Feel Guilty

101 22 0
                                    

Setelah kejadian malam itu, Ivy mengurung dirinya dikamar. Dia bahkan tidak menghabiskan makanan yang diberikan oleh Jacob. Tentang luka di lehernya itu  sudah diobati oleh Justin tapi luka dihatinya lebih sakit dari luka yang ada di lehernya. Ivy menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melamun menatap jendela, terkadang juga air matanya keluar tanpa dia sadari.

Justin yang berniat mengambil nampan makanan pun jadi terdiam menatap Ivy. Justin merasa suasana mansion ini kembali seperti sebelum Ivy ada di mansion.

"Ivy..." ucap Justin.

"...."

"Ivy tolong percaya pada tuan Savero, aku yakin dia punya alasan atas apapun yang dia lakukan."

"Hmmm ya..."

Justin jadi tambah murung mendengar jawaban lirih dari Ivy dan Justin memutuskan bahwa ia harus bicara pada Savero secepatnya tentang hal ini. Tentu saja setelah dia berhasil membujuk Ivy untuk tidur di kasurnya.

•✠•❀•✠•

"Are you still here?" ucap Savero.

"Why? Don't like me here?" ucap Vincenzo.

"Pulanglah kau membuat kepalaku pusing."

"Hey kejam sekali sama adik sendiri."

Mendengar kata adik yang diucapkan oleh Vincenzo membuat Savero mengepalkan tangannya untuk menahan emosinya yang bisa meledak kapan saja.

"PULANGLAH VINCENZO!!!" sentak Savero.

"Kak kau kejam sekali tau, memangnya menurutmu aku mau ada disini hah?"

"...."

"Kalau bukan karena mom menyuruhku, aku juga tidak mau berada disini!!"

"You're so annoying."

Savero langsung pergi menuju ruang kerjanya meninggalkan Vincenzo yang kelihatannya tidak peduli sama sekali. Savero juga akhir-akhir ini sulit tidur lagi dan belum lagi dia tidak pernah melihat Ivy setelah kejadian malam itu. Savero sungguh khawatir dan merasa bersalah.

•✠•❀•✠•

Sesampainya di ruang kerja, Savero langsung duduk di sofa dan menyandarkan bahunya yang lelah. Tapi tidak lama seseorang mengetuk pintu lalu Jacob masuk dengan langkah lambat dan duduk di sebelah Savero dengan santai. Sedangkan Savero tidak begitu peduli dengannya.

"Ivy mengabaikanku!  Savero lakukan sesuatu untuk mengusir si brengsek itu!!"

"Ivy?"

"Savero, sebenarnya akhir-akhir ini Ivy hampir tidak makan apapun dan kata Justin, Ivy juga  sering tidur di lantai."

Perasaan bersalah langsung saja menghantam Savero saat dia mendengar bahwa keadaan Ivy jauh dari kata baik-baik saja. Savero pikir dengan Ivy tidak keluar kamar itu akan membuatnya merasa aman, tapi yang dia dengar sekarang justru kebalikannya.

"Because of me?"

Tanpa sadar Savero bergumam dengan sorot mata yang menyiratkan penyesalan. Jacob tidak bisa melakukan apapun, yang bisa dia lakukan hanya memberi semangat dan saran pada Savero yang kelihatan seperti tidak punya semangat hidup.

•✠•❀•✠•

Disisi lain, Vincenzo  sedang sibuk mondar-mandir di mansion Savero dengan alasan yang tidak jelas. Justin juga sebenarnya jadi kesal karena Vincenzo yang kelakuannya jadi tidak jelas, padahal biasanya jika Vincenzo berkunjung, dia akan membuat onar dan membunuh setiap orang yang menurutnya mengganggu.

"Hey!! Dimana aku bisa menemui lady yang semalam?"

"Huh?!!" 

Justin benar-benar tidak paham dengan isi kepala Vincenzo sedangkan Vincenzo sedang menahan kekesalannya karena jawaban yang tidak membantu sama sekali dari Justin.

