Maaf bila ada typo :)
Author juga manusia makanya punya salah❤Happy reading:)
*****
Kelas Nei masih melangsungkan pelajaran. Kali ini mata pelajaran kelas 11 IPA 2 adalah fisika dan itu termasuk salah satu pelajaran kesukaan Nei. Selain karena Nei yang suka berhitung, tapi juga karena gurunya yang asyik dan tidak membosankan. Namanya Bu Tia, guru favorit semua siswa SMA Perwira.
Dipertengahan pelajaran, tiba-tiba saja Nei merasa ingin buang air kecil. Karena tidak ingin melewatkan pelajaran Bu Tia, ia mencoba menahannya walau semakin lama semakin kerasa.
Beberapa menit kemudian rasa ingin buang air kecil semakin menjadi. Dengan terpaksa, Nei mengangkat tangannya sembari memanggil Bu Tia.
"Ada apa, Nei?" tanya Bu Tia.
"Sa-saya ijin ke toilet, Bu."
"Ooo .... Ya udah sana, asal jangan lama-lama, ya," ucap Bu Tia.
"Baik, Bu."
Nei pun beranjak dari kursi untuk keluar kelas. Namun, belum jauh jarak Nei berjalan dari mejanya, seorang siswa mencetus, "Alah, paling alesan buat bolos aja itu, Bu!"
Deg
Nei langsung hilang kepercayaan dirinya. Ia tidak percaya jika ada teman kelasnya yang menuduhnya tidak-tidak seperti itu. Padahal sebelumnya Nei tidak pernah bolos sekalipun.
Refleks Nei mengehentikan langkahnya. Rasa ingin buang air kecil itu berkurang dengan sendirinya. Nei ingin protes kepada laki-laki itu, namun sekuat tenaga ia menahan karena Nei tau, tidak akan ada yang membelanya nanti.
"Iya, Bu! Jangan ketipu sama wajah dia yang SOK POLOS itu!" tambah perempuan yang duduknya di samping laki-laki tadi.
Nei hanya bisa diam mendengar itu. Melawan pun sudah pasti dia berakhir kalah.
"Yoga! Joy! Kalian tidak boleh seperti itu!" sentak Bu Tia yang membuat dua orang itu terdiam. "Sudah, Nei, jangan di dengarkan. Cepat sana kamu ke toilet. Ibu percaya sama kamu."
Nei mengangguk lalu melanjutkan jalannya.
✍️✍️✍️
"Viera! Viera!" heboh Refa yang baru saja memasuki kelas dan langsung menuju ke meja Viera.
"Hm?" balas Viera. Perempuan itu sedang bercermin di kaca kecilnya sambil menebalkan sedikit make up-nya.
"Gue tadi liat si nerd lagi di toilet sebelah kelas kita," jelas Refa.
Viera memutar bola matanya malas lalu menutup cerminnya. "Berita lo gak bermutu tau gak?"
"What?! Lo lupa sama kejadian Ghea tadi pagi emang?"
Viera diam sebentar lalu menampilkan smirk-nya. "Oh ya, ya."
"Nah. Mending sekarang aja, mumpung kita lagi jamkos, nih," usul Refa yang langsung diangguki Viera.
"Okey. Gue udah ada ide," cetus Viera sambil menyibakkan rambut panjangnya yang digerai itu.
Refa langsung mengernyit. "Apa?"
Viera membisikkan sesuatu ke telinga Refa yang membuat perempuan dengan rambut kuncir kuda itu tersenyum senang. "Sip, Ra. Gue suka banget sama rencana lo. Ayo, sekarang aja! Gak sabar gue liat gimana bentukan si nerd itu nanti, hahaha!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You [END]
Teen FictionKalian di sana dikenal banyak orang, sementara aku di sini diacuhkan. Aku hanya bisa diam menyaksikan kalian dengan perantara layar. Mendukung kalian tanpa melakukan apapun. Ya, kita memang sangat berbeda dari banyak segi. Aku mengagumimu, dan aku i...