***
Siwon menatap Go Ara yang duduk di meja kerjanya. Setelah beberapa saat yang lalu gadis itu masuk seketika suasana ruangan berubah. Siwon tidak merasa tertekan lagi akan pekerjaan yang menumpuk.
Jemari gadis itu menyentuh pundak Siwon membuat sang laki-laki itu menatapnya dengan senyuman.
"Jangan mengganggu, aku masih ada pekerjaan."
"Apa kau tidak suka aku ada di sini?"
Siwon kembali menatap gadis itu. "Mana mungkin aku tidak suka. Hanya saja aku masih ada pekerjaan."
"Baiklah jika begitu." Go Ara bangkit dari duduknya, mengambil tempat di belakang Siwon. Tangannya memegang pundak laki-laki itu seraya mendekatkan dagunya ke pundak Siwon. "Sebagai gantinya, kau harus ke apartemen malam ini. Kau bisa bukan?"
Siwon melirik gadis itu cepat. "Malam ini?"
"Em, kemarin aku sudah mengalah dan membiarkanmu makan malam bersamanya. Setidaknya malam ini kau harus datang dan menghabiskan waktu bersamaku." gadis itu menatap Siwon memohon yang langsung dijawab dengan senyuman.
"Baiklah, aku akan pulang ke apartemen."
Seketika senyum itu mengembang. Go Ara yang berhasil mendapatkan apa yang dia mau dengan segera bangkit. "Baiklah karena kau sudah setuju makan aku bisa keluar sekarang."
Siwon tersenyum seraya mengangguk. Matanya melirik Go Ara yang berjalan menjauh dan seketika menghilang di balik pintu.
"Dia baru akan senang jika kemauannya dituruti." kini laki-laki itu mengalihkan pandangannya pada layar laptop yang sejak tadi menjadi saksi bisu dalam ruangan.
Suara ponsel berdering membuat Siwon melirik benda persegi itu. Dengan segera jemari itu meraihnya, mata Siwon seketika membulat saat membaca nama yang tertera.
"Komisaris?"
Tanpa menunggu Siwon menjawab.
"Yeobseyo."
Nak, apa kau sedang ada di kantor?
"Ne, aku sedang ada di ruanganku. Ada masalah apa Komisaris?"
Tidak ada hal penting. Aku hanya ingin makan siang bersama keluargamu. Apa sekarang kau bisa keluar?
"Baiklah, aku akan menghubungi Eommonim dan memberitahunya."
Em, aku akan segera kirim alamatnya.
"Ne."
Siwon menutup panggilan itu dengan segera. Matanya menatap layar ponsel yang masih menyala. "Apa lagi yang ingin dia bahas?" tanpa menunggu Siwon berdiri dari duduknya. Meraih jas yang tergantung di sudut ruangan dan dengan segera memakainya.
.
.
Siwon yang sudah tiba di alamat yang tadi dia terima berjalan mendekati meja di sudut ruangan. Dari tempatnya dia bisa melihat Yuri yang sedang mengobrol dengan Ibunya dan juga Komisaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely My Destiny ( Complete )
FanfictionPertunangan antara Yuri dan Siwon sudah diatur sejak mereka masih anak-anak. Penyatuan keduanya dilakukan karena keluarga Siwon yang berhutang budi pada Ayah Yuri di masa lalu. Namun Siwon tidak pernah mau menganggap Yuri ataupun memperhatikannya d...