- MLMD 26 -

224 27 15
                                    

***

Siwon pulang dengan perasaan sedih, laki-laki itu menyeret langkah memasuki rumah membuat sang Ibu yang melihat itu mendekat dengan segera.

"Siwon-ah, apa yang membuatmu pulang kemari nak? Ada sesuatu yang kau butuhkan dari Eomma?"

Siwon menatap sosok itu. "Yuri, dia sudah sadar."

"Benarkah? Syukurlah jika begitu." Seolah teringat akan masalah yang terjadi, sang Ibu mendekati Siwon dan memegang lengannya. "Lalu, apa mereka mengizinkanmu menemuinya?"

"Eomma."

"Ne?"

Siwon menatap wajah itu dengan mata yang memerah. "Selama ini aku sangat jahat padanya."

"Apa yang kau katakan nak?"

"Aku menyakitinya dengan berpura-pura mencintai gadis itu dan yang lebih parahnya lagi, aku berselingkuh di belakangnya." Siwon terisak seketika, matanya tak bisa menahan air mata itu lagi.

Sang Ibu yang melihat putra semata wayangnya itu menangis dengan segera memeluk tubuh itu.

"Kini kau menyadarinya nak, dan itu adalah hal baik. Yuri sudah sadar sekarang dan kau bisa meminta pengampunan darinya."

Siwon menggeleng dalam pelukan sang Ibu. "Tidak, dia tidak bisa mengingatku Eomma... Dia melupakanku."

Mendengar penuturan sang putra Nyonya Seo menarik diri dengan segera. Matanya menatap tanya wajah itu. "Apa yang kau katakan nak?"

"Iya Eomma, Yuri terbangun dari komanya dan mengenali semua orang selain diriku."

"Tapi kenapa? Kenapa dia hanya melupakanmu di saat dia mengenali semua orang?"

"Dokter bilang jika alam bawah sadarnya tanpa sadar menghapus memori tentang diriku, hal itu terjadi karena Yuri begitu tertekan akan semua kelakuanku."

Melihat Siwon yang kembali menangis, sang Ibu kembali memeluknya. Siwon memang bersalah namun melihatnya menangis tetap saja hati wanita itu sedih.

"Tenanglah sayang, Eomma di sini bersamamu."

Siwon membenamkan wajahnya pada pundak wanita itu. Sang Ibu yang bisa merasakan jika tubuh itu bergetar semakin mengeratkan pelukannya.

.

.

Siwon terlihat lebih tenang sekarang, Nyonya Seo mendekati putranya yang kini duduk sendiri si teras belakang.

"Nak."

Mendengar suara lembut sang Ibu, Siwon melirik wanita yang kini duduk di sebelahnya itu.

"Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?"

Siwon mengangguk pelan seraya menggenggam jemari sang Ibu. "Miane Eomma."

"Untuk?"

"Aku sadar, selama ini aku terlalu egois dan mengabaikan semua nasehat Eomma. Aku menyesali itu."

My Lovely My Destiny ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang