- MLMD 06 -

202 23 11
                                    

***

Yuri terbaring di atas ranjang rumah sakit. Dia baru saja siuman setelah melewati pertarungan dengan penyakitnya yang tiba-tiba saja kambuh.

"Yuri-ya, kau harus ingat kata-kataku. Jangan bekerja terlalu lelah dan selalu minum obatmu, kau mengerti? Aku tidak ingin kau kembali kemari dengan keadaan seperti hari ini."

Yuri tersenyum menatap laki-laki berjas putih itu. "Arraso Dokter Im."

"Baiklah, kau boleh istirahat sekarang. Aku permisi."

Yuri mengangguk menjawab sang Dokter yang sudah sejak lama mengurus penyakitnya. Laki-laki itu berjalan dan menghilang di balik pintu.

Yuri melirik ponselnya yang bergetar dan seketika menjawab panggilan itu.

"Em, Eun Bi-ya?"

Eonnie baik-baik saja? Appa menelepon dan bilang jika Eonnie kembali mengalami serangan jantung.

Yuri tersenyum. "Eonnie baik-baik saja sayang. Sekarang setelah di rumah sakit Eonnie sudah lebih baik."

Syukurlah. Aku sangat khawatir mendengarnya. Jika saja aku ada di sana.

Yuri bisa mendengar nada menyesal dalam kalimat Eun Bi, membuatnya terbayang akan wajah gadis itu. "Tidak perlu dipikirkan, di sini Eonnie tidak sendiri. Kau selesaikan saja pekerjaanmu di Busan dan segeralah kembali."

Em Eonnie. Aku akan kembali secepatnya.

"Baiklah, sampai nanti. Jaga dirimu sayang."

Ne. Sampai ketemu nanti.

Yuri tersenyum seraya menarik kembali ponselnya. Dia beruntung karena di keliling orang-orang yang sangat menyayanginya.

Pintu itu kembali terbuka, Yuri dengan cepat melirik sosok yang kini masuk dan berjalan mendekatinya.

"Oppa?"

Siwon menatap gadis itu dengan wajah khawatir sedangkan gadis yang ditatap hanya membalas dengan bingung.

"Kau baik-baik saja?"

Yuri mengangguk cepat. "Em. Tapi kenapa Oppa..." Yuri bungkam detik itu juga saat Siwon dengan segera mendekapnya.

"Syukurlah, aku sangat khawatir." Sosok itu menarik diri segera, memperhatikan wajah Yuri yang sedikit pucat. "Bagaimana hal ini bisa terjadi? Kau kelelahan atau apa?"

Yuri menggeleng cepat. "Anio, tidak ada hal yang harus dikhawatirkan Oppa."

Siwon membelai wajah gadis itu pelan membuat Yuri tersenyum lebar. "Oh ya, bukankah Oppa pergi ke Busan? Kenapa Oppa bisa ke mari?"

"Kau pikir aku bisa tetap di sana setelah mendengar kabar tentangmu? Aku tidak sejahat itu."

"Apa Oppa begitu mencintaiku?"

"Apa yang kau katakan, tentu saja. Aku bahkan langsung pulang setelah Komisaris menelpon, apa hal itu masih tidak bisa membuatmu percaya?"

My Lovely My Destiny ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang