Part 13 : Make a wish

636 109 5
                                    


Selamat Ulang Tahun - Gallen Martadinata

***

Hari ini Jaehyuk pergi ke kampus. Sedikit terasa berbeda ketika mengetahui Yoshi sudah tidak lagi di sini. Siang ini matahari cukup terik membakar jalanan, memperlihatkan eksistensinya pada penduduk kota bahwa musim panas sudah tiba. Jaehyuk berjalan santai setelah membeli segelas cokelat dingin.

"Jaehyuk!" panggil seseorang.

Yang dipanggil menoleh, melihat seorang perempuan berambut two toned blonde berlari-lari kecil mendekatinya. Jaehyuk menghela napas pelan berharap Ryujin tidak terlalu mengganggunya dengan berbagai macam pertanyaan untuk Jaehyuk. Karena jujur saja Jaehyuk lelah hanya karena suhu panas ini. Wajah gadis itu terlihat cerah saat sudah di hadapan Jaehyuk. Tas ransel yang dia gunakan diperbaiki posisinya setelah berlari-lari mendekati Jaehyuk.

"Kamu ada kelas?" Ryujin membuka percakapan di antara keduanya. Agaknya dia tidak melihat tas selempang yang menyampir di pundak Jaehyuk.

Sang lawan bicara hanya mengangguk, enggan memberikan jawaban lebih. Jaehyuk sedang memikirkan Asahi yang dia tinggalkan di rumah dalam keadaan terlelap. Anak itu meminta untuk meminum obat tidur karena ingin beristirahat setelah pagi tadi mereka belajar matematika. Asahi kesulitan tidur jika saja tidak ada Jaehyuk di sampingnya, seakan tidak ada seseorang yang akan menjaganya.

"Malam ini kamu ada acara? Makan, yuk." Ryujin kembali berbicara. Gadis itu berjalan sedikit menyamping agar bisa melihat wajah Jaehyuk.

Jaehyuk meliriknya sekilas, sorot mata gadis itu menampilkan pengharapan. "I'm sorry. Aku enggak terlalu suka makan di luar."

"Ke apartemenku aja! Biar aku yang masak."

Jantung Jaehyuk turun ke lambung. Gadis di sampingnya agak gila. "Sorry?" tanya Jaehyuk memastikan bahwa telinganya tidak salah dalam mengartikan ucapan Ryujin.

"Iya, kamu main ke apartemenku terus aku yang masak. Katanya kamu enggak suka makan di luar? Aku masakin aja." Ryujin terlihat menggebu-gebu saat menjelaskan.

Jaehyuk mengerjap. Agaknya dia membuat alasan yang menyebabkan dirinya dalam kesulitan. Bukannya Jaehyuk tidak suka makan di luar lebih tepatnya dia tidak suka makan di luar bersama Ryujin. Saat kejadian di kantin, Jaehyuk merasa tidak nyaman jika terus berada di dekat Ryujin.

"Maaf, Ryujin. Aku nanti malam kerja jadi enggak bisa makan di luar," balas Jaehyuk. Rasa bersalah menyeruak masuk ke dalam dirinya saat melihat pendar kebahagiaan dari mata Ryujin hilang.

"Gimana kalo habis kelas aja kita ke kantin sebentar?"

Jaehyuk nyaris berteriak. Bagaimana caranya menjelaskan jika dia enggan makan dengan gadis bernama Shin Ryujin ini? Malas membuat alasan lagi akhirnya Jaehyuk mengangguk. Dia bisa membeli sesuatu dengan porsi yang sedikit agar tidak terlalu lama bersama dengannya. Lagi pula Ryujin bilang hanya sebentar, 'kan?

***

Sesuai kesepakatan, setelah selesai kelas keduanya langsung pergi ke kantin menikmati makan siang. Jaehyuk memenuhi keinginan hatinya untuk segera pergi dari sini dengan memesan sepotong sandwich strawberry dan sekotak susu cokelat. Di hadapannya Ryujin menikmati dua gelas mi cup dan juga americano.

Jaehyuk dari tadi hanya diam sambil mendengarkan ocehan Ryujin tentang bagaimana menyebalkannya kelas mereka dengan dosen yang sangat sulit dipahami penjelasannya. Atau mengangguk samar-samar saat Ryujin menjelaskan bagaimana suhu yang lebih panas dari hari kemarin. Namun intinya, Jaehyuk ingin pulang.

[✓] How Can I Love You [Jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang