- MLMD 04 -

228 25 10
                                    

***

Eun Bi yang masih syok dengan segera keluar dari dalam mobil. Dia harus mencari tahu lebih dalam soal apa yang baru saja dia lihat.

Gadis itu dengan segera menyusul keduanya yang sudah menghilang di balik pintu.

Eun Bi tak mendapati keduanya. Hanya sebuah pintu lift yang kini ada di depannya. Mata gadis itu melirik angka yang tertera di atas pintu, mencari tahu di lantai berapa lift itu berhenti.

Lantai 5

Eun dengan segera menekan tombol lift. Berusaha secepat mungkin menyusul keduanya. Pintu terbuka, Eun Bi masuk tanpa ragu. Jemarinya menekan angka yang sama dengan yang tadi dia lihat.

"Aku tidak tahu apa yang aku lakukan ini benar atau tidak, saat ini aku hanya ingin menyelamatkan Eonnie jika hal yang aku pikirkan benar adanya."

Tak lama pintu itu terbuka. Eun Bi keluar tanpa menunggu. Matanya melirik lorong panjang yang ada di depannya.

"Ada begitu banyak pintu, aku tidak tahu kemana mereka masuk."

Eun Bi memulai langkahnya. Dia tak tahu harus kemana.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Sebuah pintu terbuka membuat gadis itu tersentak dan mengambil langkah ke balik dinding. Dari persembunyiannya dia melihat sosok Siwon yang keluar seraya mengambil kotak besar di samping pintu.

"Benar, itu memang Siwon Oppa."

Siwon masuk dengan segera membuat Eun Bi keluar. Kakinya kini melangkah mendekati pintu di tengah koridor. Eun Bi menatap nomor yang tertempel di pintu.

Unit 053

Eun Bi dengan segera mengeluarkan ponselnya. Memotret nomor yang tertera di sana tanpa ragu. "Aku harus menyelidiki kebenarannya."

Kaki itu kembali melangkah menjauh dari pintu. Eun Bi harus bergegas jika tidak ingin ketahuan. Meski di otaknya begitu banyak pertanyaan namun saat ini dia harus pergi sebelum terlambat.

***

Yuri menegak beberapa butir obat yang menjadi rutinitasnya selama bertahun-tahun.

Sebuah ketukan membuatnya melirik pintu.

"Eonnie, aku boleh masuk?"

"Em."

Setelah mendapatkan izin, Eun Bi tanpa ragu masuk. Gadis itu memperhatikan sang Kakak yang berusaha menelan obatnya satu per satu.

Helaan napas terdengar membuat Yuri melirik sang adik yang kini duduk di sebelahnya. "Wae? Kenapa kau terlihat begitu lelah?"

Eun Bi menatap sang Kakak yang bertanya.

Apa Eonnie akan baik-baik saja?

"Eun Bi-ya?"

"Tidak, aku hanya lelah. Aku mendatangi semua toko hanya untuk memeriksa produk yang baru saja Eonnie keluarkan."

My Lovely My Destiny ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang