***
Siwon berjalan menuju mobilnya dengan langkah lebar, jemarinya sejak tadi menekan kontak Ara guna menghubungi gadis itu.
Hari ini Ara memang meminta izin untuk libur bekerja, sebagai satu-satunya orang yang tahu akan alasannya, Siwon merasa cemas karena sejak siang gadis itu tidak menjawab panggilannya.
"Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan?"
Siwon membuka pintu mobil dan masuk dengan segera, jemarinya dengan cekatan memasang sabuk pengaman.
"Kenapa dia tidak menjawab?" Siwon menatap kesal layar ponsel yang hanya memperlihatkan panggilan keluar tanpa ada pertanda jawaban.
Siwon meletakan benda itu kasar ke kursi sebelah dan tanpa menunggu dia memacu mobil meninggalkan gedung.
..
Sementara itu, laki-laki dengan jas coklatnya menatap bingung Go Ara yang kini tidak sadarkan diri.
Jemarinya terulur menyentuh lengan gadis itu. "Go Ara, kau harus bangun. Aku tidak tahu harus melakukan apa? Ara-ya." Berkali-kali lengan itu di sentuh namun Ara tak juga sadar.
"Aish, apa yang harus aku lakukan?" Natanya melirik sekeliling namun hanya mendapati tatapan dari pengunjung lainnya. "Ah, aku tidak ada pilihan lain."
Sosok itu bangkit dengan segera, kakinya melangkah mendekati Ara. Jemarinya meraih tas gadis itu dan mengalungkannya di leher. "Baiklah, aku tidak ada maksud lain selain ingin membantumu." Dengan cekatan laki-laki bertubuh tinggi itu memutar badan dan membawa Ara di punggungnya.
Kakinya melangkah keluar dari warung tenda itu, dia bergegas menuju mobil merah yang terparkir tak jauh dari sana.
Dengan langkah yang berat akhirnya Seo Joon berhasil membawa Ara mendekati mobil. Jemarinya terulur memegang gagang pintu membuat pintu itu terbuka.
Dengan hati-hati dia merebahkan tubuh Go Ara. Helaan napas terdengar saat gadis itu sudah aman dan duduk dengan nyamannya.
"Kau masih berat seperti dulu." Tanpa diduga, sebuah senyum terbit saat melihat wajah gadis yang kini terlelap itu.
Seo Joon menghentikannya, dia menutup pintu dan bergegas menuju kursi kemudi. Laki-laki itu masuk tanpa ragu dan memasang sabuk pengaman dengan segera, namun belum sempat dia selesai Go Ara kini membuka matanya.
"Oh? Di mana aku?" Ara mengerjap beberapa kali karena bingung akan tempatnya sekarang.
"Kau sudah sadar? Maaf jika aku lancang, aku hanya ingin mengantarmu pulang."
Ara melirik sosok yang baru saja berucap. "Kau?" Dia terkejut bukan main saat berhasil mengenali wajah itu. "Bagaimana bisa kau ada di negara ini?"
Seo Joon tersenyum menjawab pertanyaannya. "Aku kembali karena sudah saatnya."
Go Ara terdiam, dia sangat bingung sekarang. Bagaimana tidak, laki-laki itu kini ada di depannya. Sosok yang hampir tiga tahun tidak pernah dia lihat, laki-laki yang dulu sangat dekat dengannya.
***
Mobil merah itu berhenti, Go Ara yang sejak tadi diam kini melirik Seo Joon ragu. "Terima kasih karena sudah mengantarku." Jemarinya membuka sabuk pengaman dengan cepat. "Kalau begitu aku permisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely My Destiny ( Complete )
FanfictionPertunangan antara Yuri dan Siwon sudah diatur sejak mereka masih anak-anak. Penyatuan keduanya dilakukan karena keluarga Siwon yang berhutang budi pada Ayah Yuri di masa lalu. Namun Siwon tidak pernah mau menganggap Yuri ataupun memperhatikannya d...