Part 5 : Beautiful Eyes

802 135 9
                                    

Bobby - Tendae

***

Jaehyuk bangun lebih pagi dari sebelumnya. Semalam dia sudah menyusun jadwal belajar untuk Asahi. Dia juga sudah bertanya pada Yuta di mana Asahi kuliah, tetapi sayangnya pendidikan Asahi hanya lulus SMP saja bahkan homeschooling. Asahi tidak ingin sekolah karena menurutnya itu percuma. Dia bahkan dilarang keluar rumah jadi untuk apa sekolah tinggi-tinggi?

Jaehyuk dengan senang hati membawa buku-buku yang akan digunakan untuk mengajari Asahi. Dia juga mengemas sarapan untuk pria berambut putih itu seperti permintaannya. Jaehyuk juga sempat memakan masakannya dulu tadi untuk mengganjal perut.

Sebenarnya Jaehyuk tidak terlalu pandai memasak. Hanya saja menurutnya masakan yang dia buat bisa dimakan oleh orang lain termasuk Asahi. Jadi, Jaehyuk tidak mengambil resiko dengan memasak makanan yang sederhana saja. Dia hanya memasak nasi goreng dan juga membawa sandwich untuk Asahi.

Di sudut hatinya, Jaehyuk berharap jika Asahi menikmati makanan yang dia buat. Dia cukup puas dengan hasil masakannya.

"Semoga Asahi suka," ujarnya pelan sambil menutup tutup tempat makan.

Jaehyuk segera memasukkan kotak makanannya ke dalam tas ransel. Dia segera keluar dari apartemennya lalu mengunci pintu. Pemuda itu segera berjalan menuju halte bus terdekat untuk menuju rumah Asahi.

Sembari menunggu bus, Jaehyuk memainkan ponselnya. Sesekali dia mengulum senyum membalas pesan dari adiknya yang ada di Korea. Bohong jika Jaehyuk tidak rindu dengan mereka mengingat sudah hampir satu tahun tidak bertemu dengan keluarganya.

Ponselnya bergetar. Jaehyuk tersenyum membaca tulisan di ponselnya lalu mengangkat telepon itu dengan segera.

"Halo Ma." Jaehyuk menyapa sang mama dengan perasaan gembira.

Wanita itu sudah lama tidak menghubunginya karena pekerjaan yang menumpuk. Begitu juga dengan ayahnya juga sang adik yang memasuki kelas akhir-yang artinya sibuk mempersiapkan diri untuk ujian.

["Jaehyuk? Ah, Mama kangen banget sama kamu."] Sama halnya dengan Jaehyuk, wanita itu juga cukup merindukan putra angkatnya.

"Aku juga kangen sama Mama." Jaehyuk melangkahkan kakinya menaiki bus yang sudah berhenti di depan. Sambil menelpon dia membayar ongkos bus sebelum duduk di kursi belakang. Pemuda itu menyamankan posisinya sebelum kembali berbicara. "Mama apa kabar?"

["Baik, Nak. Kamu sendiri apa kabar? Lagi di jalan, ya? Udah sarapan, 'kan tadi?"]

"Aku baik, Ma. Iya aku lagi di jalan, aku juga udah sarapan tadi," balasnya antusias. "Papa sama Jeongwoo apa kabar?"

["Papa baik, tapi Jeongwoo enggak. Dia habis sakit kemarin gara-gara kecapekan. Papa kamu juga kalo pulang suka malem banget. Kadang Mama khawatir dia juga bakal sakit kayak Jeongwoo."]

Jaehyuk menganggukkan kepalanya. Dia sedikit terkejut mengetahui bahwa adiknya sakit kemarin karena seingatnya Jeongwoo mengirim pesan untuknya dan membicarakan banyak hal lewat chat.

"Jeongwoo masih sakit? Aku mau ngomong sama dia." Jaehyuk juga khawatir mendengar kabar tersebut.

["Masih lemes. Mama enggak ijinin dia berangkat sekolah hari ini, tadi dia maksa. Takut ketinggalan pelajaran katanya."]

Jaehyuk mengangguk-angguk meskipun dia tahu bahwa sang mama tidak akan melihatnya. Dia cukup lega bahwa Jeongwoo beristirahat di rumah bukannya memaksa dirinya sendiri untuk masuk sekolah dalam kondisi yang buruk.

[✓] How Can I Love You [Jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang