***
"Eun Bi-ya, Eonnie bisa jelaskan semuanya."
Gadis itu menggeleng cepat. "Anio, aku tidak butuh penjelasan, yang harus aku lakukan saat ini adalah memberitahu Appa soal kebenarannya."
"Tidak Kwon Eun Bi, Eonnie mohon jangan lakukan itu." dengan cepat Yuri menarik lengan Eun Bi membuat gadis itu kembali terhenti.
"Wae? Apa alasannya Eonnie? Apa yang membuatmu melarangku untuk mengatakannya?"
"Eun Bi-ya, biarkan semua berjalan sesuai kemauanku. Appa tidak akan pernah tahu selama kau diam, kau mengerti itu bukan?"
Eun Bi menggeleng cepat menjawab. "Tidak, aku tidak mengerti dan tidak akan pernah mau untuk mengerti." Gadis itu menatap Yuri dengan mata merahnya. "Eonnie, sebenarnya apa yang kurang darimu? Kau tidak harus merendah hanya karena laki-laki itu. Apa kau tahu bagaimana rasanya jadi aku selama ini? Menahan rasa marahku karena masih memikirkan soal penyakitmu, dan sekarang kau malah melarangku?"
Yuri semakin mengeratkan genggaman tangannya. "Aku mohon." Gadis itu menatap sang adik dengan bendungan air matanya. "Aku sangat mencintainya Eun Bi-ya, semua akan baik-baik saja, percaya padaku."
Eun Bi menepis tangan itu kasar membuat Yuri tersentak. "Eonnie jeball!!" Yuri terkejut bukan main saat mendengar Eun Bi berteriak padanya untuk pertama kali.
"Eun Bi-ya..."
"Apa salahku jika aku hanya ingin melindungimu Eonnie? Kau satu-satunya saudaraku, meski sejak kecil kau selalu diperlakukan istimewa aku tidak mempermasalahkan hal itu karena aku tahu jika kau juga menyayangiku. Tapi kini, aku tidak bisa melihatmu hancur..."
Eun Bi sama sedihnya dengan Yuri, bahu itu bergetar menatap sang kakak yang sangat dia sayangi. "Aku tidak bisa biarkan kau bersama laki-laki yang tega membagi cintanya dengan gadis lain. Kakakku terlalu berharga untuk itu." Eun Bi tertunduk detik itu juga, dia tak lagi bisa menahan amarah yang kini menguasai.
Yuri pun merasakan hal yang sama. Dia sama terlukanya, bahkan lebih dari yang orang tahu. Gadis itu menangis di depan Eun Bi membuat sang adik mengangkat kepalanya dan memeluk Yuri erat.
"Eonnie, begitu banyak yang menyayangimu, kenapa kau malah memilih menanggungnya sendiri?"
Yuri tak menjawab, hanya isakan yang terdengar. Jemarinya mencengkeram kuat baju yang Eun Bi pakai.
"Miane Eun Bi-ya, karena membohongimu selama ini."
Mendengar itu Eun Bi menggeleng cepat. "Anio, aku seharusnya bisa lebih peka terhadapmu. Saat Eonnie menangis malam itu, seharusnya aku masuk dan menenangkanmu bukannya malah pergi begitu saja."
Yuri kembali terisak, dia begitu tersakiti namun impian bahagianya bersama Choi Siwon lebih besar dibandingkan dengan itu.
Kedua gadis itu menangis dan saling menguatkan, Eun Bi tak bisa memaksakan kehendaknya jika melihat keteguhan Yuri yang sudah sampai pada puncaknya seperti ini. Sang kakak tidak akan goyah meski dia mengatakan semua pada ayah mereka, yang hanya akan terjadi adalah memburuknya kondisi Yuri jika hal itu masih dia paksakan.
Eun Bi hanya bisa berharap agar pilihan Yuri tidak salah dan Choi Siwon akan berubah.
Dua minggu kemudia...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely My Destiny ( Complete )
FanfictionPertunangan antara Yuri dan Siwon sudah diatur sejak mereka masih anak-anak. Penyatuan keduanya dilakukan karena keluarga Siwon yang berhutang budi pada Ayah Yuri di masa lalu. Namun Siwon tidak pernah mau menganggap Yuri ataupun memperhatikannya d...