- MLMD 11 -

185 27 6
                                    

***

Jemari Yuri dengan terampil menyusun setiap bahan yang tadi dia beli ke dalam lemari. Persediaannya cukup banyak, Yuri senang karena sudah cukup lama dia tidak melakukan hal itu.

Siwon memang memiliki kediaman sendiri selain rumahnya. Sebuah apartemen mewah yang dia dapat dari hasil kerjanya selama ini, tempat itu terlihat lebih mewah dari apartemen yang dia berikan pada Go Ara.

Yuri menaruh beberapa kaleng bir sebagai barang terakhir yang selesai dia masukan dalam lemari penyimpanan.

Sekilas kenangan kembali melintas, gadis itu tersenyum seraya mengingat kembali wajah kesal Ara saat dirinya membawa pergi Siwon.

Yuri bersyukur karena membuat keputusan benar dengan menaruh sebuah alat sadap di balik lukisan besar dalam kantor Choi Siwon, dengan begitu dia bisa lebih leluasa untuk menentukan tindakannya guna melawan keduanya.

"Yuri-ya, kau sudah selesai?"

Suara berat Siwon membuat Yuri meliriknya cepat. "Em Oppa, aku sudah mengisi penuh semuanya." Yuri bangkit dengan segera dan melangkah ke arah laki-laki itu. "Oppa ingin aku buatkan apa untuk makan malam?"

"Tidak perlu." Siwon meraih jemari gadis itu seraya menatap lekat wajahnya. "Kau tidak harus mengotori tanganmu ini, kita pesan saja. Kau mau apa?"

Yuri memperhatikan laki-laki itu dengan serius.

Kau sangat ahli dalam berpura-pura Oppa.

Tanpa diduga Yuri menarik jemarinya segera membuat Siwon tersentak karenanya. "Ah benar, aku lupa jika ada janji malam ini. Aku harus segera pergi Oppa, Eun Bi sudah memesan tempat untuk makan malam denganku. Kau tidak keberatan bukan Oppa?"

Siwon masih dengan perasaan tak percayanya menatap gadis itu. "Begitukah? Lalu sekarang kau akan pergi?"

"Em, kau tidak marah bukan? Aku sudah lama tidak keluar bersamannya."

"Anio, aku tidak mungkin marah. Apa sekarang kau mau aku antar?"

Yuri menggeleng detik itu juga. "Tidak perlu, Eun Bi sudah mengirim supir untukku." Yuri tersenyum dan berjalan menuju sofa, jemarinya meraih mantel dan segera memakainya. "Jangan tidur terlalu larut Oppa, kau bisa membagi pekerjaanmu pada Choi Minho." Yuri menatap laki-laki itu kembali. "Aku pergi dulu ya."

Siwon tersenyum lebar menjawabnya, dia memandangi punggung gadis itu sampai akhirnya menghilang di balik pintu.

"Sial, aku bahkan meninggalkan Go Ara karenanya." Siwon meraih ponsel dalam sakunya dengan segera, mengetik kontak Ara dan tanpa menunggu, menghubunginya.

.

.

Yuri yang sudah berada di luar berbalik menatap bangunan itu. Senyum lebarnya terbit seolah dia sangat puas akan apa yang sudah dia lakukan.

Gadis itu berbalik dan kembali melangkah, tidak ada pertanda dari kedatangan supir seperti yang tadi dia katakan. Gadis itu hanya terus melangkah menjauhi kediaman Siwon.

***

Kini langit kembali cerah, cahaya matahari kembali menyapa.

Siwon keluar mobil dengan segera, dia melangkah melewati teras dan masuk saat pintu dibuka lebar.

My Lovely My Destiny ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang