Part 18 : Welcome Korean

542 97 8
                                    


Way Back Home - Shaun

***

Di sinilah Jaehyuk sekarang. Bandara Incheon, Korea Selatan pukul sepuluh pagi. Mengenakan mantel yang tebal karena udara dingin lalu menyeret koper kecil berisi beberapa potong pakaian.  Jaehyuk membeli tiket penerbangan tercepat. Dia berangkat satu hari setelah berbicara pada Asahi dan sekarang dia berada di tempat kelahirannya seperti yang dikatakan sebelumnya. Jaehyuk pulang.

Terakhir meninggalkan Asahi, dia menangis sejadi-jadinya meminta agar Jaehyuk tidak pergi. Dia melontarkan banyak hal yang sekiranya bisa menahannya pergi. Mulai dari kondisinya, kuliahnya, pelajaran Asahi, bagaimana jika Asahi kembali terluka, dan lainnya. Namun, untuk kali ini saja Jaehyuk ingin egois sebentar. Dia ingin beristirahat sejenak dari apa yang sudah dia alami sepanjang tinggal di Negeri Sakura itu.

Jaehyuk meminta cuti kuliah. Awalnya dia akan mengambil online class saja, tetapi mengingat tubuhnya masih belum stabil dia memutuskan untuk beristirahat di sini. Dia juga sudah meminta izin libur bekerja pada Yuta. Sana hampir saja memecatnya jika Yuta tidak turun tangan menengahi. Setidaknya Jaehyuk bisa bersyukur karena masalah ini masih bisa dimaklumi. Selain itu, jika Jaehyuk dipecat bagaimana dia menjaga Asahi?

Tak dapat dia sembunyikan senyum di bibirnya saat melihat wanita yang dia rindukan mengangkat tinggi-tinggi papan bertuliskan namanya. Jaehyuk berlari mendekat dan memeluknya tanpa kata. Lega rasanya kembali ke dalam pelukan nyaman ini. Sudah sejak kapan Jaehyuk merasakannya?

"Ma, Jaehyuk pulang," ujarnya berbisik.

Dara mengangguk. "Welcome to home."

***

Kamarnya tidak pernah berubah. Cat dinding berwarna biru muda masih sama seperti sebelumnya. Stiker-stiker di dinding juga masih baik sejak terakhir kali dia meninggalkan kamar ini. Hanya seprai, selimut, dan sarung bantal yang berubah. Di ujung kamar, gitar masih tergeletak. Mungkin Jeongwoo sesekali memainkannya. Meja belajarnya juga masih di posisi yang sama. Barangkali beberapa bukunya dipindahkan ke kamar Jeongwoo. Semuanya masih sama.

Hanya satu hal yang berubah, keadaannya. Dia tidak kembali dengan keadaan baik-baik saja. Dia bahkan berbohong kepada mereka alasan kepulangannya. Jaehyuk bukannya lari dari masalah, dia hanya ingin beristirahat barang sebentar saja. Tugas kuliahnya cukup untuk membuat kepala Jaehyuk pusing, kondisi tubuhnya yang drop, dan masalah Asahi sudah cukup membuat Jaehyuk merasa tidak baik-baik saja.

Maka Jaehyuk menghempaskan tubuhnya ke kasur. Menghirup dalam-dalam aroma vanilla yang selalu menjadi ciri khas kamarnya. Dia belum sempat mengganti baju atau membenahi koper. Dara menyuruhnya istirahat terlebih dahulu begitu mereka sampai di rumah sembari menyiapkan makan siang untuk Jaehyuk.

Tak lama suara ketukan pintu terdengar dari luar. Malas sekali rasanya dia keluar, tetapi tak ingin yang di luar menunggu lebih lama. Jaehyuk akhirnya bangkit lalu membuka pintu kamarnya. Sang ayah sudah berdiri di depan pintu.

"Loh? Papa enggak kerja?" tanya Jaehyuk heran. Menyingkir dari pintu untuk mempersilahkan Seungri masuk ke dalam.

"Iya awalnya, tapi kata Mama kamu udah sampai rumah. Karena kangen, ya Papa pulang dulu sebentar. Lagi pula ini jamnya makan siang," balasnya sambil mengusap kepala Jaehyuk. "Kamu kenapa? Udah enakan badannya? Perlu periksa lagi enggak?"

Jaehyuk menggeleng. "Enggak apa-apa, Pa. Maaf Jaehyuk belum bisa sekuat yang Papa mau." Jaehyuk membalas dengan rasa bersalah.

Seungri menggeleng. "Hei, semua orang juga pernah sakit. Cuma karena kamu masuk rumah sakit bukan berarti kamu lemah. Capek, ya? Hidup di sana apa berat banget?"

[✓] How Can I Love You [Jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang