It's Okay - TREASURE
***
Jaehyuk menatap Yoshi lekat, mereka sudah berada di toko buku sesuai agenda. Namun yang Jaehyuk bingung kenapa Yoshi tengah berada di depan rak dengan buku-buku yang dikhususkan untuk anak SMA? Karena setahu Jaehyuk, Yoshi itu anak tunggal maka mustahil jika untuk saudaranya. Lalu siapa dibalik buku-buku SMA tersebut?
"Kak, katanya mau nyari bahan referensi buat skripsi? Ini kenapa malah nyari buku buat anak SMA?" tanya Jaehyuk pada akhirnya.
Yoshi tersenyum simpul setelah mengembalikan buku yang tadi sempat dia baca. "Iya, tau. Ini gue nyari buku buat seseorang bukannya anak SMA bentar lagi mau ujian, ya?" Yoshi balik bertanya.
Jaehyuk mengangguk. "Iya, sih, tapi lo punya kenalan anak SMA? Gue ba--" Jaehyuk menghentikan ucapannya sebelum menyadari satu hal. "Jangan-jangan lo punya pacar anak SMA, ya, Kak?"
Ucapan Jaehyuk dihadiahi pukulan di kepala dari Yoshi membuatnya mengaduh pelan. Yang lebih tua memasang wajah datar sambil menatap Jaehyuk. Buku yang dia gunakan untuk memukul kepala Jaehyuk lagi-lagi dia kembalikan ke tempat semula.
"Sembarangan kalo ngomong. Ada yang butuh aja makanya gue beliin." Pada akhirnya Yoshi mengamil tiga buku pelajaran matematika. "Buku bagian sastra Jepang di mana, ya?" tanyanya.
Jaehyuk menunjuk rak belakang. Segera Yoshi melangkah ke rak buku bagian sastra Jepang seperti yang tadi dia tanya. Yang paling muda melangkah mengikuti sebelum ujung matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebuah buku sketsa.
Dia melangkah mendekat untuk melihat-lihat. Toko buku yang didatangi Yoshi cukup lengkap. Mulai dari buku pelajaran, komik, bahkan alat tulis. Sebenarnya Jaehyuk sama sekali tidak tertarik dengan seni lukis, tetapi setelah melihat buku sketsa tersebut dia teringat akan seseorang.
Asahi.
Ah, benar pemuda albino itu sedang sakit. Perasaan khawatir yang tadi lenyap karena ajakan Yoshi kini kembali melingkupi hatinya. Bagaimana bisa dia bersenang-senang ketika Asahi sedang sakit. Lalu Jaehyuk menyadari satu hal.
"Emang gue siapanya Asahi, sih?" gumamnya pelan. Meski begitu pandangannya masih mengarah pada buku sketsa di hadapannya.
Pada akhirnya Jaehyuk mengambil satu buku yang berukuran A4. "Padahal kita awalnya juga enggak sedekat ini, ya, Sa? Gue harap kehadiran gue di hidup lo bisa bikin lo sadar kalo di luar sini enggak seburuk yang lo kira." Jaehyuk tertawa pelan. "Apaan coba gue malah ngomong sendiri."
Pemuda bermarga Yoon segera beranjak dari sana menghampiri Yoshi. Dilihatnya sudah ada lima tumpuk buku di tangan pemuda tersebut.
"Lo habis dari mana?" tanya Yoshi.
"Ambil ini," jawab Jaehyuk sambil menunjukkan buku sketsa di tangannya. "Udah apa belum? Gue, kok laper hehe." Jaehyuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Wajar saja karena Jaehyuk tadi bangun kesiangan jadi pemuda itu tidak sempat untuk sarapan.
Yoshi terkekeh pelan lalu segera menghampiri Jaehyuk. "Iya, udah. Ayo makan dulu."
Mereka berdua segera menuju ke kasir untuk membayar barang yang sudah diambil. Setelah itu mereka menuju ke dalam mobil Yoshi. Keduanya menghela napas setelah mendudukkan diri di jok mobil masing-masing. Senang rasanya menikmati hawa dingin dari AC mobil. Lalu dengan segera Yoshi melajukan mobilnya.
"Kak," panggil Jaehyuk memecah keheningan di dalam mobil.
"Hm?" balas Yoshi sekenanya.
"Beneran, deh gue masih penasaran sama yang akan jadi pemilik dari buku-buku yang lo beli." Karena tentu saja Jaehyuk dari tadi masih memikirkan sosok anak SMA yang akan mendapatkan buku tersebut. "Yakin bukan pacar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] How Can I Love You [Jaesahi]
Hayran KurguHanya ada tiga hal yang Asahi suka di dunia ini. Menggambar, musik, dan ... Jaehyuk. [bxb] #1 on jaesahi #1 on jungchanwoo #2 on boyslovers #3 on fiksipenggemar #3 on asahi #5 on romantis #8 on albino [15.7.2021-27.12.2022] ©rani