Yuk, hargai author dengan follow, vote, dan komen❤️
Happy Reading
Ceklek
"Assalamu'alaikum," ucap Key dan Fero ketika memasuki kamar inap Nei. Di samping perempuan yang terbaring lemah itu, ada Puput yang tertidur seraya menggenggam tangan putrinya. Hal tersebut lantas membuat Key memelankan suaranya.
"Bang, Tante Puput tidur, nih. Gimana? Apa nunggu di luar? Takut ganggu," bisik Key.
"Iya aja, yok. Nanti malah kebangun gara-gara kita lagi. Kayaknya dia juga capek mikirin Nei terus." Key mengangguk menyetujui Abangnya.
Ketika dua orang itu berbalik dan hendak membuka pintu kembali, tiba-tiba suara Puput terdengar lemah. "Key, Fero. Kok nggak bilang udah di sini."
Key dan Fero mengurungkan niatnya. Mereka berbalik untuk menyalami tangan wanita itu. Terlihat kelopak matanya menghitam, sudah bisa dipastikan ia terlalu lama menangisi putrinya.
Key tertawa renyah. "Takut ganggu Tante Puput. Soalnya Tante keliatan capek banget."
"Iya. Tante lanjut istirahat aja, maaf mengganggu. Kita bisa balik lagi besok buat jenguk Nei," lanjut Fero. Laki-laki itu sudah berganti pakaian menggunakan jaket parasit hijau lumut.
"Ah, enggak kok. Tante cuma ketiduran tadi," balas Puput membuat Key mengangguk tersenyum.
"Gimana keadaan Nei, Tan?" tanya Fero.
"Kata dokter, dia cuma syok ringan. Tadi dia histeris tiba-tiba sambil jerit minta tolong. Tante nggak kuat lihatnya. Kenapa ada yang sampai tega perlakuin Nei kaya gitu," jawab Puput. Air matanya kembali meluruh melihat wajah pucat Nei yang masih tertidur tenang itu.
Key mengelus bahu Ibu pelatih les dancenya itu. Matanya mengembun menatap Nei. Membayangkan wajah perempuan itu yang biasanya selalu tersenyum, kini pucat dan sayu. Key yakin, ini semua pasti ulah wanita yang sering diceritakan oleh Nei padanya.
"Tante tenang aja, nanti pasti Kak Nei membaik, kok. Dia cuma trauma ringan," kata Key menenangkan.
"Siapa, sih, sebenernya yang lakuin ini? Apa perlu kita cari tau siapa pelakunya?" cetus Fero.
"Sebenernya gue curiga sama seseorang." Fero dan Puput refleks menoleh ke Key.
"Siapa, Key?" tanya Puput.
"Kakak kelas Kak Nei yang namanya Viera. Dia yang sering diceritain Kak Nei kalau sering bully dia. Bahkan Kak Nei pernah diguyur seember air sama Viera Viera itu waktu habis keluar toilet. Kata Kak Nei, Viera itu emang benci banget sama Kak Nei," terang Kei.
"Diguyur air? Apa dia yang dimaksud Nei waktu itu?" bingung Puput.
"Waktu itu?" tanya Fero.
Puput mengangguk. "Iya. Nei pernah ijin pulang pagi dengan seragam basah kuyup, dia cerita katanya gara-gara ada orang yang ngerjain dia dengan nyiram air. Mulai saat itu Tante was was sama keadaan Nei."
Key dan Fero munggut-munggut. "Ya udah, kita laporin dia aja!" celetuk Key.
"Nggak bisa, Key," tolak Fero. "Kita nggak bisa laporin orang gitu aja. Kita nggak punya bukti yang kuat, bisa-bisa kalo salah orang, malah kita yang dilaporin balik atas kasus pencemaran nama baik."
"Kita laporin ke sekolahnya aja, nanti juga mereka bertindak," balas Key.
"Kalo itu nanti malah Nei semakin dalam bahaya. Hukuman karena kasus kaya gitu biasanya cuma dihukum skors, nanti si pelaku bisa balik lagi. Dan buruknya, kalo si pelaku punya rasa dendam, dia pasti balas dendam ke Nei. Kasian dia, bukannya memulih tapi malah makin kacau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You [END]
Teen FictionKalian di sana dikenal banyak orang, sementara aku di sini diacuhkan. Aku hanya bisa diam menyaksikan kalian dengan perantara layar. Mendukung kalian tanpa melakukan apapun. Ya, kita memang sangat berbeda dari banyak segi. Aku mengagumimu, dan aku i...