Ditunggu spam vote dan komennya ❤️
Happy Reading
*****
Drrtttt .... Hei kamu ya kamu yang murung itu drrtttt .... Kenapa wajah manismu ditekuk gitu drrtttt ....
"Eungh ... siapa sih ah! malem-malem gini telpon!" gerutu seorang perempuan yang terbangun karena kenyaringan ponselnya. Ia mengucek-ucek matanya untuk menjernihkan penglihatan.
Dengan malas ia mengambil ponsel yang berada di atas nakas kemudian menggeser tombol hijau ke atas. "Hem? Siapa?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Eca!!"
"Tuhan!" Eca yang terkejut pun refleks menjauhkan ponsel dari telinga. Ia membaca nama kontak itu. Tertulis 'Kak Viera' di sana. Ia menempelkan kembali benda pipih itu ke telinga.
"Biasa aja napa, Kak?!" kesal Eca.
"Berisik lo ah!"
Lah, batin Eca heran. Bukannya dia yang berisik tadi?
"Iya-iya, apa? Tumben banget jam segini telpon."
"Lo udah laksanain misi kita tadi belum?"
"Ha? Misi? Misi apa, njir?!"
"Ck, pikun lo! Tadi, yang di rooftoop."
Mata Eca menerawang ke atas. Mengingat-ingat kembali apa yang ia lakukan tadi di rooftoop sekolah.
Flashback
Setelah berhasil mengambil gambar barang yang berada di dalam tas Nei, dengan cepat Eca pergi mencari Viera. Ia sudah hampir mengelilingi satu sekolahan, tapi belum juga menemukan perempuan itu. Ah, masih ada satu tempat yang belum ia datangi. Dengan cepat ia menuju ke sana.
Benar saja, ternyata Viera berada di rooftoop bersama Refa dan Ghea. Ghea? Ya, perempuan itu memang sejak pembelajaran selesai tadi belum pulang karena ada urusan dengan guru ekstra vokal.
"Kak Era!" panggil Eca. Ia berjalan menghampiri Viera.
Ghea yang saat itu sedang duduk di kursi kayu sambil memainkan ponsel menoleh ke arah Eca. "Ra, dicariin sepupu lo, tuh!" Ia menunjuk Eca menggunakan dagunya.
Viera menghentikan dancenya lalu mematikan musik yang bersumber dati ponselnya sendiri. Matanya beralih ke Eca, begitupun Refa.
"Apaan? Tumben nyariin," celetuk Viera.
"Gue ada info penting buanget buat lo," balas Eca.
"Info apa?" sahut Ghea yang diangguki Viera dan Refa.
Dengan tergesa-gesa Eca membuka ponselnya lalu menunjukkan sebuah foto di mana Nei sedang membereskan isi tasnya. "Nih, liat!"
Ketiga perempuan yang berhadapan dengan Eca saat ini menatap detail gambar yang ditunjukkan Eca. Dahi mereka kompak mengernyit. "Apa sih?" bingung Viera sambil memperbesar fotonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You [END]
Teen FictionKalian di sana dikenal banyak orang, sementara aku di sini diacuhkan. Aku hanya bisa diam menyaksikan kalian dengan perantara layar. Mendukung kalian tanpa melakukan apapun. Ya, kita memang sangat berbeda dari banyak segi. Aku mengagumimu, dan aku i...