjalar di sekujur tubuh Jaehyuk kala Asahi membalas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] How Can I Love You [Jaesahi]
FanfictionHanya ada tiga hal yang Asahi suka di dunia ini. Menggambar, musik, dan ... Jaehyuk. [bxb] #1 on jaesahi #1 on jungchanwoo #2 on boyslovers #3 on fiksipenggemar #3 on asahi #5 on romantis #8 on albino [15.7.2021-27.12.2022] ©rani