- MLMD 13 -

175 26 10
                                    

***

Go Ara berdiri saat Siwon berjalan menuju ruangannya. Matanya melirik gadis itu singkat. "Masuk ke ruanganku sekarang."

Hanya kalimat itu yang terucap dan Siwon kembali melanjutkan langkahnya.

Dengan perasaan berat Ara akhirnya mengikuti perintah. Gadis itu masuk dengan segera ke dalam ruangan.

"Ada apa? Apa ada dokumen yang belum aku berikan?"

Siwon berbalik detik itu juga. "Ke mana kau semalam? Kenapa kau tidak menjawab panggilanku? Dan saat ke rumahmu kau pun tidak ada."

Ara diam. Kepalanya saja masih nyeri karena rasa mabuknya dan kini mendengar semua pertanyaan Siwon membuatnya semakin pusing.

"Go Ara!"

Gadis itu terkejut dan mengangkat kepalanya menatap Siwon. "Tidak seharusnya kau membentakku."

"Aku bertanya padamu, apa kau tahu jika gadis itu mungkin saja curiga pada kita? Aku berpikir sepanjang malam dan kau, kau pergi entah ke mana."

Mata Ara memerah detik itu juga. Dia merasa tersakiti akan kalimat Siwon barusan. "Tidak seharusnya kau mengatakan hal itu. Kau berpikir sepanjang malam? Kau takut akan perselingkuhan ini, begitu? Kalo begitu biarkan saja dia tahu!" Suara itu bergetar membuat Siwon terkejut.

"Biarkan dia tahu tentang diriku, aku sudah lelah bersembunyi dan aku juga ingin pengakuan darimu! Kau pikir selama ini aku tidak tersakiti?" Mata itu berkaca-kaca, Ara tak lagi bisa mengontrol emosinya. Dia lelah, sangat lelah.

"Setiap kali kau pergi meninggalkanku hanya karena gadis itu, apa kau tahu seberapa hancurnya hatiku? Dia menggenggam tanganmu di depanku dan kau masih berpikir jika aku tidak memikirkannya?!"


Suara teriakan menggema dalam ruangan itu. Ara sudah kehilangan kendali, dia sudah sangat lelah akan takdir yang membuatnya menjadi kekasih simpanan.

Siwon yang melihat jika Ara kehilangan kesabaran dengan segera mendekati gadis itu.

"Miane, aku hanya takut jika dia akan tahu. Aku tidak bermaksud untuk membentakmu, maafkan aku." Siwon meraih jemari gadis itu dan menggenggamnya.

Ara tak lagi bisa menahan, air mata itu jatuh begitu saja. Rasa sesak yang sejak tadi dia tahan akhirnya meluap.

Siwon yang melihat jika gadis itu menagis dengan segera memeluknya erat. "Maafkan aku, aku bersalah."

"Aku hanya ingin kau tahu jika ini juga sulit untukku."

Siwon semakin mengeratkan pelukannya mendengar suara Ara yang bergetar karena tangisannya.

"Maafkan aku, aku sungguh minta maaf."

Suara isakan gadis itu menggema dalam ruangan membuat siapapun yang mendengar pasti mengerti betapa dia sangat menderita.

.

.

Di rumahnya, Yuri berjalan menuju ruang keluarga. Gadis itu mendekati sang ibu yang duduk seraya merapikan beberapa tangkai bunga mawar.

My Lovely My Destiny ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang