Runtuh – Feby Putri feat. Fiersa Besari
***
Kondisi Asahi membaik setelah tiga hari merepotkan Jaehyuk. Sekarang, Jaehyuk tengah mengerjakan tugas kuliahnya di dalam apartemen setelah tiga hari selalu menemani Asahi di dalam kamarnya yang gelap. Beruntungnya Asahi tidak rewel ketika Jaehyuk akan berangkat ke kampus.
Ditemani beberapa camilan dan juga susu rasa pisang, Jaehyuk berniat untuk begadang menyelesaikan tugas kuliahnya yang belum sempat dia kerjakan atau mungkin tidak maksimal lantaran sambil menjaga si manis albino. Pemuda itu tersentak ketika ponsel yang ada di sebelahnya berdering.
Nama Yoshi terpampang di layar ponselnya dan dengan segera Jaehyuk menangkat panggilan telepon tersebut. “Halo?” sapa Jaehyuk.
Suara berisiknya jalan raya menyambut pendengaran Jaehyuk sebelum disusul suara pintu mobil yang dibuka kemudian ditutup. Jaehyuk menduga sepertinya Yoshi tengah berada di pinggir jalan raya.
[“Jaehyuk, halo? Oh udah diangkat, sorry, ya?”] Ganti suara Yoshi yang kini terdengar di telinga Jaehyuk. [“Lo di mana sekarang?”]
“Di apartemen, Kak,” balas Jaehyuk sambil mengetikkan beberapa kata di laptopnya. Hening sejenak, mungkin Yoshi tengah fokus menyetir begitu juga Jaehyuk yang sedang fokus pada tugasnya. “Kenapa, Kak?” Jaehyuk kembali bersuara.
[“Gue ke sana boleh enggak?”] tanya Yoshi. [“Lo lagi nugas, ‘kan? Gue udah beli camilan. Enggak bakal gue ganggu, deh.”]
Jaehyuk bangkit dari tidurnya—lebih tepatnya Jaehyuk dari tadi mengerjakan tugas dengan tengkurap. Pemuda itu tersenyum senang sambil mengangguk walaupun dia yakin bahwa Yoshi tidak akan bisa melihatnya.
“Boleh Kak, ke sini aja. Gue malah seneng ada temen, sepi soalnya,” balas Jaehyuk antusias.
Tawa kecil terdengar dari seberang sana membuat Jaehyuk otomatis tersenyum. [“Oke, gue otw. Tunggu, ya? Gue tutup teleponnya.”] ujar Yoshi sebelum menutup panggilan telepon mereka.
Jaehyuk segera turun dari tempat tidurnya, memindah laptop yang ada di tempat tidur ke atas meja belajar beserta buku-bukunya. Pemuda itu juga membersihkan sampah-sampah camilan yang belum sempat dia buang. Jaehyuk membersihkan tempat tidur yang sedikit berantakan—bantal yang tidak ditata sesuai pada tempatnya.
Tak lama kemudian, Jaehyuk bisa mendengar bel apartemennya. Senyum pemuda itu mengembang tanda bahagia. Jujur saja Jaehyuk rindu dengan kakak tingkatnya yang satu ini. Mengingat mereka sudah dekat sejak lama tentu membuat Jaehyuk kehilangan akan sosok kakak yang biasa selalu mengisi hari-harinya.
Benar dugaan Jaehyuk. Ketika dia membuka pintu apartemen, laki-laki yang tinggi dan kurus sudah berdiri di hadapannya. Yoshi berdiri di hadapan pintu apartemen Jaehyuk dengan pakaian kasualnya juga menenteng plastik. Kaos putih polos yang tertutup jaket hitam dan juga celana jeans hitam membalut tubuh pemuda Jepang itu.
“Kak Yoshi!” panggil Jaehyuk antusias, membuatnya refleks menabrak Yoshi dengan pelukannya. “Gila, kangen banget!”
Yang tertua terhuyung ke belakang lalu tertawa pelan membalas pelukan Jaehyuk dengan satu tangan—tangan yang lain menenteng plastik berisi belanjaan. “Hai,” sapa Yoshi. “Kangen juga, lo kayaknya sibuk banget akhir-akhir ini.” Pemuda berdarah Jepang melanjutkan ucapannya.
Jaehyuk mengangguk membenarkan ucapannya. Pemuda itu melepaskan pelukannya pada Yoshi, menatap yang lebih tua penuh afeksi sebelum menyadari sesuatu. Pipi Yoshi lebih tirus sejak terakhir mereka bertemu dan ... apa itu? Luka lebam di sudut bibirnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] How Can I Love You [Jaesahi]
FanficHanya ada tiga hal yang Asahi suka di dunia ini. Menggambar, musik, dan ... Jaehyuk. [bxb] #1 on jaesahi #1 on jungchanwoo #2 on boyslovers #3 on fiksipenggemar #3 on asahi #5 on romantis #8 on albino [15.7.2021-27.12.2022] ©rani