First Love - Nikka Costa***
Bulan Desember akhir, di mana salju turun hebat-hebatnya. Udara kian dingin, bunga salju kian membekukan segalanya. Namun, di balik itu semua Jaehyuk dan Asahi sama-sama menemukan kehangatan yang telah lama hilang. Kisah mereka kembali dilukis pada canvas yang sebelumnya terhenti oleh Si Pelukis.
"Terus sekarang kamu mau apa? Maksudnya setelah lulus." Asahi membuka pertanyaan.
Mereka berdua sedang berada di dalam cafe. Jaehyuk memutuskan untuk membantu Asahi di cafe yang dia miliki. Dia menolak gaji dari Asahi, dia hanya ingin membantu. Hubungan mereka baik, begitu juga hubungan pertemanan Jaehyuk dan Mashiho. Ketiganya menjadi lebih dekat setelah Jaehyuk membantu di cafe ini. Namun karena mendekati natal, Asahi memberikan cuti untuk Mashiho agar dia bisa menikmati sisa akhir tahun bersama keluarganya. Sama seperti Jaehyuk, Mashiho juga sudah memiliki keluarga.
"Oh, kalo itu enggak tahu." Jaehyuk tertawa kecil. Dia menaruh kembali gelas yang sudah dilap ke tempatnya. "Sebenernya, sih aku pengennya kerja di perusahaan Papa aja. Tapi Mama bilang kalo aku bebas mau cari kerjaan yang lain. Jadi, ya masih pikir-pikir dulu aja daripada salah langkah."
Asahi mengangguk-angguk. Segera menyelesaikan pekerjaannya karena hari sudah semakin larut. Keduanya harus segera pulang ke rumah atau terjebak dalam udara dingin. Setelah selesai, mereka berdua segera mematikan lampu dan keluar dari cafe. Jaehyuk akan mengantar Asahi ke apartemennya terlebih dahulu sebelum pulang. Untungnya jarak antara cafe dan apartemen tidak terlalu jauh. Bila malam semakin dingin, Jaehyuk bisa menelpon sopir untuk menjemputnya nanti. Itu pun kalau mobil ada di rumah.
Ngomong-ngomong, cafe tempat Asahi bekerja adalah cafe miliknya sendiri yang dibangun oleh Asahi dan Haruto. Awalnya mereka tidak menerima pekerja lain seperti Mashiho karena mereka pikir belum terlalu repot. Namun, minimnya kefasihan bahasa Korea akhirnya mereka harus menerima pekerja lain sebagai penerjemah. Berkat bantuan Yuta, mereka akhirnya menerima Mashiho sebagai pegawai tetap. Apalagi Haruto harus kembali melanjutkan pendidikannya di sini sehingga tidak mungkin Asahi bisa menghandle semuanya sendirian.
Keduanya saling menggenggam tangan hingga mereka sampai di lobby apartemen. Asahi bilang, dia cukup diantar sampai sini saja. Dia sempat menawarkan pada Jaehyuk untuk mampir, tetapi pemuda itu menolak. Sudah terlalu malam jika Jaehyuk mampir ke apartemen Asahi.
"Take care," ujar Asahi sebelum berjalan menuju lift.
"Of course, you too."
Jaehyuk melambaikan tangan sampai pintu lift tertutup. Pemuda itu menghembuskan napas sebelum keluar dari lobby apartemen. Udara dingin menyapanya begitu keluar. Jaehyuk memutuskan pulang sendiri karena dia melihat halte bis tidak terlalu jauh. Kakinya segera melangkah ke sana sebelum sebuah toko menarik perhatiannya.
Nuansanya putih kekuningan. Dibandingkan dengan toko baju di sebelahnya, toko itu jauh lebih sepi. Dari balik kaca tembus pandang, dia bisa melihat hanya ada beberapa orang saja yang ada di dalam sana. Jaehyuk membuka dompetnya, memeriksa seberapa banyak uang yang dia bawa sebelum kakinya melangkah menuju toko tersebut.
Toko perhiasan.
***
Jaehyuk segera masuk ke dalam rumah. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam begitu dia sampai. Sambil mendesis kedinginan dia berjalan menuju ke kamarnya. Namun melihat ruang keluarga yang terlihat remang, Jaehyuk menghentikan niatnya. Segera dia berbelok ke ruang keluarga di mana televisi masih menyala, sedangkan seorang wanita tidur di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] How Can I Love You [Jaesahi]
FanfictionHanya ada tiga hal yang Asahi suka di dunia ini. Menggambar, musik, dan ... Jaehyuk. [bxb] #1 on jaesahi #1 on jungchanwoo #2 on boyslovers #3 on fiksipenggemar #3 on asahi #5 on romantis #8 on albino [15.7.2021-27.12.2022] ©rani