"RISPONDERE!!" sentak Vincenzo. (Rispondere = Jawab!)

"Lady yang mana tuan?"

"Ah kau tidak tau? Kalau begitu, mainan milik Savero ada dimana?"

"Maaf tuan, tapi saya tidak ingat tuan Savero mempunyai mainan lagi setelah yang anda bunuh."

"Oh, I see? Ah aku mengerti sekarang, so yang semalam itu miliknya?" ucap Vincenzo sambil tersenyum smirk.

Justin jadi tertegun, dia sadar seharusnya dia tidak berkata seperti itu pada Vincenzo. Savero pasti akan sangat kesal kalau Vincenzo berulah pada Ivy. Keadaan jadi hening untuk waktu yang lama sampai Savero berjalan mendekat.

"What are you doing here?" tanya Savero.

"Jalan-jalan." balas Vincenzo dengan santai.

"Justin aku masuk." ucap Savero sambil memegang gagang pintu kamar Ivy.

"Baik tuan."

Savero dengan santainya masuk kedalam kamar yang sebelumnya dijaga oleh Justin. Vincenzo memamerkan smirknya setelah mengerti apa yang sedari tadi dia cari ternyata ada di depan matanya. Dia jadi merasa ingin tinggal sedikit lebih lama di mansion milik kakaknya itu.

•✠•❀•✠•

Saat Savero masuk dia dengan mudahnya menemukan Ivy yang sedang duduk diam membelakanginya di depan jendela. Savero bisa lihat dengan jelas kalau mata itu terlihat memerah dengan kantung mata yang menghitam juga lengan yang semakin mengecil, Savero jadi semakin merasa bersalah atas apa yang telah dia ucapkan malam itu. Lalu, Savero berjalan dengan perlahan kearah Ivy.

"Can you leave me alone Justin? Stop teasing me!!" ucap Ivy.

"Ivy..."

Ivy terkejut mendengar suara yang sangat dia ingat dan langsung menoleh untuk memastikan.

"Sa-savero?!" 

"I came here to apologize."

"For what? Bukannya aku memang hanya mainan? Untuk apa meminta maaf pada orang seperti aku." ucap Ivy dengan nada sedikit kesal sambil sedikit tersenyum.

"Ivy itu tidak benar, aku bisa jelaskan se-"

"Menjelaskan bahwa aku hanyalah mainanmu?" ucap Ivy memotong perkataan Savero.

"IVY LISTEN TO ME!!" bentak Savero.

Itu adalah kali pertama Savero membentak Ivy, membuat Ivy jadi terlonjak kaget dengan air mata yang keluar lagi namun kali ini lebih banyak dari sebelumnya. Savero panik saat melihat Ivy menangis karenanya dan langsung saja memuluk Ivy. Sedangkan Ivy memberontak di pelukan Savero dan tidak segan mendorongnya sampai memukul Savero tapi Savero tetap diam membiarkan Ivy  memukul  sepuasnya.

"ANDARE!!!" bentak Ivy. (Andare = Pergi!)

"I'm sorry Ivy." ucap Savero dengan nada pelan dan dengan raut menyesal.

"Pergi kubilang!! Hiks kau sangat tidak berperasaan!!"

"Ya, aku memang brengsek karena telah membuatmu merasa seperti ini."

"Hikss rasanya sakit." ucap Ivy sambil  tersedu-sedu karena menangis.

"I'm sorry...." 

Ivy mengeluarkan semua amarahnya pada Savero sampai dia lelah dan tertidur di pelukan Savero tanpa Ivy ketahui Savero juga meneteskan air matanya. Savero memindahkan Ivy ke kasur dengan perlahan karean takut membangunkan Ivy yang terlihat lelah, tidak lupa dia juga menutupi tubuh Ivy dengan selimut agar tidak kedinginan. Savero mengecup kening Ivy cukup lama lalu keluar dari kamar Ivy dengan perasaan yang tidak karuan.

Love Accident - YOONIU [BTS x IU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang