Big Boss

194 27 1
                                    

Saat sampai di mansion, Ivy benar-benar terkejut karena dia baru pertama kali melihat rumah sebesar ini di Roma.

"Justin, apa ini benar-benar sebuah rumah? Aku rasa ini museum." Ivy dari tadi seperti berada didalam mimpi masih tidak percaya, menaiki mobil mewah, membeli barang-barang yang sangat mahal dan sekarang berada di bangunan yang sangat megah dan mewah ini.

"Ini adalah mansion milik Mr. Savero, apa kau tidak tahu??" Justin juga agak bingung, mengapa ada orang yang tidak kenal dengan Savero, padahal Savero cukup terkenal di Eropa.

"Who is Mr. Savero? Suami nyonya Rose kah?? Eum, y-ya aku benar-benar tidak tau apapun hehehe."

"Kau lucu sekali Ivy." kata Justin sambil tertawa tipis. "Kau akan mendapatkan jawabanmu nanti, dan semoga kau baik-baik saja."

"I-iya." Ivy masih bingung dengan keadaan ini, kata ayahnya dia akan menjadi budak tapi budak macam apa yang dimaksud ayahnya? Lalu Justin juga berkata, semoga dia baik-baik saja. Tidak tidak bisa mencerna semua kejadian ini.

Mereka berdua masuk kedalam mansion dengan Ivy yang berjalan dibelakang Justin. Tetapi, Justin menarik Ivy dan menggandengnya agar Ivy berjalan disebelahnya. Mereka berdua sedang menuju sebuah ruangan yang Ivy tidak tau itu ruangan apa.

•✠•❀•✠ •

Saat Ivy dan Justin tiba didepan pintu, Justin mengetuk pintu terlebih dahulu dan masuk sambil menggandeng Ivy.

Saat mereka berdua masuk, Ivy bisa melihat ada seseorang yang duduk membelakangi mereka berdua. Dan kursi itupun berputar memperlihatkan seorang pria bermata tajam yang sedang meminum segelas wine.

"What's your name?" Savero menatap Ivy sambil meletakkan gelas winenya.

"A-aku Ivy Varoni." Ivy sedikit gugup karena tampang orang itu sedikit mengerikan baginya. Dia takut hal yang aneh-aneh terjadi dengannya.

"Ok, Ivy. Kau akan menjadi milikku mulai sekarang." sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"A-apa??!!! Lalu Roseanne??" Ivy kaget mendengar perkataan pria itu, dia pikir pria itu adalah suaminya Roseanne.

"Kelihatannya Justin dan Rose belum memberitahumu apapun." Savero menatap Justin dengan tatapan yang tajam. "Aku akan menjelaskannya sekarang, tapi sebelum itu kau boleh keluar Justin."

Justin yang tadi tertunduk karena ditatap tajam oleh Savero pun langsung keluar dari ruangan itu, meninggalkan Ivy yang kebingungan dan sedikit ketakutan dengan keadaan seperti ini.

"Duduklah Ivy!"

Ivy lalu duduk dikursi yang ada didepan Savero. Dan ruangan itu ternyata ruangan kerja Savero.

"Aku akan langsung pada intinya saja, sebenarnya Rose dan Justin adalah asistenku, jadi pemilikmu yang sebenarnya adalah aku dan kau harus melakukan apapun yang aku perintahkan Ivy." Savero menatap Ivy dengan tatapan tajam.

"A-ah aku mengerti. But...What do you mean about anything???"

"Tentu saja jika aku mau kau bisa jadi jalangku, itu yang kau inginkan bukan???" Savero tersenyum licik sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.

Ivy yang mendengar perkataan Savero yang seperti itu tersentak kaget dan tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.

"What?!! Wait...Aku bahkan tidak mengenalmu sama sekali sebelumnya dan aku tidak pernah mengingkan untuk menjadi jalangmu sedikitpun."

"Veramente? Kau cukup jual mahal bitch!" (Veramente = benarkah?)

Savero juga kaget biasanya wanita yang dibawa untuknya selalu mengingkan hal yang tidak-tidak tetapi Ivy berbeda dan yang paling mengkagetkan Ivy tidak pernah kenal dengannya padahal Savero pemilik SG Company yaitu salah satu perusaahaan yang cukup terkenal di Eropa.

"A-aku tidak!! Kumohon tuan, kau boleh lakukan apa saja padaku tapi tidak untuk menjadi pemuas nafsumu. A-aku tidak ingin!" Ivy takut dan memohon supaya Savero tidak melakukan hal aneh yang membuat dia takut seperti itu.

"Hm...kau cukup menarik. Aku akan memikirkan itu besok, untuk saat ini kau bereskan barang-barangmu dulu ke kamarmu dan Justin akan mengantarmu."

"A-apa tuan tidak istirahat??" Ivy cukup penasaran mengapa Savero tidak tidur padahal ini sudah larut malam.

"Aku akan melanjutkan pekerjaanku, aku tau kau pasti lelah. Jadi beristirahatlah terlebih dahulu, aku akan menyusul."

"Baiklah, aku pergi dulu."

Setelah Ivy keluar, Justin langsung mengantarnya ke kamar yang akan ditempati Ivy, selama berjalan Ivy benar-benar mengagumi mansion ini. Mansion ini terlihat sangat modern dan elegan, desainnya juga cukup sederhana tapi tetap saja terlihat sangat mewah.

•✠•❀•✠ •

Ivy sedang membereskan barang-barang yang dia beli tadi bersama Justin setelah dia mandi. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya, dia pun langsung membukakan pintu.

"Ekhem, nona aku diperintahkan untuk memanggilmu."

"Untuk apa memanggilku?? Wait....Jacob???!!" Ivy kaget karena dia bertemu Jacob lagi setelah kejadian amplop tertinggal itu.

"Eh?? Ivy?? Jadi kau yang dimaksud oleh pria itu??" Jacob juga kaget melihat Ivy tiba-tiba ada di mansion ini.

"Hah?? Pria mana maksudmu?"

"Sudahlah dia memang tidak penting, aku senang bertemu lagi denganmu dan kau juga masih menggemaskan saja." mengusap kepala Ivy

"Hehehehehe."

"Yasudah, ayo kita makan malam dibawah."

Ivy pun menutup pintu kamar dan segera pergi kebawah untuk makan malam bersama.

•✠•❀•✠ •

"Hatchi!!"

"Kau bersin tiba-tiba tuan??"

"Entahlah, tapi aku merasa sehat-sehat saja."

"Biasanya hal seperti itu terjadi jika ada yang sedang membicarakan hal buruk tentangmu tuan."

"Hm...aku tidak begitu percaya."

Saat Savero sedang berbicara dengan Justin, tiba-tiba Ivy datang dengan Jacob. Ivy langsung duduk di depan Savero yang sedang menulis sesuatu di tabnya.

"Ah kau sudah datang Ivy, kalau begitu ayo kita makan." kata Savero sambil meletakkan tablet disampingnya.

Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara sedikitpun. Setelah selesai makan malam Ivy pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Ivy benar-benar lelah hari ini, maka dari itu dia langsung tertidur.













Love Accident - YOONIU [BTS x IU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang