My Lovely My Destiny ( Complete )

- MLMD 20 -

***

Hari ini semua orang bersiap untuk acara pernikahan Yuri dan juga Siwon. Setelah malam itu, Yuri kembali mencoba untuk percaya bahwa Siwon benar-benar kembali padanya.

Dia juga mendengar dari Minho dan Eun Bi jika Ara sudah meninggalkan laki-laki itu. Yuri tentunya merasa lega karena akhirnya dia bisa menikah dengan laki-laki yang dia cintai.

Saat ini gadis itu sedang tersenyum seraya menatap buket bunga dalam genggamannya. Ya, Yuri sedang duduk di ruangan pengantin. Menunggu acara pernikahannya dimulai.

Matanya melirik pintu besar yang kini terbuka.

"Yuri-ya."

Senyum gadis itu mengembang saat mendapati jika Minho lah yang kini masuk dan berjalan mendekatinya. "Choi Minho? Bagaimana bisa kau terlihat begitu tampan?"

Minho tersenyum mendengarnya. Dia juga terpesona melihat Yuri yang terlihat begitu cantik dalam balutan gaun pengantin. "Jangan katakan hal seperti itu, atau tidak aku akan menculikmu dan menikahimu secara paksa."

"Yah!"

Keduanya tertawa. Minho mengeluarkan kotak kecil dari saku jasnya dan mengulurkannya pada Yuri.

"Apa ini?"

"Hadia pernikahanmu."

Mendengar itu, Yuri dengan segera membukanya. Matanya berbinar saat melihat sebuah gelang putih dengan inisial namanya. "Minho-ya." Yuri menatap haru laki-laki itu.

"Jangan menatapku seperti itu." jemarinya dengan segera mengeluarkan gelang dan meraih tangan Yuri, Minho memakaikan gelang itu tanpa ragu. "Meski kau menjadi miliknya namun kau tetap sahabatku bukan?"

"Tentu saja."

Minho tersenyum saat gelang itu kini melingkari perggelangan tangan Yuri. "Kau menyukainya?"

Yuri mengangkat tangannya dan mengangguk. "Em, aku suka."

"Syukurlah jika begitu." Matanya kembali menatap Yuri. "Kau tidak perlu khawatir soal apapun sekarang, Ara akan pergi hari ini dan setelah itu hubungan mereka akan benar-benar berakhir, soal rencana Siwon yang ingin menguasai aset perusahaanmu, kau juga tidak perlu cemas. Aku akan menghentikannya sebisaku."

Yuri mengangguk mendengarnya. "Em, aku percaya pada kalian berdua."
Minho mengangguk menjawab.

Pintu kembali diketuk, membuat kedua orang itu melirik ke sumber suara.

Eun Bi muncul di balik pintu dan terkejut saat mendapati Minho yang ada di sana. "Oppa? Apa yang kau lakukan di sini? Kau tidak mungkin ingin membawa kabur Eonnieku kan?"

Keduanya tertawa mendengar pertanyaan Eun Bi.

"Pikiran kalian berdua sama?" Yuri tak habis pikir akan ucapan adiknya itu.

Eun Bi mendekat dan menatap keduanya secara bergantian.

"Wae?"

"Oppa, apa kau masih tidak bisa melepaskan Eonnie?"

Minho tersenyum menatap Yuri, jemarinya terangkat dan mengacak rambut Eun Bi tanpa diduga. "Wae? Kau cemburu?"