***
Eun Bi melirik Minho yang berada di balik kemudi. "Oppa benar-benar akan melakukannya? Terus mendukung Siwon Oppa meskipun aku menentang?"
Minho hanya diam membuat emosi gadis itu semakin memuncak.
"Aku masih belum bisa menerima jika ternyata Sooyoung Eonnie dan Oppa terlibat, kalian tidak memberitahuku jika dia kembali dan sekarang aku harus setuju untuk bekerja sama dengannya? Begitukah?"
"Eun Bi-ya..."
"Apa kau ingin pernikahan ini batal?"
Mendengar hal itu Minho dengan cepat melirik gadisnya. "Apa yang kau katakan, lusa adalah harinya. Kau tidak boleh mengatakan hal seperti itu."
"Aish! Aku membenci kalian semua. Bagaimana bisa kalian membuatku pusing di saat hari pernikahanku sudah sangat dekat?" Eun Bi menyandarkan diri di kursi dengan tangan yang memijit pelipisnya.
"Eun Bi-ya, jangan terus mengingat kesalahannya. Saat ini dia sangat tulus pada kakakmu. Aku yakin kau juga bisa melihatnya."
"Anio, tidak akan pernah."
Minho mendesah pasrah. Ya, setelah kedatangan Siwon kemarin Eun Bi selalu marah padanya. Dia merasa ditipu karena bahkan Sooyoung pun tahu soal semuanya.
Minho hanya berharap jika hal ini tidak akan mengganggu acara pernikahan mereka.
.
.
Eun Bi yang sudah sampai kini bergegas menuju kamarnya, namun kaki itu terhenti saat sosok Yuri terlihat duduk di ruang tengah. Gadis itu melirik saat menyadari kedatangan sang adik.
"Eun Bi-ya, kau sudah pulang?"
Eun Bi bersikap dingin dan kembali melangkah, Yuri tidak bisa membiarkan keadaan semakin canggung. Gadis itu berdiri dengan segera mendekati sang adik. "Eun Bi-ya."
Jemarinya kini menahan lengan Eun Bi, membuat gadis itu menatapnya kesal. "Aku ingin istirahat Eonnie."
Yuri diam, mengamati wajah sang adik yang terlihat tak bersahabat. Tanpa diduga sosok itu memeluk Eun Bi segera. "Eonnie tahu kau marah, jika jadi kau aku juga akan begini."
Eun Bi tak bereaksi, dia hanya terus diam. Yuri menarik diri segera, memandangi kembali wajah sang adik kesayangan itu.
"Eun Bi-ya."
"Wae?"
"Apa kau sangat menyayangiku?"
"Harus sekali hal seperti itu dipertanyakan?"
Yuri tersenyum seraya mengangguk. "Jika benar begitu, maka seharusnya kau bisa mengerti pilihan Eonnie."
"Dengar Eonnie, aku tidak ingin mendengar pembelaan. Aku tidak suka jika Eonnie dan Oppa membicarakan hal-hal baik hanya untuk memperbaiki pandanganku terhadapnya. Aku tidak suka jika ada yang ingin menyakiti keluargaku dan hal itu tidak bisa dicegah."
"Arraso, tapi kau juga tahu jika Eonnie mencintainya."
"Anio."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely My Destiny ( Complete )
FanfictionPertunangan antara Yuri dan Siwon sudah diatur sejak mereka masih anak-anak. Penyatuan keduanya dilakukan karena keluarga Siwon yang berhutang budi pada Ayah Yuri di masa lalu. Namun Siwon tidak pernah mau menganggap Yuri ataupun memperhatikannya d...